Dua Puluh Delapan

17 2 0
                                    

3 menit kemudian Fira datang dengan nafas terengah-engah. Keringat bercuguran di wajah mulus tanpa jerawat itu. Fira lalu menyerka keringatnya dan berjalan menuju tempat yang berada di belakang kelas. Di sana telah terdapat Gebby yang sedang bertengger manis di salah satu kursi yang ada di belakang sambil asyik memainkan handphone miliknya. Gebby yang menyadari kehadiran Fira langsung melihat ke arah samping kanannya lalu terlihatlah Fira dengan jilbab yang tidak rapi lagi tataannya, wajah kusut, dan berkeringat. Gebby yang sedari tadi hanya menatap Fira datar lalu membuka resleting tasnya dan mengeluarkan sebungkus tisu yang sengaja di taruh di atas tasnya. Lalu kembali memainkan handphone miliknya. Fira yang menganggap Gebby benar-benar peduli lepadanya lalu tersenyum lebar dan mengambil beberapa lembar tisu lalu duduk di sebelah kiri Gebby.

"Aaaa... Gebby.. muu... cantik dan baik deh hari ini... aaa...." dengan suara yang di buat semanja mungkin. Fakhri yang sedari tadi hanya menguping mereka dari jauh cukup membuat dirinya merasa geli dengan cewek yang tripikel seperti Fira itu. Tiba-tiba tubuhnya merasa tersentrum oleh sesuatu yang menggelikan lalu menggelengkan kepala, mengusapkan kedua tangannya ke wajah dan berkata di dalam hati enggan untuk merasakannya. Fira yang sedari tadi sibuk mengelap wajahnya dengan tisu lalu menoleh ke arah kanan pojok kelas dan menyadari keanehan pada sesosok kutu yang sedang asyik dengan aktivitasnya itu.

"Eh kutu.. ngapain tuh? Gila? Udah makan? Udah minum obat?" Tanya Fira bagaikan kereta api yang tak bisa di hentikan oleh rem dan apa pun.

Fakhri hanya melihat Fira dengan tatapan aneh. Lalu menutup buku yang sedari tadi ia isi. Karena Fira telah mengacaukan konsentrasinya ia pun menoleh ke arah Fira sambil menatap tajam ke Fira.

"Fira kenapa? Aman?" Tanya Fakhri sambil menaikkan telunjuk tangan kanannya ke kening mulusnya.

Fira yang menadari bahwa Fakhri berkata bahwa dirinya gila alias kurang waras. Tetapi ia tidak mau kalah dan langsung menjulurkan lidahnya. Gebby yang hanya diam dan memperhatikan reaksi aneh kedua temannya itu mulai berhenti memainkan handphone nya.

"Mau sampe kapan kayak gitu? Tuh gurunya udah datang." Ucap Gebby santai kepada Fira atau pun Fakhri sambil mengeluarkan buku les dan buku isi 40 miliknya.

Fira dan Fakhri pun menoleh ke depan kelas dan ternyata memang benar guru yang mengajar telah tiba. Mereka pun menghentikan hal aneh tersebut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------assalamualaikum teman-teman 😂

Kali ini ceritanya bersambung dan sambungannya agak aneh. Sepertinya gebby harus baca lagi nih 😂 pikiran ngeblang setelah UTS. Doain ya semoga gebby rajin ngerjain dan nyelesaiin perbabnya. Sama capeknya sih. Mikir juga, nyusun kata-katanya juga. Insya Allah gebby lebih usaha lagi. Maaf gebby kadang mood-moodan nulisnya. Nyari waktu dan tempat yang sunyi dan sepi itu susah banget. Kalo rame gebby susah konsentrasi merangkai kata-kata.

Jangan lupa vote and comment ya 😂

Aku bukan apa-apa tanpa kalian.

Wassalamualaikum wr wb

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang