Gebby dan Fakhri telah sampai di tempat les mereka lalu menduduki kursi yang masih kosong disalah satu meja yang berada disana. Gebby dan Fakhri merasa canggung satu sama lain. Hanya saling melirik dan tersenyum lugu. Lalu Fakhri mengeluarkan buku cetak lesnya dengan tiba-tiba.
"Gebby, kita bahas soal ini yuk. Mana tau nanti ini yang dibahas" Gebby terkejut melihat Fakhri ternyata membuka pelajaran Matematika.
Matematika merupakan pelajaran yang telah lama dihindari oleh Gebby Karena lantaran ia tidak hafal perkalian.
"Gebby, hello Gebby" ucap Fakhri keheranan melihat Gebby yang terpana dengan apa yang dilihatnya.
"Oow iya Fakhri," ucap Gebby berusaha sesantai mungkin.
"Kok gitu sih lihatnya? Yuk kita bahas. Sambil nunggu jadwal les dimulai" ucap Fakhri semangat.
"Ooo.. okee" karena tidak tega menolak ajakan Fakhri akhirnya Gebby menyetujuinya meskipun terpaksa.
"Yey.. yuk" lalu Fakhri mulai mencoret kertas buram yang sengaja selalu ia siapkan.
***
Tak terasa telah 30 menit mereka mengerjakan 5 buah soal matematika yakni Aljabar.
Fakhri begitu ceria setelah menyelesaikan soal-soalnya dengan mudah. Sementara hal itu bertolak belakang dengan Gebby yang sebenarnya saat soal nomor 3 ia telah menyerah namun Fakhri memaksa Gebby untuk mengerjakannya.
'by kira bakalan diajak ngobrol, eh malah nguras keringat kepala bareng'. Ucap Gebby dalam hati.
Jeda lima menit guru pengajar baru saja memasuki kelas. Gebby sengaja memilih kursi paling belakang agar ia bisa lebih relaks dan tidak merasa tertekan duduk didepan seperti disekolah.
"assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh " ucap Guru yang mengajar.
"Wa'alaikumusalam warrahmatullahi wabarrakatuh" jawab semua murid dikelas les saat ini.
"Baiklah hari ini kita masuk dengan mata pelajaran Matematika tentang aljabar" jelas Guru yang telah tersenyum cukup ramah di depan kelas.
Seketika senyum Gebby yang mengembang berubah kecut karena lantaran mata pelajaran yang baru saja ia keluhkan kembali kedepan mata.
'Ya Allah, kuatkan By' ucap Gebby didalam hati.
'Tunggu dulu.. tadi kakak itu bilang apa? Aljabar? Owh.. tadi kan By udah di ajarin sama Fakhri. Aman deh..' senyum kecut Gebby berubah menjadi senyuman penuh kesombongan.
#Flashback on
"Geb.. ayuk kerjain itu soalnyaa.. nanggung dua soal lagi." Ucap Fakhri memaksa.
"Fakhri Tega! Kejam! Pemaksaan nih by nggak paham mata pelajaran ini. Lebih baik by kekelas aja" ucap Gebby kesal lalu berdiri dari duduknya. Sebelum Gebby benar-benar pergi Fakhri menahan tangan Gebby dan memintanya untuk duduk.
"Geb, duduk dulu. Kalo nggak paham Ari siap ngajarin Gebby. Jujur aja kalo nggak paham." Bujuk Fakhri.
"Iya by nggak paham" ucap Gebby jujur. Tetapi ia tidak berani menatap mata teduh itu.
"Oke, sini duduk sebelah Ari. Ari ajarin Gebby sampai bisa" ucap Fakhri tulus.
"Ngapain harus di sana sih? Kan di sini bisa" komentar Gebby.
"Kalo bukunya kebalik gini emangnya bakalan ngerti?" Ucap Fakhri sedikit jengkel.
"Iiih.. iyaaa oke oke nih by pindah ke sana" ucap Gebby menyerah.
'Ternyata susah ngomong sama batu' ucap Gebby jengkel dalam hati. Lalu duduk disebelah kiri Fakhri.
