Suasana jalan arus balik dari pemukiman kota terasa sangat sesak. Tubuh bergemetar dan mengipas-ngipas diri sendiri dengan sebuah buku isi 40. Waktu maghrib hampir tiba. Kemacetan yang cukup panjang ini membuat para penumpang dengan wajah lelah mendengus kasar. Karena akan mereka akan pulang terlambat lagi pada kesekian kalinya. Banyak angkutan kota yang enggan mengalah dalam mengambil peluang jalan dan itu terkesan ugal-ugalan meskipun suasananya mendesak seperti sekarang. Gebby, Fira, Fakhri dan Rio berada di salah satu angkutan kota. Rio tersenyum malu-malu melihat Gebby yang duduk di sebelah kanan Fira di bangku 6 tepatnya berhadapan dengan Rio. Sementara itu Fakhri duduk di sebelah kiri Rio yang berhadapan dengan Fira. Gebby hanya bisa menunduk dan membuang mungka ke arah luar jendela. Sementara itu Fakhri yang sedari tadi memperhatikan Gebby membuang mungka seperti itu cukup terlihat cantik di matanya. Tetapi saat melihat Rio yang berada di kanannya ia merasa Rio seperti penghalang terbesar baginya dan harus di hilangkan dari peredaran, menurut Fakhri.
"Gebby, kok melihat ke luar jendela terus? Ada masalah?" Tanya Fira kepada Gebby sambil melihat raut wajah yang penuh pemikiran itu.
"By di tembak sama Rio Fir.. nggak nyaman By kayak gini.. By inginnya berteman biasa aja." Bisik Gebby lepada Fira.
Fira yang terkejut mendengar itu hanya bisa melihat tajam ke arah Rio. Fakhri yang hanya bisa melirik sekilas lalu pura-pura tidak tahu sebenarnya banyak tanda tanya di dalam otaknya.
'Tuh Fira kenapa? Kok tajam banget melihat Rio? Pasti ada apa-apa nih..'
Tebak Fakhri di dalam hati.Rio yang bertengger manis di bangku 4 angkutan kota bersebelahan dengan Fakhri hanya bisa tersenyum dan berlagak cool padahal sebenarnya tidak terlihat cool di mata Fakhri. Justru terlihat menjijikkan karena telah berani mengungkapkan perasaannya kepada Gebby. Tetapi Fakhri bertanya kepada dirinya sendiri.
'Apa yang istimewa dari Gebby? Mengapa Rio bisa menaruh hati kepadanya?' Beberapa pertanyaan yang menghampiri otak Fakhri.
***
06.45
Gebby memperhatikan jam di layar handphone miliknya. Gebby yang telah terbiasa bangun pagi dan selalu menjadi orang pertama datang ke sekolah merasa terbiasa dengan kesendiriannya tersebut. Pernyataa perasaan Rio kepadanya kemarin belum sempat ia jawab karena lantaran masih memikirkan kembali 'apa tujuannya les? dan mengapa menjadi pacaran?' Hanya itu yang menjadi gangguan di dalam otak Gebby sehingga membuatnya duduk bermenung sendiri di depan lorong kelasnya. Ia berfikir cukup keras sampai pada akhirnya timbul suara-suara yang tak di kenali dari alam bawah sadarnya
'Oke deh.. kak, kan mama udah lesin kakak ni.. jangan lupa belajar yang rajin ya nak. Mama nggak ingin kakak seperti mama.. cuma tamat SMA. Kalo dapat anak mama itu lebih dari mama. Pasti bangga mama dan papa apabila kakak berhasil meraih lebih dari kami' suara ibu Elvi terdengar secara tiba-tiba di dalam pikiran Gebby.
"Nggak.. nggak.. tujuan utama By les bukan pacaran" ucap Gebby spontan.
Tiba-tiba Fira berdiri di belakang Gebby denngan senyum jailnya dan memegang pundak Gebby sambil berteriak 'baa...'
"Aaaaaa...." Gebby terkejut sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran Fira. Fira tertawa renyah sambil mendaratkan bokongnya ke keramik lorong kelas Gebby.
"Ngapain Geb? Masih mikirin yang kemarin? Jadi sebenarnya udah di terima apa belum?" Tanya Fira beruntun membuat Gebby bingung harus menjawab apa. Gebby hanya bisa memainkan jarinya lalu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Iya By masih mikirin soal kemarin Fira. By belum nerima Rio. By ragu Fira dan By minta Rio untuk ngasih waktu by 3 hari untuk berfikir" ucap Gebby dengan wajah yang sangat bingung.
Fira yang mendengar alasan Gebby hanya bisa diam lalu menunduk.
"Gimana kalo di coba dulu aja Geb? Mana tau kalian cocok?" Ucap Fira membujuk Gebby.
"Fir, dengar baik-baik yaa.. pertama, By sempat pacaran sama Dika waktu kelas VII dan 5 hari kemudian tiba-tiba aja dia minta putus karena pemikiran by anak-anak banget. Ya wajar aja soalnya by baru pertama kali pacaran dan pernyataan putusnya itu melalui Anya. Orang yang ternyata juga suka sama Dika.
Kedua, saat by nyoba pacaran sama Rian anak luar sekolah kita. 1 hari aja by pacaran, By nggak nyaman sama dia. Ketiga, teman TK by dulu. Kami pacaran selama 3 bulan dan itu putus nyambung terus. Pada akhirnya lagi-lagi by yang putusin dia karena by nggak nyaman. Keempat, abang kelas by di tempat ngaji nembak by karena masih faktor nggak nyaman ini by putusin dia saat baru 1 hari kami jadian. Nah, sekarang.." ucap Gebby menggebu-gebu."Rio Fira.... by nggak mau" ucap Gebby lirih. Fira yang menyadari itu langsung menepuk pundak Gebby dengan lembut.
"Gebby, mu baru aja pacaran sama 4 orang dalam beberapa bulan kebelakang. Ngapain di pikirin para jejeran mantanmu itu. Buat pusing aja. Mending mu coba buka hati untuk Rio mana tau Rio cocok untuk kamu Geb" ucap Fira memberikan saran.
Teet... teet.. teeet...
Tanpa terasa bel masuk telah berbunyi Gebby dan Firabangkit dari duduk mereka dan berbaris di depan kelas masing-masing sambilmenunggu guru yang mengajar hari ini
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum teman-teman. Moodnya penulis lagi bangkit nih. Padahal baru aja kemarin deadline 😂 amazing day. Semoga kalian suka masalahnya mulai ada. Dan penulis sendiri juga nyari masalah terus 😂 eis udaah..Jangan lupa Vote and Comment yah..
Aku bukan apa-apa tanpa kalian😚
Wassalamualaikum Wr. Wb.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUGUR
RomancePada masa itu aku terlalu buta oleh cinta. Hingga aku menyadari bahwa terlalu tinggi angan ku menggapainya. Akankah dia ada di sini sekali lagi?? Copyrigth 2017 Gebby Gabriella