Padang, 28 Agustus 2017
Hai.. kau yang bermain di sudut senja..
Tebarkan senyum yang cukup menggila rasa..
Katakan cinta..
Katakanlah kepadaku katakanlah..Jibril
"Argh.. kenapa sih nih puisi isinya monoton terus?" Ucap Gebby geram sambil menggenggam kertas puisinya. Ia bangkit dari kursi taman kampus seraya meremuhkan kertas itu lalu melemparnya ke sembarang arah. Tanpa sengaja kertas itu mendarat di kepala Faiz.
Tuk..
Faiz spontan terkejut lalu berhenti melihat kekiri dan kekanan. Gebby pun pergi meninggalkan kursi taman lalu berjalan menuju ruang kuliah A1. Mata Faiz tertuju pada seorang gadis yang menggunakan gamis ungu tua dan jilbab pasmina ungu muda. Yang terlihat jelas oleh Faiz adalah tas sandang hitamnya yang ada gantungan lambang Psikologi di sana.
"Mungkin orang itu yang lemparin aku pakai kertas" Faiz mendengus di dalam hati lalu mengambil remuhan lertas itu dan membukanya perlahan. Saat ia membaca isi kertas itu ia tertawa sinis.
"Hahaha... belum pernah merasakan cinta tuh cewek? Kasihan banget" di dalam hati ia berkata demikian. Lalu ia melipat remuhan kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya dan berjalan menuju ruang kuliahnya.Saat baru memasuki kelas, Faiz sempat terkejut mendapati sosok gadis itu sedang bercengkrama dengan kedua orang temannya. Lalu ia pura-pura tidak melihat gadis itu.
***
"Jam kuliah telah berakhir, mari kita bersama-sama berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai.." ucap dosen. Seisi kelas yang meribut itu hening seketika. "Selesai" ucap dosen sambil mengusap kedua tangannya ke wajah dan mahasiswa yang lainnya mengikuti dengan serempak.
"Sampai jumpa minggu depan, dan tugasnya jangan lupa" sambung dosen mengingatkan mahasiswanya. "Iya buk" jawab sebagian mahasiswa. Lalu dosen pergi meninggalkan ruangan.
"Ciaa, apaan sih tugas yang di kasih sama ibuk itu? Nggak jelas banget.. baru aja hari pertama kuliah udah dapat tugas, dosennya tegaa" celoteh Gebby panjang lebar lalu merengek seperti anak kecil.
"haduuh Geb, jiwa telmi mu nggak ilang-ilang ya.. mulai dari awal kita kenalan dan akhirnya sekelas bareng juga.." ucap Cia sambil merengek sambil merangkul Gebby.
"Ish.. ish.. iis.. sama aja kalian ternyata" Jihan tertawa sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Jihan merupakan orang pertama yang Gebby kenal saat hari pertama mereka diminta untuk berkumpul pertama kalinya di suatu gedung kampus. Jihan memiliki sifat yang sedikit pemalu, lebih senang tertawa dan cukup pendiam. Sementara itu Gebby dan Jihan mengenal Cia saat pertama kali mereka berada di kelas pertama dan hari pertama dengan mata kuliah Agama Islam.
#flash back on
Gebby terkejut saat melihat seorang gadis menggunakan baju gamis berwarna pink dan jilbab syar'i berwarna merah yang berada di sebelah kirinya. Gadis itu tersenyum kepada Gebby.
"Kamu suka warna pink?" Tanya Gebby sambil mengubah posisi duduknya yang bersimpuh menjadi bersila.
"Iya.. emangnya kenapa?" Tanya gadis itu kebingungan melihat ekspresi Gebby yang begitu jijik melihat bajunya.
"By benci warna pink" ucap Gebby polos sambil memeluk tasnya. Jihan yang duduk di sebelah kanan Gebby merasa geli mendengarnya dan spontan tertawa lepas. Beberapa orang mahasiswa yang ada di belakang Gebby juga ikut tertawa karena mendengarkan ucapan Gebby.
Temannya yang berjilbab syar'i pun ikut tertawa dengan apa yang di dengarnya lalu menggelengkan kepala."Kok gitu? Dimana-mana wanita suka warna pink kan?" Tanya temannya yang berjilbab syar'i.
"By beneran nggak suka.. warnanya terlihat menjijikkan bagi by. Untuk apa terlalu mencintai warna merah muda itu? Rasanya ingin by bakar nih baju" ucap Gebby spontan karena terlalu jijiknya pada warna pink. Teman-teman yang lain kembali tertawa dan memukul pundak Gebby. Cia lah yang kali ini memukul pundak Gebby sambil tertawa yang tidak mempedulikan lagi imagenya.
Semenjak kejadian itulah Gebby mulai di kenal di kelasnya. Karena sifatnya yang polos dan cukup aneh itu.
#flash back off
Tak lama lemudian handphone milik jihan bergetar, ternyata ada sebuah pesan masuk dari Pebi, laki-laki yang sedang berusaha mendekati Jihan untuk di jadikan pacarnya. Ya, begitulah Jihan tidak terlalu menanggapi laki
Laki-laki itu. Namun laki-laki itu selalu memaksa Jihan untuk selalu berada di dekatnya. Jihan hanya melihat pesan itu lalu mematikan handphone miliknya."Ada apa Jihan?" Tanya Gebby yang sedari tadi sibuk memperhatikan Jihan dengan wajah yang kusut dan di tekuk.
"Ow, nggak ada Geb.." ucap Jihan lalu mendongakkan sedikit kepalanya dan tersenyum. Gebby mengetahui apa yang di rasakan oleh Jihan. Tetapi Jihan terus saja menyembunyikan apa yang ia rasakan.
"Halah.. nggak usah bohong deh.. pasti itu dari Pebi kan?" Cia merangkul Jihan lalu tertawa ngakak. Jihan hanya tersenyum lalu menunduk dan menghidupkan layar handphonenya terdapat panggilan masuk dari seseorang dengan nama pebi.
"Hehhee.. Ciaa.. tau aja nih" ucap Jihan dengan ketawa yang di paksakan.
"Mending kita masuk kelas yuk.. biarin aja tuh cowok aneh itu.." ucap Gebby sambil berusaha berdiri dan menyandang tas hitam miliknya.
"Okee.." sahut Jihan dan Cia serempak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum teman-teman 😂
Waah.. ini pertama kalinya aku mencoba nulis cerita di wattpad semoga kalian suka ya 😂Maaf niih kalo ceritanya kurang asyik.. coz baru kenalan kan 😂
Mohon di comment yaa trus di vote yaa 😂
Oia kalo ada yang nyontek cerita aku kasih tau ya😣
Wassalamualaikum😄
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR
RomancePada masa itu aku terlalu buta oleh cinta. Hingga aku menyadari bahwa terlalu tinggi angan ku menggapainya. Akankah dia ada di sini sekali lagi?? Copyrigth 2017 Gebby Gabriella