Dua Puluh Tujuh

15 2 0
                                    

Jam otomatis di handphone milik Gebby telah menunjukkan pukul 15.30. Gebby yang sedang berada di rumah akan menuju ke tempat les. Baju kemeja kotak-kotak biru tua pink, jilbab biru tua, celana levis panjang dan sepatu tali berwarna hitam lalu ia berjalan mengambil tas sekolahnya yang isinya telah di tukar dengan buku yang wajib di bawa saat les beserta buku tulis isi empat puluh. Gebby berjalan menuju ke kamar omanya untuk meminta izin pergi les.

"Omaa... " sorak Gebby dari luar kamar lalu memasuki kamar dan terlihatlah omanya yang sedang tertidur pulas.

'Kasihan juga nih kalo di bangunin pasti oma capek banget. Udah ah.. nggak usah bangunin nulis surat aja' ucap Gebby di dalam hati lalu menulis surat lalu melipatnya dan menaruhnya di bawah handphone milik omanya. Lalu melesat keluar kamar dan keluar dari rumah. Ia menyeberangi jalan lalu menyetop sebuah angkot dan langsung lanjut menuju tempat lesnya.

***

Fakhri yang sedari tadi hanya diam membisu sambil membaca beberapa soal yang ada di buku les lalu mengengerjakannya dengan serius. Ia tak henti-hentinya melirik jam tangan hitam yang ia sematkan di pergelangan tangan kirinya. Entah menunggu siapa dan entah debar dari mana ia merasa sedang menunggu seseorang. Ia berusaha terus memusatkan pikirannya ke buku les yang ia pegang beserta pena yang sedari tadi menari mengikuti arusnya. Ia berhenti menulis dan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya dengan frustasi.

'Astagfirullah.. Ari kenapa? Kenapa seperti ini? Sebenarnya Ari kenapa ya Allah? Kenapaa?' Beberapa pertanyaan menggerogoti Fakhri tanpa henti dan tak lama kemudian Gebby tiba dengan nafas terengah-engah lalu duduk di tempat yang biasa ia duduki bersama Fira.

Fakhri memperhatikan Gebby sampai ia duduk di kursi yang biasa ia duduki. Lebih tepatnya berada di belakang kelas sejajar dengan tempat yang Fakhri duduki saat ini. Seketika Fakhri mengalihkan pandangannya ke buku les yang ia kerjakan. Gebby menyadari ada yang memperhatikannya lalu melihat ke seluruh kelas yang mulai penuh oleh penghuninya tersebut namun ia tidak menemukan apa yang ia cari lalu menaikkan bahunya memutar bola mata lalu duduk dan mengeluarkan handphone miliknya. Fakhri kembali melihat Gebby lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamualaikum teman-teman😂
Weee... gimana udah mulai ada nih rasa-rasanyaa.. 😂 tapi harus berani😂

Jangan lupa vote and comment yaah 😚

Aku bukan apa-apa tanpa kalian
Wassalamualaikum wr wb

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang