Aku menunduk, mengalihkan pandangan. Entah kenapa, tidak tahan melihatnya. Apalagi jika sampai bertatapan.
Lampu berganti hijau. Tapi otakku masih belum kembali berjalan setelah bertemu dengannya. Dia berjalan. Dan entah kenapa, aku mengikutinya dari belakang.
Dia masih sama. Badannya yang tegap, punggungnya yang lebar, tangannya yang besar, dan ekspresinya yang selalu datar. Model rambutnya bahkan tidak berubah banyak. Masih mencuat ke belakang - meskipun tidak setinggi dulu.
Dia berhenti tepat di hadapanku, jadi mau tak mau aku ikut berhenti.
"Apa kau mengikutiku?"
Wajahku perlahan memanas. Apa aku mengikutinya? Eh? Tidak kok. Jalan pulangku memang kesini. "T-tidak kok. Aku memang mau kesini." Jangan gugup Sakura!
Dia menoleh padaku. Senyum miring masih terpahat di wajahnya. "Kau sibuk setelah ini?" Aku menggeleng pelan. "Mau minum kopi?"
Dia mengajakku minum kopi? "Eh, um.. Boleh.."
Aku mensejajarkan jalanku dengannya, lalu kami menuju café. Aku baru sadar, ini café yang pernah kukunjungi dengannya beberapa tahun lalu saat dia masih disini.
Dia memesan black coffee dan aku memesan cappuccino. Menu yang sama ketika kami kemari saat itu.
Tak ada yang berbicara diantara kami sejak pelayan pergi setelah mencatat pesanan. Aku gelisah. Tak nyaman dengan keheningan ini, tapi juga bingung apa yang harus kubicarakan dengannya untuk mencairkan suasana.
"... Kau di disini..." Aku berbisik, tapi aku yakin bisikanku cukup kencang untuk sampai ke telinganya.
Dia mengangkat sebelah alisnya. "Ya. Kau terkejut?"
"Hanya tak menyangka bisa melihatmu lagi disini."
"Kenapa? Kau tak menyangka bisa bertemu lagi denganku?"
"... Kukira.. Kau takkan kembali..."
.
....dan kenapa... Aku harus bertemu lagi denganmu.....
.
.:0o0:.
.
Don't forget to vote and comment! Your vomment makes me happy!#
.
#Thank you!#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
Fiksi Penggemar-FIVE- Saat kupikir kau telah pergi... tapi ternyata pada akhirnya kau kembali dan menghancurkan pertahanan yang selama ini sudah susah payah kubuat. ✴️ Kau berbahaya. Sangat berbahaya. Aku harus menjauh darimu. Tapi sayangnya tubuh dan hatiku meno...