Fakhri mulai menerangkan rumus Aljabar secara rinci dan mencoba satu soal yang sengaja ia ubah angkanya agar Gebby lebih mudah paham. Fakhri sempat beberapa kali mengulang karena lataran Gebby sangat sulit memahami apa yang ia ajarkan. Setelah Gebby mulai bisa lalu meminta Gebby mengerjakan soal yang sama namun rumusnya sengaja ia sembunyikan hanya tinggal soal yang sebelumnya ia paparkan dikertas buram miliknya. Tidak beberapa lama kemudian Gebby telah siap mengerjakan soal yang diberikan oleh Fakhri, lalu Gebby tersenyum sambil memamerkan hasil soal miliknya kepada Fakhri.
"Nih udah siap" ucap Gebby sombong lalu memberikan jawabannya kepada Fakhri.
"Wah, hebat ya. Nggak sia-sia ternyata apa yang Fakhri ajarin ke Gebby. Benar nih jawabannya. Setelah 5 kali mengulang rumus yang sama sih." Ucap Fakhri yang awalnya memuji lalu mengejek Gebby.
"Eh, biarin.. yang penting by bisa" ucap Gebby membela diri.
"Terserah deh. Yang penting ini rekor deh. Udah ngulang 5 kali rumusnya baru bisa ngerjain sendiri soalnya. Aturannya terima kasih kek ucapin atau traktir makan mungkin" sindir Fakhri.
"Ih, iyaaa iyaaa.. matre. Nanti ongkos pulang by yang bayarin" Gebby menyerah lalu memenuhi permintaan Fakhri.
"Yeaah... ongkos Fakhri delapan ribu yaa..." goda Fakhri.
"Hah, kok mahal amat sih??" Komentar Gebby.
"Biarin, salah sendiri ngapain iyain" ejek Fakhri.
"Aaargh.." teriak Gebby frustasi sambil memegang ujung jilbabnya.
#flashback off
Gebby mengerjakan soal yang kebetulan materinya tentang aljabar. Ia mengerjakannya dengan sangat mudah. Berkat Fakhri yang cukup sabar mengajari Gebby sebelum waktu les berlangsung.
'Kayaknya tuh anak bisa by manfaatin.. hahahhaha' ucap batin jahat Gebby lalu tersenyum penuh makna melihat Fakhri yang masih sibuk mencari isi dari soal yang ia cari.
Fira yang sedari tadi hanya kebingungan melihat Gebby bisa dengan cepatnya mengerjakan soal dibuku cetak yang ia miliki. Lalu menarik buku milik Gebby tiba-tiba.
"Fir, kok ditarik sih bukunya? By lagi ngerjain nih." Ucap Gebby tidak suka dengan tidakan Fira.
"Bukan gitu Geb. Aku ingin nyontek jawaban kamu. Jangan pelit heh" ucap Fira tanpa rasa bersalah.
"Huuuh.. terserah deh" ucap Gebby pasrah.
Tak terasa waktu telah hampir menunjukkan pukul 17.30. Gebby telah selesai mengerjakan soal Aljabar dari nomor satu sampai dengan dua puluh. Awalnya Gebby merasa cukup terganggu karena Fira menyalin seluruh isi dari jawaban yang ia cari. Guru les memberikan instruksi 'bagi siapa yang bisa mengerjakan soal kedepan kelas maka ia boleh pulang' Satu-persatu murid mulai kedepan menuliskan jawaban mereka lalu pulang.
"Udah apa belum? By mau maju nih, biar bisa pulang" ucap Gebby mendesak Fira.
"Iih, bentar Gebby. Ini dikit lagi." Pinta Fira.
"ah lama" lalu Gebby menarik buku miliknya dan maju kedepan kelas sambil menyandang tas yang ia bawa.
Fira terkejut saat Gebby tiba-tiba langsung saja kedepan sambil menarik buku yang ia salin. Gebby menulis isi dari soal yang ia cari dan ternyata jawabannya benar lalu Gebby diperbolehkan pulang oleh guru yang mengajar. Saat Gebby menuruni tangga ternyata Fakhri datang menghampiri Gebby dengan tatapan fokus.
"Kok lama amat sih dikelas?" Tanya Fakhri.
"Itu tadi si Fira contekin punya by dulu makanya lama" jelas Gebby.
"Yuk pulang, jangan lupa janji tadi" ucap Fakhri mengingatkan.
"Iiih iyaa nyinyir" ucap Gebby kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR
RomancePada masa itu aku terlalu buta oleh cinta. Hingga aku menyadari bahwa terlalu tinggi angan ku menggapainya. Akankah dia ada di sini sekali lagi?? Copyrigth 2017 Gebby Gabriella