Dua Puluh Tiga

22 2 0
                                    

"Assalamualaikum warrohmattullahi wabarrokatuh" ucap Gebby kepada seluruh murid kelas yang hadir.

"Waalaikumusalam warrohmattullahi wabarrokatuh...." ucap seluruh kelas serempak.

Gebby mulai mendehem dan mengambil nafas perutnya. Fauzan mulai memetik gitar miliknya dan melirik ke arah Gebby sambil menganggukkan kepala. Saat Gebby akan bernyanyi Fakhri duduk pas selali berhadapan dengan Gebby dengan terpal biru kelasnya. Ia tersenyum sambil memberikan semangat yang tercantum lewat matanya.

Kala malam
bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit
dari tubuhnya
Tanpa sadar
nikmatnya alam karena kuasa Mu
Yang tak kan habis sampai di akhir waktu
perjalanan ini

Terima kasih ku padamu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis
oleh kata-kata
Hanya Dirimu yang tahu
besar rasa cintaku pada Mu..

Oh Tuhan anugerah Mu
tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku
Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku
tak kan berpaling dari Mu..

"Wassalamualaikum warrohmattullahi wabarrokatuh.." ucap Gebby sambil memberikan kembali mictofon kepada Destri.

"Wa'alaikumusalam warrohmattullahi wabarrokatuh..." jawab semua murid.

Seluruh murid yang mendengarkan bertepuk tangan dengan meriahnya. Saat Gebby bernyanyi pun ada beberapa orang guru yang mengambil gambar untuk mengabadikan momen tersebut. Soalnya sangat jarang murid yang bernyanyi di iringi dengan alat musik.

Setelah Gebby kembali ke barisannya Fakhri tersenyum manis melihat ke arah Gebby dan Gebby pun membalasnya lalu menundukkan kepala. Pandangan Fakhri tidak henti-hentinya melihat Gebby. Hal itu cukup membuatnya gila. Fakhri menyadari mata Gebby mulai mencari lalu dengan secepat kilat mengalihkan pandangannya ke teman sebelahnya lalu melihat ke Destri yang sedang membacakan susunan acara selanjutnya. Sementara itu Gebby yang menyadari sedang di perhatikan oleh seseorang langsung mencari mata usil itu. Tetapi nihil, ia tidak menemukannya lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh pasang mata yang ada di lapangan.

"Oke, acara selanjutnya Doa. Yang akan di bacakan oleh Dio Arifin. Kepada Dio di persilahkan" ucap Destri sambil memberikan microfon yang ada di tangannya kepada Dio.

"Assalamualaikum warrohmattullahi wabarrokatuh.." ucap Dio.

"Waalaikumusalam warrohmattullahi wabarrokatuh.." jawab seluruh murid yang ada di lapangan.

Semua mata menunduk seraya menadahkan tangan menghadap sanga pencipta. Pagi yang cukup cerah ini sangat terasa kehangatannya. Sinar matahari pagi ini yang sangat baik untuk kesehatan kulit. Mangkanya guru senang dengan adanya kultum ataupun upacara. Hanya saja ada beberapa orang muris yang nakal lalu melarikan diri pergi ke kantin dengan alasan ingin ke wc. Ibuk Ginting selalu patroli menyusuri kelas-kelas kosong, mushola, kantin, dan bahkan UKS saat acara kultum di mulai. Ibuk Ginting berhasil menemukan beberapa murid nakal yang bersembunyi tersebut dan meminta mereka untuk berbaris di bawah pohon beringin sambil menyandang tas milik mereka yang tidak ada isinya itu.

"Aamiin.. wassalamualaikum warrohmattullahi wabarrokatuh" ucap Dio setelah mengusapkan kedua tangannya ke wajahnya yang mulus tanpa jerawat itu.

Seluruh murid yang ada di lapangan juga ikut mengusapkan tangannya ke wajah. Lalu melihat kembali kedepan tempat Dio berada.

"Waalaikumusalam warrohmattullahi wabarrokatuh" ucap seluruh murid yang ada di lapangan. Dio menyerahkan microfonnya kepada Destri untuk menutup acara pada hari ini.

" sekian acara kultum pada pagi hari ini, apabila ada kesalahan kata dan sikap kami mohon maaf. Wassalamualaikum warrohmattullahi wabarrokatuh" ucap Destri di pengujung acara.

Belum beberapa lama Destri akan menggulung tali microfonnya ibuk Kasmiarti mengambil microfonnya dari tangan Destri.

"Kepada anak-anak ibuk di harapkan duduk kembali." Ucap ibuk Kasmiati.

Tanpa pikir panjang semua murid kembali duduk di terpar biru mereka. Bahkan ada yang dari mereka telah melarikan diri ke kelas. Guru-guru yang patroli kembali memanggil murid yang ada di kelas dengan toa yang mereka pegang. Dengan ancaman 'apabila masuk ke kelas maka akan di jemur di lapangan sampai jam istirahat sambil hormat ke tiang bendera' karena itu merupakan hal yang tidak di sukai oleh kebanyakkan murid. Mereka yang berada di dalam kelas langsung keluar. Baik laki-laki ataupun perempuan dan kembali duduk di terpal mereka masing-masing.

"Nah, tujuan ibuk memanggil kalian semua adalah untuk mengumumkan siapa juara umum dari sekolah kita tahun ini" ucap ibuk Kasmiati.

Semua mata penasaran itu kembali mencari posisi nyaman untuk mendengarkan apa yang akan di umumkan oleh ibuk Kasmiati. Sementara itu para pengisi acara kultum tadi di persilahkan duduk di terpal kelas mereka. Gebby memilih duduk di posisi duduk yang tepat berada di pojok kanan depan terpal kelasnya. Karena sangat dekat letaknya dengan meja kultum. Semua mata terpana melihat ke ara ibuk Kasmiati sambil berdoa-doa agar namanya yang di panggil ke depan dan menerima hadiah.

"Baiklah juara umum lima jatuh ke tangan Chatrina Al-Fatih dengan jumlah nilai 90,98". Ucap ibuk Kasmiati dan Chatrin pun maju lalu mengambil tempat di depan lapangan.

"Juara umum empat jatuh ke tangan Anita Harsya Mawardi dengan jumlah nilai 91.01" ucap ibuk Kasmiati. Semua mata terpana ketika melihat Anita maju dengan santainya lalu tersenyum dan menunduk.

"Baiklah, juara umum tiga jatuh ke tangan.. Nanda Luciana dengan nilai 91,02. Silahkan Nanda Lucia maju ke depan dan mengambil posisi" ucap Ibuk Kasmiati. Semua mata terkejut melihat Nanda maju. Karena perbedaan nilai Nanda dan Anita hanya satu angka dan persaingan itu cukup sengit pastinya. Nanda yang terkejut setengah mati karena teman-temannya mendorongnya untuk maju ke depan.

"Juara umum dua jatuh ke tangan......" semua pasang mata yang sangat tidak sabar menanti siapa si pemuncak kali ini di sekolah mereka dan di tahun mereka.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum teman-teman😂
Nah gimana bab yang sekarang?
Hehehe.. agak tegang yaah siapa juara umumnya 😂 hohoho berdoa ajaa semoga aku juara umumnya😅 'mimpi apa coba kamu geeb... 15 besar aja udah syukur' semoga kalian suka dengan bab yang kali ini.. dengan hati banget lho nulisnya. Itu kejadian yang sangat real Gebby alami teman-teman.

Semoga kalian suka..
Jangan lupa vote and comment yaah..
Aku bukan apa-apa tanpa kalian 😚

Wassalamualaikum wr wb







GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang