2 tahun kemudian..
Siang ini suasana ramai di kota Seoul membuat Yoona mau tak mau harus sabar melewati kemacetan.
Setelah 35 menit kemudian ia sudah bisa lolos dari kemacetan tadi. Ia memarkirkan mobilnya ditempat parkiran khusus di sebuah gedung perusahaan yang sangat mewah.
Ya, Yoona bekerja di perusahaan ayahnya. tidak, lebih tepat lagi menjadi penerus atau bisa dibilang CEO baru-- Im company's products--.
Pada saat ia memasuki gedung tersebut, Yoona langsung disambut oleh para staf dan karyawan yang berlalu lalang. Sementara sebagian orang menganga atas kecantikan dan keanggunan Yoona yang hanya memakai formal dress berwarna putih.
"Selamat siang nona Im, rapat dengan rekan kerja perusahaan akan segera mulai sebentar lagi."ucap asisten Yoona yang muncul dari arah berlawanan sambil membungkuk."Oke."balas Yoona dan langsung memasuki lift bersama dengan asistennya, dan menekan tombol angka 7.
Ting
Lift pun berdenting, artinya mereka sudah sampai di lantai 7.
Mereka --Yoona dan asisten-- memasuki ruangan rapat. Terlihat beberapa staf sudah duduk manis dikursi yang sudah disediakan. Tapi, ada satu kursi yang masih kosong tepat di-paling ujung, berhadapan dengan Yoona.
"Apakah tamu kita belum datang?"tanya Yoona kepada asistennya.
"Masih dalam perjalanan, nona." Jawab asisten Yoona sambil membungkuk.
1 jam kemudian semua yang ada diruang rapat merasa bosan karena sudah satu jam menununggu rekan kerja perusahaan mereka yang belum sampai.
Tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka.
"Maaf terlambat.."ucap orang itu santai lalu duduk ditempatnya yang berhadapan dengan Yoona.
Aku seperti mengenal suara ini..
"Anda telat selama 1 jam tuan, kami sudah gerah menunggu anda, dan dengan santainya anda mengucapkan kata maaf? Dimana sikap ke-disiplinanmu tuan?"kata Yoona yang tengah menutup matanya dengan nada sinis.
"Terjebak dalam kemacetan. Wajar kalau saya terlambat."jawab orang itu dengan nada santainya.
Karena merasa kesal Yoona langsung memutar kursi yang ia duduki menghadap ke sebuah layar yang akan dipakai untuk menjelaskan sebuah produk perusahaan.
-
Setelah selesai rapat, Yoona langsung keluar dari ruang rapat tanpa memberi salam kepada rekan kerja perusahaannya --CEO Oh corp--.
Ya, rekan kerja perusahaan Yoona adalah Oh corp. --perusahaan keluarga Oh-- bisa dibilang orang yang terlambat sekaligus CEO itu adalah Sehun.
Tapi Yoona tidak tahu kalau orang itu adalah orang yang meninggalkannya 2 tahun yang lalu, karena ia tidak ingin melihat wajah orang yang membuatnya kesal karena terlambat. Terlihat kekanakan. Tapi, sudah begitu sikap Yoona.
"Hey nona, tunggu sebentar!"teriak Sehun sambil mengejar Yoona.
Yoona membalikkan badannya.
Dan...
Tubuhnya langsung menegang, ia membeku.
Sehun kembali? Bagaimana bisa?
"Hey, aku minta maaf atas ketidaksopananku tadi,"kata Sehun dengan lembut.
Yoona tidak menjawab.
"Ternyata kau CEO-nya, aku senang kita bisa menjadi rekan kerja, Kau...cantik"kata Sehun sambil memandang Yoona dari atas sampai bawah.
"Sehun-ah kau...Aneh"jawab Yoona setelah mengumpulkan keberaniannya untuk menjawab.
"Kau tahu namaku?"tanya Sehun kaget.
"Maaf, aku sedang sibuk."kata Yoona sambil berlalu dari hadapan Sehun. Yoona tahu pasti Sehun hanya berpura-pura menjadi orang bodoh, Seperti orang yang baru saja bertemu.
Dengan langkah yang berat ia berjalan menuju toilet wanita. Ia masuk disalah satu bilik dan menguncinya.
Ia menangis.
Apa maumu?
Kenapa kau kembali setelah aku sudah mulai melupakanmu?
Kau seenaknya datang dan pergi dari kehidupkanku. Aku sudah muak.
Kau bersikap baik-baik saja seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.
***
"Permisi tuan, Nona Seulbi ingin bertem--"
BRAKK
"Yak! Hunnie-ah, kau dipanggil Ayah! Cepat ini penting!"kata Seulbi sambil menarik Sehun keluar dari ruangan kerjanya.
Sesampainya di depan ruang kerja milik Ayah Sehun, Seulbi mengetok pintu terlebih dahulu lalu membukanya.
"Ayah, aku sudah bawakan Sehun padamu, jadi mana janji Ayah?"cerocos Seulbi.
"Baiklah, kau boleh berbelanja..tapi, jangan berlama-lama, karena jam 7 malam nanti kita akan ada pertemuan dengan keluarga Kang." Kata Ayahnya.
"Siap, captain!"seru Seulbi sambil keluar dari ruangan tersebut.
"Ada apa Ayah memanggilku?"tanya Sehun.
"Jam 7 malam nanti kita ada pertemuan dengan keluarga Kang"kata Ayahnya.
"Pertemuan? Untuk apa?"tanya Sehun lagi.
"Kau akan di jodohkan dengan putri teman Ayah"
"Jodoh? Siapa wanita yang akan di jodohkan denganku?"
"Kang Seulgi..sepupu Sora."jawab Ayah Sehun.
Sehun menghela nafasnya.
Selalu seperti ini. Dari 1 tahun yang lalu Ayahnya ingin ia segera memiliki kekasih dan menikahinya. Tapi karena Sehun keras kepala dan tidak ingin mencari kekasih, akhirnya Ayahnya turun tangan dan langsung ingin menjodohkan Sehun dengan putri-putri dari rekan kerjanya di perusahaan maupun diluar perusahaan. Tapi bukan berarti Sehun tidak menyukai wanita tapi malah menyukai pria. Bukan, bukan seperti itu hanya saja ia pikir belum saatnya. Tapi karena Sehun memohon kepada Ayahnya, Akhirnya Ayahnya menyerah dan membiarkan Sehun mencari wanitanya sendiri.
Sehun berpikir sebentar.
"Akanku usahakan."kata Sehun datar sambil keluar dari ruangan tersebut.
--------------
Halo, berjumpa lagi dengan saya.
Maaf yah kalo You & I jadi slow update
Soalnya saya kadang suka lupa😅
Hehe.
Pasti pada bingung'kan kenapa tiba-tiba Sehun gak ingat Yoona?
Jawabannya ada di chapter selanjutnya. Aku bakal update secepatnya kok.
Gini aja bacotannya😄 hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And I
FanficWARNING : BUKAN CERITA YG SEMPURNA (don't judge me) BAHASA BAKU a complicated love story. love is complicated. love is synonymous with sweet and bitter things. hopefully the sweet words bitter love above can give us a lesson in doing a relationship...