Empat Puluh Dua

15 1 0
                                    

Baru saja Rio berpacaran dengan Gebby selama satu minggu ia merasa Gebby tidak begitu perhatian kepadanya. Tetapi Rio selalu berusaha untuk berpikiran Positive Thingking terhadap Gebby. Rio mempersembahkan bentuk perhatiannya melalui Chattingan. Namun apabila bertemu langsung ia sengaja bersikap seolah tidak mengenal Gebby karena lantaran malu dengan ejekan teman-temannya.

'Ternyata nih banci bisa pacaran juga?'

'Wah oon banget tuh cewek mau sama banci'

'Halah.. tubuh kemayu gini gimana mau ngelindungin ceweknya? Sinting tuh orang ya'

Dan berbagai macam cacian lainnya yang di terima Rio di sekolahnya. Akhirnya Rio duduk sendiri di kelasnya dan mencoret selembar kertas yang ada di bagian paling belakang buku miliknya. Ia menulis namanya dan nama Gebby.

'Prince SMPN 15 Padang
Rio

Princess SMPN 26 Padang
Gebby Harunasya Hadis'

Lalu memotretnya dan mengirimkan hasilnya kepada Gebby melalui via BBM (BlackBerry Mesengger).

Tak beberapa lama kemudian pesan dari Gebby ceklis dua yang awalnya berwarna abu-abu menjadi berwarna biru yang menandakan Gebby telah melihat foto yang dikirim oleh Rio.

"Wah Rio, terima kasih ini bagus banget" balasan pesan dari Gebby.

"Iya Geb, sama-sama. Syukur deh kalo kamu suka" ketik Rio lalu menyembunyikan kertas itu kedalam tasnya.

Gebby kembali mengirimi pesan namun Rio tidak membacanya. Rio terkejut ternyata ada lima orang murid nakal yang datang ke padanya. Dengan gerakan cepat Rio memasukkan handphone miliknya kedalam tas.

"Heh banci, gua butuh uang lu sekarang" ucap salah satu murid di dalam rombongan nakal itu.

"Nggak punya uang gua Rafiq, lu tau kan rumah gua jauh?" Ucap Rio sedikit ketakutan.

"Halah, lu bohongin gua?" Ucap Rafiq sambil meremas ujung baju milik Rio.

"Gua jujur sama lu. Nggak bohong gua" cicit Rio.

"Ya udah, kali ini gua lepasin lu. Tapi besok. Gua nggak tau menau, lu harus ngasih gua uang Sepuluh ribu." Ancam Rafiq lalu pergi meninggalkan Rio sendirian di dalam kelasnya. Rio hanya bisa menunduk dan terduduk lemah di kursi yang ia duduki sebelumnya.

"Aaaarghhh.." teriak Rio frustasi.

Lalu ia menangis dan kesal pada dirinya sendiri sambil memukuli meja, kursi, dan bahkan meninju papan tulis hingga menampakkan lobang yang cukup dalam dan tangannya menembus papan tulis tersebut. Penampilannya kini turut kacau dengan rambut yang cukup berantakan, mata merah karena air mata kekesalan, rasa dendam pada dirinya sendiri terus memuncak, dan wajahnya juga ikut memerah karena memendam amarahnya. Lengkapi penderitaannya yang selalu di anggap Banci oleh teman sekelasnya.

***

Ting.. ting... ting..

Handphone milik Gebby bergetar lalu mengecek dan disana terdapat notive pesan dari pacarnya, Rio.

'Wah, tumben Rio ngirim foto' ucap Gebby dalam hati lalu mendowload foto tersebut. Saat Gebby melihat Foto itu ia tersenyum lalu pipinya merona dan senyum sendiri. Anita yang melihat gelagat aneh Gebby dengan pipi merah merona itu lalu bertanya kepada Gebby.

"Beb aman kan?" Tanya Anita polos. Sontak membuat Gebby terkejut.

"Haduh.. kageet" sambil memegangi dadanya yang bergemuruh dengan detakan jantungnya yang tidak karuan.

"Yaaa, habis Nita kira By udah nggak waras ketawa dan senyum sendiri. Ada apaan sih?" Tanya Anita penasaran.

"Ngg.. By dapat foto dari Rio." Jawab Gebby simple.

"Boleh lihat?" Izin Anita kepada Gebby.

"Boleh, nih" Gebby menyodorkan Handphone miliknya kepada Anita.

Saat Anita melihat foto yang di kirim oleh Rio pacar Gebby, ia langsung sontak berteriak dan memeluk Gebby senang.

"Wah waah.. akhirnya Gebby sekarang bahagia juga kayak Nita dan Dio" ucap Anita sambil memeluk Gebby.

"Hehehe bisa aja Nita" ucap Gebby dengan wajah masih merona menahan malu.

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang