Haruskah keterpaksaan dijalani demi kesetian ????? sedangkan rasa Cinta tidak lagi dimiliki
Ranveer terjebak dalam sebuah hubungan yang tak diingin kan lagi
Cinta nya kini telah berlabuh ke ishani tapi kesetiaannya harus bertahan untuk ritika...
Mata abhi terpaku Melihat sosok gadis cantik yang sudahh beberapa bulan ini tidak dilihat nya Kecantikannya tak berkurang sedikit pun,, namun tubuh nya terlihat sedikit kurus dengan mata yang sembab
"Abhi " bisik ishani setelah selesai menuruni anak tangga terakhir Jantungnya berdebar pandangan nya berusaha menghindar dari pria tampan dihadapannya kini
"Kau baik baik saja " ucap abhi
"Seperti yang kau lihat "
"Kau kurang sehat ishani,, ada apa,, apa perlu kita kedokter " cemas abhi
"Tidak perlu,, aku baik baik saja kok " ujar ishani mencari posisi duduk yang pas
"Ishani, kenapa kau lama sekali-sanum melirik arloji di tangannya - abhi tante tinggal dulu ya ada pekerjaan yang harus tante selesai kan kalau kau lelah istirahat lah disini " ucap sanum tersenyum sebelum meninggal abhi dan ishani,, Abhi menggeser posisi duduk nya mendekati ishani Ada sorot lain pada mata abhi yang ishani lihat,, sorot kerinduan dan kecemasan yang begitu dalam
"Aku baik baik saja,,, " ucap ishani reflek menumpukan tangannya diatas tangan abhi
"Aku tidak bisa melihat mu seperti ini,,, kau sangat lemas,,, ishani aku merindukanmu " ucap abhi menatap dalam mata ishani, perlahan mendekat kan bibir nya kepada ishani seakan tau maksud abhi ishani segera menghentikan bibir nya dengan tangannya
"Abhi jangan,, " ucap ishani memalingkan wajah
"Kenapa "
"Tidak, aku tidak bisa melakukannya "
"Kau lupa???? Baik lah akan ku acarkan cara nya pada mu " goda abhi kembali mendekati ishani
"Tidak,, bukan begitu abhi,, aku sedang badmood " ujar ishani
"Kau bilang minggu depan kenapa kau mendadak kesini " tanya ishani
"Rindu,,,, aku merindukan mu,, " ucap abhi dalam
"Kita jalan jalan yuk " ajak abhi melepas senyum tipis dibibirnya
"Tidak, aku tak ingin kemana mana " tolak ishani melepas tangan abhi yang memegang erat tangannya
"Apa yang terjadi pada mu ,,kenapa kau berubah ahir ahir ini ,,,ishani aku ingin hubungan kita lebih dari seperti ini ,,, apa kau mau menikah dengan ku " abhi menatap dalam pada ishani yang kini terdiam tanpa kata
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sejak 3 hari yang lalu pulang dari rumah sakit,, ranveer terus saja mengurung diri di dalam kamar nya,, Ranveer terus saja terdiam menatap pemandangan di luar yang terhalang oleh kaca kamar nya ,, semua terasa asing bagi ranveer hanya kamar nya saja yang sangat lekat di ingatan ranveer didalam rumah mewah yang kini dia tinggali
"Sayang minum obat nya " ucap almira meletakan gelas berisi air putih di meja kecil Ranveer hanya tersenyum tanpa berkata membuat almira menghela nafas kecil sembari mendekati nya
"Aku merindukan ishani " ungkap ranveer tanpa menatap almira
"Aku disini "
"Ishani " ucap almira bahagia menyadari ishani yang tengah berada di ambang pintu kamar ranveer
"Ishani,,, masuk sayang " seru almira bangkit mendekati ishani
"Siang tante "ishani memeluk almira
"Apa ini "ujar almira saat menerima bingkisan yang ishani bawa
"Roti kesukaan tante,,, "
"Wahhhh,,,, makasih sayang, rabte keluar dulu ya ,,,"
"Hemmm ,,iya tante ,,"
"Ishani ranveer belum minum obat "bisik almira tepat di telinga ishani Seketika senyum tipis terpancar dari ishani ,,,,
Ishani melanjutkan langkah nya,, setelah memastikan almira sudah keluar dari kamar ranveer Perlahan langkahnya mendekati ranveer yang nampak murung tanpa memandang dirinya
"Kau baik baik saja " seru ishani duduk di samping ranveer
"Ranveer " lanjut ishani setelah beberapa saat tak ada jawaban apapun dari ranveer
"Ok baiklah,, aku minta maaaf " ishani meneoungkan kedua telapak tangannya di depan dada,,dengan memang wajah memelasnya
"Kenapa 3 hari kau tidak menemui ku "ucap ranveer lembut menaikan dagu ishani sembari menuntun padangan ishani pada matanya
"Ada sedikit urusan,, " ishani menurunkan tangannya seirama dengan pandangannya namun ranveer kembali meraih dagu ishani untuk kembali menatap nya
"Kau bohong pada ku,,, ada apa???? "
"Tidak,,,-ishani memalingkan wajahnya- ranveer kenapa kau belum meminum obat nya,,, " ucap ishani meraih gelas di sampingnnya dan memberikan pada ranveer
"Ayo minum lah " lanjut nya setelah berhasil meraih obat
"Dimana cincin mu " ucap ranveer menyadari tak ada cincin tunangan di jari ishani, sangat jelas ishani gelagapan untuk menjawabnya ,,,
"Ishani dimana cincin mu,,bukan kah kita sudah tunangan,,, ini cincin tunangan kan -ranveer menunjukan cincin yang masih Setia di jarinnya - apa cincin mu hilang,, atau dimana " oceh ranveer
"Emmmm,, cincin,, emmmm itu ranveer cincin ku tertinggal di apartemen iya,,, di apartemen kemarin waktu aku mandi aku lepas terus lupa ,, dan aku pulang kerumah mama, aku belum sempat ke apartemen"jelas ishani mencoba berbohong
"Ayo kita ambil.,, kau tidak boleh melepaskan itu ishani,,, ayo ayo"dengan paksa ranveer menarik tangan ishani yang tetap terdiam di tempat
"Ranveer kau masih sakit,,, duduk lah duduk lah,, " ishani menarik kembali tangan ranveer
"Tidka, aku sudah sehat ,, ayo lah ishani ,,, lagian aku juga jenuh berada dirumah ,,,ayolah bukan kah tadi aku sudah meminum obtt yang kau suruh ,,, dan sekarang kau harua menuruti yang ku inginkan " ucap ranveer kembali menarik tangan ishani
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.