EMPAT PULUH EMPAT

10 1 0
                                    

"Gimana hubungan Gebby dengan Rio?" tanya Fira.

"yaa, gitu aja Fira. Nggak ada yang Spesial." Jawab Gebby Santai.

"hah? Gebby pacaran sama Rio?" ucap Ulfa terkejut.

"ish.. kemana aja selama ini Fa?" tanya Fira kesal. Ulfa hanya tertawa polos bertanya kepada Gebby.

"trus gimana sih ceritanya kalian bisa jadian. Setau Ulfa ya By.. Gebby kan orangnya kebanyakkan diam di kelas. Palingan nih si Fira yang ribut mulu sama Deo dan Irfan." Jelas Ulfa.

"rahasia heheh" jawab Gebby.

"Gebby mah gitu" ucap Ulfa lalu memajukan bibir bawahnya.

"jelek banget tuh muka" ucap Fira.

"biarin" sanggah Ulfa.

Tak lama kemudian Irfan memasuki kelas dengan terburu.buru.

"Asalamualaikum" ucap Irfan.

"waalaikumusalam" ucap Gebby, Fira, dan Ulfa.

"eh ada si ndut. Dari mana sih pipi pao? Buru-buru amat?" tanya Fira dengan nada mengejek.

"dari rumah nih tadi. BATA ngapain di sana?" balas Irfan dengan nada mengejek.

"Eh, jangan bilang BATA napa? Orang punya nama" jawab Fira sedikit jengkel.

"lha kenapa marah? Kan Fira tadi yang bilang Irfan pipi pao lah, ndut lah" jelas Irfan.

"ingat wanita selalu benar" sanggah Fira.

"terserah deh. Yang waras ngalah." ucap Irfan lalu melepaskan tas ranselnya dan berjalan melewari pintu kelas.

"ahahahahaha" Gebby dan Ulfa tertawa melihat ekspresi jengkel Fira.

"okay, berarti secara nggak langsung Fira di bilang gila oleh Irfan. Ahahaha" ucap Gebby.

" oia ya" Fira baru menyadarinya. Tawa menghiasi kelas kosong itu.

"Irfan sialaaaan" geram Fira. Gebby dan Ulfa kembali tertawa.

***

Tak terasa pelajaran telah berlangsung lebih kurang 25 menit. Tatapan mata beberapa orang murid tajam pada sebuah papan tulis yang telah berisi coretan angka dengan spidol hitam. Ada pula beberapa pasang mata yang malas memperhatikan lalu melipat tangannya di atas meja, menguap lalu tertidur. Guru mengajar meminta murid untuk mengerjakan beberapa soal yang terdapat dalam buku soal. Gebby telah menyelesaikan 15 soal, sementara Ulfa 18 soal, dan Fira 10 soal. Fira mulai panik dan menyenggol Ulfa.

"Fa.. Faa.. udah siap berapa?" tanya Fira sambil melirik buku soal milik Ulfa.

Ulfa menutup bukunya dan menyandar seakan-akan mengibarkan bendera putih di atas kepalanya.

"iya baru siap 8 soal Fir." Bohong Ulfa. Padahal ia telah menyelesaikan seluruh soalnya dengan cepat. Fira hanya mendengus pasrah dan beralih kepada Gebby. Melirik buku soal milik Gebby yang telah selesai 19 soal.

"wah Gebby diam-diam menghanyutkan yaa" ucap Fira. Gebby hany menoleh sebntar lalu melanjutkan mengerjakan soal ke 20.

"serius amat buk" ucap Fira lalu mencontek jawaban soal milik Gebby.

"kalo mau nyontek udah tulis aja.. Jangan banyak komentar" ucap Gebby ketus.

"ish, biasa aja kali Geb. Nggak usah ngegas juga ngomongnya" sanggah Fira lalu menyalin jawaban dari buku soal milik Gebby

"oke, karena masih banyak yang belum selesai jadikan PR saja ya. Kita bahas minggu depan. Sekian pelajaran hari ini. Wassalamulaikum warrahmatulahi wabarrokatuh" ucap sang Guru lalu keluar dari kelas sambil menenteng buku yang ia bawa.

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang