-Rabu-
New York, Amerika Serikat
"Kau yakin tidak akan menetap disini?" tanya Itachi. "Siapa tahu aku membutuhkanmu lagi nanti, kau tahu."
"Hn, tidak." Sasuke mematikan ponselnya, menyimpannya kembali kedalam saku celana. "Aku sudah bilang 'kan aku akan pulang kalau urusan disini sudah selesai. Jadi, aku pulang sekarang."
Itachi tersenyum. Adiknya itu sekali membuat keputusan, tidak akan bisa diubah. "Baiklah. Terserah kau saja."
Sasuke menghentikan jalannya tepat diambang pintu, menoleh pada kakak sulungnya. "Dan jangan panggil aku kemari lagi dalam waktu dekat," katanya sebelum menutup pintu ruangan Itachi. Pria sulung Uchiha itu hanya menggeleng pelan.
Sasuke melirik jam tangannya. Ia harus cepat-cepat ke bandara kalau tidak mau ketinggalan pesawat.
.
.:0o0:.
.
-Kamis-
Sakura bergumam, bicara pada dirinya sendiri sembari melihat pekerjaannya di layar komputer dihadapannya. "Begini saja gitu ya? Apa harus kuubah lagi?"
Suara ketukan pintu mengalihkannya. Seseorang memasuki ruangan setelahnya. "Hai, kau sudah selesai? Mau makan siang?" tanya orang itu sembari mengangkat kotak bekal yang dibawanya.
Sakura tersenyum, menghampiri orang itu, duduk disampignya di sofa panjang ruangannya. "Kali ini memasak apa?" tanyanya antusias.
"Ikan salmon dan telur gulung. Ada sosis, dan buah juga kalau kau mau," jawab orang itu sembari membuka kotak bekalnya. Sakura menatapnya dengan antusias. Perutnya sudah kelaparan sejak satu jam yang lalu.
"Enak sekali, Gaara!" serunya senang ketika merasakan masakan pria itu memasuki mulutnya.
Gaara tersenyum. Perasaan lega memenuhi dadanya. Ia selalu senang setiap kali melihat gadis dihadapannya memakan masakannya. "Aku senang kau suka," katanya.
"Kau tidak makan?" tanya Sakura, heran melihat Gaara yang hanya diam melihatnya makan. "Kau tidak lapar?"
Gaara mengacak pelan rambut gadis disampingnya lalu tersenyum. "Aku sudah kenyang hanya dengan melihatmu makan. Makanlah yang banyak. Dan jangan disisakan ya!"
Sakura mendengus. "Iya iya. Memangnya kapan aku menyisakan makanan yang kau buat? Aku selalu menghabiskannya dengan bersih!" ucapnya bangga. Gaara hanya tersenyum menanggapinya.
Gaara Sabaku. Adalah pria yang dikenalnya satu tahun setelah kepergian Sasuke ke Amerika. Mereka tidak sengaja bertemu di taman, mengobrol singkat, saling berkenalan. Sakura kira ia takkan pernah bertemu pria itu lagi karena pertemuan mereka yang tidak sengaja, tapi ternyata pria itu datang ke kantor sebagai salah satu mitra bisnis Naruto dan dari situlah hubungan mereka berlanjut hingga saat ini.
Sebenarnya Gaara menyimpan perasaan romantis padanya, dan pria itu menyatakannya beberapa bulan yang lalu, tapi dengan halus, Sakura menolaknya. Ia tak bisa menyanggah bahwa masih ada seseorang yang mengisi hatinya saat ini. Akan terasa kejam jika ia menerima Gaara, tapi seseorang masih memenuhi hatinya. Ya, seseorang yang sama sejak dulu, dan tak pernah berubah. Rasanya bahkan tak pudar sama sekali hanya karena orang itu pergi menjauh darinya. Dan Sakura bahkan sangat merindukan orang itu saat ini, berharap masih bisa bertemu dengannya lagi.
Jadi, Ia bilang yang sejujurnya pada Gaara dan entah kenapa Gaara menerima itu. Pria itu sepertinya paham bagaimana perasaannya, meskipun Sakura tahu kalau dia pasti tersakiti karenanya, tapi Gaara sama sekali tak menjauh. Ia bahkan tak ingin jika hubungan mereka renggang hanya karena masalah perasaannya, jadi sekarang Sakura hanya menganggap pria itu sebagai sahabat. Ya, sahabat. Hanya sebatas itu. Dan untungnya Gaara dapat menerima itu -meskipun ia yakin pasti pria itu menekan perasaannya saat bersama dengan dirinya.
Gaara melirik jam tangannya. "Ah, maaf, Saku. Aku harus pergi. Tak apa 'kan kau kutinggal?"
Sakura mengangguk. "Terima kasih, sudah membawakanku makan siang, Gaara-kun!"
Gaara membalas senyumnya. "Jangan pulang terlalu larut! Terus-terusan lembur tidak baik untuk kesehatanmu," katanya. Sakura hanya menjawab perkataan pria itu asal sebelum dia pergi darisana, meninggalkannya seorang diri.
.
.:0o0:.
.
#Don't forget to vote and comments! It's means a lot to me!#
.
#Thank you!#
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
Fanfiction-FIVE- Saat kupikir kau telah pergi... tapi ternyata pada akhirnya kau kembali dan menghancurkan pertahanan yang selama ini sudah susah payah kubuat. ✴️ Kau berbahaya. Sangat berbahaya. Aku harus menjauh darimu. Tapi sayangnya tubuh dan hatiku meno...