Lima Belas

31 2 0
                                    

Tak terasa ruangan les mulai di penuhi oleh para penduduknya. Gebby dan Fira selalu duduk paling belakang di karenakan ' kalau terlalu depan mah orangnya pada sok rajin. Sok pandai ' itu pendapat Fira. Sementara itu Gebby yang terbilang cukup pendiam di sana hanya bisa menuruti Fira, sementara di dalam hati Gebby hanya bisa komat-kamit melihat perilaku temannya tersebut.

'Ya Allah.. dimana By dulu dapatin nih anak?' Ucap Gebby di dalam hati sambil menyandarkan tubuhnya di dinding kelas. Tak lama kemudian masuklah Aji dan Fakhri. Seperti biasa mereka juga menduduki kursi paling belakang sama seperti Gebby dan Fira. Fira memperhatikan kedua orang teman lelakinya tersebut.

"Tunggu dulu. Kutu yang lainnya mana? Si Adit." Ucap Fira sambil menaikkan sebelah alis tebalnya.

"Ngapain sih Fir nanyain Adit? Mending nanyain kita yang datang ini aja.." ucap Aji sambil tersenyum jail.

"Eg.. ngapain nanyain kalian yang udah datang coba?" Ucap Fira tak mau kalah.

"Hemm.. kayaknya Fira suka sama Adit nih?" Aji tersenyum kemenangan. Sedangkan Fira diam membatu dan berfikir bagaimana cara menghentikan cemooh dari Aji.

"Nggak lah. Adit itu sama kayak kalian kutu-kutu yang lainnya.. jadi berasa kurang aja kalo nggak lengkap" ucap Fira spontan.

"Tuh kan.. ahahhaha" Aji tertawa penuh kemenangan. Sementara Gebby dan Fakhri hanya mendengarkan ocehan kedua temannya tersebut dan bahkan juga ikut tertawa melihat Fira yang sedang malu-malu kucing. Tak terasa murid di kelas 9.10 mulai di penuhi oleh anggotanya dan pelajaran pun dimulai.

***

Waktu pulang telah tiba. Gebby dan Fira masih di dalam kelas membereskan beberapa buku yang mereka bawa untuk les. Tak terasa di kelas yang hanya tertinggal sekarang yaitu Gebby, Fira, Fakhri, Aji dan Rio.

"Geb, yuk pulang. Nanti keburu malam lagi pulangnya" ucap Fira sambil menyandang tas ranselnya.

"Yuk" jawab Gebby.

"Ngg Gebby.. bisa ngomong sebentar?" Ucap Rio kepada Gebby sambil memegangi lengan kanan Gebby.

"Fir, duluan aja ke bawahnya nggak apa-apa?" Tanya Gebby kepada Fira.

"Iya Geb, nggak apa-apa. Ra ke wc dulu" Ucap Fira mengerti.

Gebby yang merasa di panggil langsung melihat ke arah kananya. Gebby terlihat sangat santai lalu tersenyum kepada Rio. Rio membalas senyuman Gebby lalu mengajak Gebby keluar dari kelas. Fakhri yang sedang menunggu Aji membenarkan resleting tasnya yang tersangkut dengan jaket miliknya. Fakhri bisa merasakan ada yang aneh dengan Rio langsung saja mengikuti Rio dan Gebby keluar dari kelas lalu berdiri di ambang pintu kelas. Ia memanipulasi Aji yang sedang membenarkan resleting tas tadi dengan cara duduk di kursi paling depan di dekat pintu sambil memainkan handphone miliknya.

Sementara itu di lorong tempat les..

"Gebby, boleh nggak aku jujur sama kamu?" Ucap Rio spontan.

"Jujur apa?" Ucap Gebby polos.

"Aku suka sama kamu Gebby" ucap Rio gugup lalu menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Apa? Kamu suka sama.. AKU?" Ucap Gebby memastikan apa yang di dengarnya dengan sedikit mengeraskan suaranya. Sambil menunjuk dirinya dengan jari telunjuk kanannya.

Fakhri yang berada di ambang pintu dan mendengar hal itu langsung mengerutu di dalam hati sambil memencet handphone miliknya.

"Matilah kau dari muka bumi ini" ucap Fakhri sambil memencet handphone miliknya. Seketika wajahnya merah padam. Aji yang melihat hal itu hanya bisa kebingungan.

"Hoi.. Ri. Ngapain tuh mungka merah gitu? Kalah main Game heh?" Tanya Aji setelah Berhasil membenarkan resleting tasnya, lalu menyandang tasnya.

"Iya nih Ji. Rusuh banget orang yang main game sama aku". Ucap Fakhri berusaha membohongi Aji.

"Oh.. oke. Yuk pulang" ucap Aji sambil berjalan menuju pintu kelas. Lalu di ikuti oleh Fakhri yang sedang memasukkan handphonenya kedalam tas.

'Ya allah, apa yang aku dengar barusan? Gebby di tembak Rio. Wah di luar dugaan banget nih. Gebby kira-kira nerima Rio apa nggak?? Pasti nggak. Udah Ari pasti Rio nggak akan di terima oleh Gebby. Yang pantas buat Gebby yaitu cuma Fakhri.' Ucap Fakhri di dalam hati sambil mengepal tangannya.

Aji yang sedari tadi memperhatikan Fakhri yang hanya diam saja merasa heran kepada sahabatnya tersebut.

"Tumben nggak ribut Ri? Ada masalah ya?" Tanya Aji sambil memajukan tubuhnya yang berada di samping kiri Fakhri. Lalu, melihat air wajah Fakhri.

"Nggak Ji.. lagi lapar aja." Ucap Fakhri sambil tersenyum palsu.

"Oh.. oke" ucap Aji.

Fakhri merasa aneh dengan dirinya. Ia sangat marah dan tidak bisa mengontrol diri saat tahu Gebby di tembak oleh Rio teman sekelasnya yang sangat tidak di sadari Fakhri sama sekali. Jantungnya selalu berdegup kencang saat berbicara kepada Gebby. Namun Gebby terlihat santai dan biasa saja. Ada apa dengan Fakhri? Kita lihat saja apa yang terjadi padanya. Rio merupakan siswa dari SMP 15 Padang. Ia cukup pintar dan rajin. Orang tuanya bekerja di sebuah kantor kepemerintahan yang berada di padang. Ia merupakan keturunan Myanmar-Indonesia. Ia sangat baik kepada siapa pun dan sering di manfaatkan saat ada di kelas les teman baru dengan berbagai karakter. Hanya saja ia memiliki kekurangan. Yakni agak sedikit kemayu di balik wajahnya yang lumayan tampan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamualaikum teman-teman 😂 yeeey... akhirnya gebby yang penulisnya sendiri buat masalah😂 eh masalah 😑😱 hohoho 😂 maafkanlah.. nih.. nggak terlalu panjang aku buatnya.. coz, penulis mulai stres tugas kuliah makalin banyak.  Nyempatin untuk buat ceritanya. Okee.. selamat membaca 😂

Jangan lupa Vote and Comment yaa 😚

Tanpa kalian aku bukan siapa-siapa 😇
Wassalakualaikum Wr. Wb

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang