Otakku berhasil memproses apa yang terjadi setelah tiga puluh detik. "M-maafkan saya! Saya ceroboh tidak melihat ke depan. Maafkan saya. Tissue ... Tissue ... aduh, maaf, saya tidak membawa apa-apa ..."
Aku panik, tentu saja. Tapi gadis itu hanya tersenyum kecil melihatku. "Tidak apa-apa. Lagipula ini bisa dihilangkan kok. Eh, Sakura-san? Benar 'kan? Sakura-san?"
Oh, sial. Dia mengenaliku. Aku mengangguk patah-patah. "I-iya. Um ..." Aku lupa siapa namanya!
"Hinata. Yang kemarin makan siang denganmu dan Naruto-kun," potongnya.
"Ah, iya! Hinata-san. Yaampun, maaf, aku ... melupakan namamu padahal baru kemarin kita bertemu ..." Aku tersenyum kikuk, merasa bodoh berhadapan dengannya.
Tapi terima kasih padanya, karena ternyata ia cukup banyak omong juga. Aku dan Hinata jadinya belanja bersama. Es krimku yang mengenai bajunya, jatuh ke lantai dan meleleh. Untungnya itu sisa sedikit. Ya Tuhan, aku tidak tega melihat es krimku yang lezat jatuh ke lantai -oke, ini berlebihan. Tapi aku cukup nyaman mengobrol dengannya. Dia tahu banyak hal dan itu yang membuatnya menarik.
Kami berpisah ketika Hinata sudah duluan membayar belanjaannya dan seseorang memanggilnya via telepon. Aku tersenyum, melambaikan tangan. Sepertinya dia akan cocok dengan Naruto.
Aku membayar belanjaanku ketika semuanya sudah selesai dibayar dan dibungkus dalam kantung plastik. Mataku menyipit melihat antrian parkir mobil yang mau keluar. Disana, di dalam mobil sedan hitam, dia sedang menunggu antrian parkir untuk keluar. Tapi, tunggu, apa yang dilakukannya disini? Aku sama sekali tak melihatnya didalam tadi.
Ketika mobilnya maju menuju loket, orang yang lima belas menit lalu menemaniku belanja, ada tepat di sisinya. Sedang berbicara entah apa padanya lalu membuatnya tersenyum. Mataku tak lepas dari mereka sampai mobil itu pergi meninggalkan kawasan supermarket ini.
Aku mengedipkan mata, berusaha bernapas. Otakku masih memproses apa yang terjadi. Dan ini membutuhkan waktu lebih lama dari yang kuduga. Baru saja aku ingin merestui hubungannya dengan Naruto, tapi aku melupakan fakta kalau mereka bersama.
.
.:0o0:.
.
#Don't forget to vote and comments! It's means a lot to me!#
.
#Thank you!#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
Fanfiction-FIVE- Saat kupikir kau telah pergi... tapi ternyata pada akhirnya kau kembali dan menghancurkan pertahanan yang selama ini sudah susah payah kubuat. ✴️ Kau berbahaya. Sangat berbahaya. Aku harus menjauh darimu. Tapi sayangnya tubuh dan hatiku meno...