45 - Become Better

1.1K 140 7
                                    

Oh Sehun.

.

.

"Permisi.."ucap Yoona pelan. Ia berjalan dengan langkah pelan menuju ranjang Sehun tersebut dengan hati-hati.

Jantungnya berdegup sangat kencang. Entah kenapa dirinya sangat gugup untuk menggantikan perban pasien ini. Ayolah, sebenarnya Yoona tidak akan melakukan ini jika ia tidak mendapat paksaan dari Chanyeol. Sekali-kali membantu teman yang sedang membutuhkan pertolongan.

Yoona mendekati trolly tempat peralatan dan perban yang akan ia pakai untuk menggantikan perban lama yang masih melingkar di punggung pria itu.

"Eum.. Permisi, sa-saya ingin menggantikan perban anda,"ucap Yoona lagi sambil mendekati Sehun. Tanpa Yoona sadari bahwa ternyata lelaki yang duduk didepan nya adalah Sehun. Lelaki yang ia cintai.

Mendengar tidak ada respon dari pria itu Yoona langsung maju selangkah untuk berbicara dengan pria yang duduk didepan nya.

"Permisi, saya akan menggantikan--"

Mata Yoona melebar.

Apa yang terjadi disini?! Kenapa dia bisa ada disini?! Lalu kenapa punggung nya bisa terluka?! Dasar bodoh

Yoona ingin bergerak mundur, namun saat ia memutar tubuh nya, Sehun sudah lebih dulu memegang tangan nya.

"Jangan pergi. Kau harus mengganti perbanku."

Yoona masih membelalak. Apa yang harus ia lakukan sekarang?. Yoona mendadak menjadi lebih gugup.

"A-aku tidak bisa, permisi." Yoona mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman Sehun, tapi sayang ia tidak bisa karna kekuatan seorang laki-laki memang lebih besar dari perempuan. Yoona tidak berhasil  melepaskan genggaman Sehun, karna tenaga Sehun berkali-kali lipat lebih besar darinya.

"Le-lepaskan aku!"

Sehun mendongak menghadap Yoona, "Gantikan perbanku, aku tidak mau menggantinya jika itu bukan kau." Yoona semakin gugup jadinya. Tembok pertahanan yang sudah susah-susah ia bangun akan hancur dengan sia-sia. Kenapa ia tidak bisa melupakan Sehun? Kenapa ia tidak bisa melepasnya?

Mata Yoona sudah mulai berkaca-kaca, sudah siap menumpahkan gumpalan cairan bening, namun ia berusaha untuk menahan nya. Ia tidak mau terlihat cengeng didepan Sehun, ia harus kuat.

"Kumohon jangan menangis. Hatiku sangat sakit jika melihatmu menangis."kata Sehun tiba-tiba.

Yoona terdiam. Ia saat ini sedang berusaha menahan agar tidak menangis. Ia mencengkram rok nya kuat-kuat dengan tangan kanan nya.

"Ganti perbanku, kumohon"

Dengan pasti, Yoona mengangkat pelan tangan nya yang dicengkram Sehun, pada saat yang bersamaan cengkraman Sehun melonggar dan melepaskan tangan Yoona.

Yoona menyentuh perban yang masih melingkari punggung Sehun, dengan hati-hati ia melepaskan perban itu dari punggung Sehun. Ia meringis pelan ketika melihat luka tusukan dipunggung Sehun.

Apa yang terjadi denganmu, Sehun-ah.

Dapat terdengar jelas kala Sehun meringis ketika Yoona mulai mengoleskan obat pada luka nya dengan kapas. Selesai mengoleskan obat diluka Sehun, barulah Yoona membuka perban baru yang masih tergulung rapi.

Yoona menuangkan sedikit obat cair untuk luka pada kapas dan menempelkan nya diatas luka tusukan Sehun, dan barulah ia lapisi dengan perban. Ia melingkarkan perban dari punggung Sehun mengelilingi dada bidang nya.

Selepas dari itu Yoona langsung membereskan kapas-kapas bekas dan membuang nya ke tempat sampah.

"Terima kasih."Sehun berujar.

You And I  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang