Haruskah keterpaksaan dijalani demi kesetian ????? sedangkan rasa Cinta tidak lagi dimiliki
Ranveer terjebak dalam sebuah hubungan yang tak diingin kan lagi
Cinta nya kini telah berlabuh ke ishani tapi kesetiaannya harus bertahan untuk ritika...
Syalu tak mengerti apa yang sebenernya terjadi ahir ahir ini,,kenyataan pahit di depan mata mengganggu hidup nya kini ,lelaki yang sudah 4 tahun bersama nya dulu kini kembali hadir dalam hidup nya dengan status yang tak pernah dia pikirkan,laki laki yang menemaninya setiap waktu kala itu ,,laki laki yang slalu memeberinya kebahagian, laki laki ywng bahkan rela memberikan segala hidupnya untuk syalu kini telah menjadi suami adiknya sendiri Walau Syalu yang memutuskan hubungan itu karna keterpaksaan,, juah dihatinya hanya ada ranveer hingga kini tapi syalu tak ingin ishani mengetahui semua cerita dimasa Lalu nya bersama ranveer karna itu akan membuat semuannya berantakan
"Syalu,, apankau sudah makan "karan menyentuh pundak syalu membuayarkan lamunan nya
"Emmm iya pa,, tadi aku sudah makan,,, "
"Kau kenapa,,, -Karan duduk di pojok ranjang menatap dalam mata syalu yang terlihat sembab - apa Ada masalah sayang " ucap nya lembut
"Tidak pa ,,-syalu mengusap wajah nya perlahan - aku baik baik saja,,,"
"Baik lah,, papa berangkat dulu ya nak,, jaga dirimu " karan mencium kening syalu dan beranjak meninggalkan nya
Merasakan letih Syalu merebahkan tubuhnya ,,namun karna rasa haus memaksannya beranjak kedapur
"Bi,, mama belum kembali??? "Ucap nya pada bibi sembari meneguk segelas air putih yang di pegang
",belum non,, nyonya pasti pulangnya sore,, "
"Hemmm,,, buatkan aku jus sirsak ya bii,,, aku ada di kamar ishani " saut syalu tersenyum meningalkan bibi
"Tetap saja sama,,,. Non ishani Dan non syalu selalu saja mintanya jus sirsak Padahal yang lain kan banyak,,, " gumam bibi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penampilan ishani kini sedikit berubah dengan gaya rambut barunya ,,,
"Ma,,sebaiknya kita pulang,, ranveer pasti sudah pulang " cemas ishani
"Syalu sendirian dirumah,, lebih baik kau kembali kerumah beberapa hari ishani,, dia merindukan mu" pinta sanum
",baik lah ma,,,,"
"Shivannya???? " seru ishani memperjelas pandangan ke ujung jalan didalam mol
"Vannya "
"Vannya ". Shivannya nampak mencari sumber suara ,,sebelum melambaikan tangannya kearah ishani
"Tunggu tunggu " ishani mengisyaratkan agar shivannya diam di tempat
" sayang mama mau melihat tas dulu ya,, tunggu lah " ucap sanum
",aku tunggu disana " ujar ishani mengarah ke shivannya ,sanum hanya mengangguk sembari melempar senyum kearah shivannay
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ishani,,, ishaniiiiiiiiiiii " seketika waktu berhenti di sana,, hanya menyisahkan dua orang yang kini saling menatap dalam,,ranveer terkaget melihat syalu tengah duduk diatas ranjang kamar ishani Tanpa sadar tanpa mengalihkan pandangannya ranveer melangkah mendekati syalu yang tak kalah terpaku diatas sana, Ranveer meletakan jus sirsak yang di bawa nya dari bibi Kini wajah syalu berubah pucat,, seakan sudah menyadari kenyataan syalu bernajak dari ranjang dengan pandnagan kebawah namun langkah nya kurang sigap ranveer jauh lebih dulu meraih tangannya dan menarik hingga tubuhnya berhasil ada di dalam pelukan ranveer
"Lepaskan,, lepaskan ranveer kau gila " ucap syalu berusaha melepaskan tangan yang memebelit nya namun ranveer tak menurunkan pandangan nya sedikit pun,,, tubuhnya mulai melangkah mendekati ranjang dengan Syalu yang tetap ada di dekapannya
"Ranveer,, ku mohon lepaskan aku,, ranveer kau,, kau " shalu menghentikan ocehannya saat tubuhnya kini sudah terjatuh dipangkuan ranveer,,, hawa panas yang tadi menembus hatinya kini hawa dingin mulai menjalar di jantungnnya tatapan raveer yang tak lepas dari wajah nya membuat nya terdiam dan terhanyut, ranveer kembali mengingatkan kebiasaan yang dulu di lakukann nya saat pulang kuliah,,, Kini kedua mata itupun saling menatap dengan tangan yang melingkar di leher ranveer Syalu dan ranveer mencoba masuk kedalam memori lalu , dimana saat dirinya dan syalu berada di apartemen milik nya, dengan posisi sama ranveer membelai rambut syalu yang menghalangi mata Indah gadis itu ,,,perlahan ranveer mendekatkan wajahnya merabah bibir tipis bewarna pink yang tak pernah membuat nya bosan untuk melumat habis,,, syalu yang nyaman dengan posisinya membalas lembut lumayan bibir ranveer yang tengah liar di dalam rongga mulutnya,,, ranveer mencoba meremas gundukan di dada syalu yang masih padat dan kenyal tak lagi tahan ranveer membuka kancing hem yang di kenakan syalu saat itu, setelah berhasil mengeluarkan idi disalmnya ranveer dengan liar menghisap puting berulang kali membuat desahan yang tak bisa syalu lupakan hingga kini,,,perlahan ranveer merebahkan tubuh syalu diatas ranjang dengan spray putih, dengan kemahiran tangannya ranveer merabah daerah sensitif syalu tanpa ampun sembari mencumbu bibir tipis yang menjadi tepat favorit nya sejak awal pacaran namun kali ini tak berhenti disana ,syalu tak menyangka ranveer akan menenggelamkan wajahnya di dalam miss V nya,,,kenikmataan akan jilatan lidah ranveer di dalam sana hingga kini tak bisa hilang dari pikiran syalu karna itu lah kali pertama syalu merakanan kenikmatan tanpa melakukan hubungan seksual,,
"Hentikan ranveer " seru syalu menyadarkan ranveer dari khayalannya
"Syalu,, maafkan aku " ucap ranveer kaget menyadari posisi dirinya yang begitu dengan syalu,, ranveer melepaskan dekatapannya dan menajuh dari syalu
"Hetikan semua ini ranveer,,, tolong,, jangan dekati aku " seru syalu melangkah mundur
"Tapi aku butuh penjelasan mu "
"Itu tidak perlu ,,, tidak perlu " bentak syalu
"Kenapa tidak,, jelaskan pada ku,, dimana suami mu "
"Pergi,,, pergi,,,, pergilah ranveer " tanpa menjawab syalu mendorong tubuh ranveer hingga keluar pintu kamar,, namun begitu terkejutnya ranveer dan syalu saat ishani tengah berdiri tepat di depan Pintu dengan wajah yang tak terduga......
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.