Yoona memasuki gedung sekolah yang dulu nya pernah menjadi tempat nya mencari ilmu. Ralat, tempat untuk mencari kesenangan. Ia berjalan menyusuri koridor yang sepi. Kelas yang dulu ia tempati sekarang sudah ditata lebih rapi dan cat nya juga sudah diganti.
Perempuan itu berbelok dan menuju sebuah ruangan yang dulu nya tempat ia dipanggil dan dimarahi oleh kepala sekolah -Ayahnya sendiri-.
Tok tok
Setelah mengetuk perempuan itu langsung masuk kedalam ruangan itu tanpa menunggu persetujuan dari pemiliknya didalam.
Terlihat seorang perempuan seumuran Yoona yang duduk dengan setumpuk berkas diatas meja nya. Perempuan itu terlihat sibuk sekali sampai tidak menyadari kehadiran Yoona, dan mungkin juga ia tidak mendengar suara ketukan Yoona karena ia memutar lagu yang cukup keras dalam ruangan yang luas tersebut.
Yoona berjalan menuju speaker berbentuk bulat yang ia tahu nama nya harman/kardon yang terletak di atas meja kecil dan men-turn off musik nya.
"Siapa yang--"
Seruan kesal Yuri terpotong ketika melihat Yoona yang sedang berdiri didepan mejanya sambil melipat tangan nya didepan dada.
"Yoona?!"
*****
"Bagaimana kau bisa membeli sekolah Ayahku?"
"Tentu saja Ayahku yang membeli nya Yoong .. " Yuri menyesap kopi nya sambil menatap sahabat nya yang kini duduk disofa dan melirikkan mata nya sana-sini.
"Lalu kau yang mengurus sekolah ini?"
Yuri mengangguk. "Ayahku hanya menugaskanku untuk menggantikan nya, karena Ayahku sekarang sedang melanjutkan perusahaan nya di Paris."
Yoona terlihat diam, kemudian beberapa detik ia berkata, "Bantu aku menemukan Sora."
Yuri sempat tergelak, "Jalang itu masih mengganggumu?" Yoona mengangguk.
"Aku tidak tau apa yang dia mau. Aku ingin menyelesaikan permasalahan tak berujung ini sendiri, secara pribadi. Namun, dia selalu saja menyangkut pautkan orang-orang disekitarku yang tidak tau apa-apa." Yoona mendengus menahan emosi ketika mengingat Sehun yang terluka akibat Sora yang sengaja menikam nya.
"Aku ingin kau mencarikan tempat yang sekarang ia tinggali. Karena ia sudah tidak lagi tinggal dimansion Ayahnya."
Yuri melipat tangannya dibawah dagu. "Hmm. Baiklah.. akan aku usahakan." Yuri senyum.
"Terima Kasih."ucap Yoona dengan senyum merekah. Dia bergerak memeluk Yuri dan disambut Yuri dengan hangat.
"Sudah lama kita tidak berpelukan seperti ini.." Yoona hanya diam ingin mendengar kelanjutan dari perkataan Yuri .
"Aku rindu masa-masa SMA kita. Bersama dengan Soojung. Aku penasaran dimana ia sekarang."kata Yuri sambil melepaskan pelukan nya.
Yoona melebarkan senyumnya dan menangkup wajah Yuri, "Bagaimana kalau kita Reuni? Aku akan mengajak Soojung."
Yuri meng-anggukkan kepalanya semangat. "Ide yang bagus! Kalau begitu mulai besok akan mengosongkan jadwalku selama 2 hari kedepan."
"Kalau begitu aku akan menelpon Soojung."ujar Yoona sambil menekan kontak bernama 'SooSoo' dan memanggilnya.
Baru saja Yoona menempelkan benda pipih itu ketelinganya, tiba-tiba suara wanita operator muncul, membuat Yoona berdecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I
FanfictionWARNING : BUKAN CERITA YG SEMPURNA (don't judge me) BAHASA BAKU a complicated love story. love is complicated. love is synonymous with sweet and bitter things. hopefully the sweet words bitter love above can give us a lesson in doing a relationship...