41 - Tired

1K 131 6
                                    


Yoona masih terdiam dengan air mata yang masih mengalir. Ia menatap Sehun yang kini tertunduk dihadapannya dan menangis. Sesakit itu kah Sehun? Pikir Yoona. Ya, memang rasanya sangat sakit, aku juga sedang merasakannya sekarang. Pikirnya lagi.

"Aku lelah..."ucap Yoona menggantungkan ucapannya.

"Aku lelah dengan semua ini, aku benci seperti ini. Aku ingin hubungan kita sempurna seperti pasangan-pasangan yang lain, tapi kenapa? Kenapa kita tidak bisa seperti mereka. Kenapa selalu saja muncul cobaan dihubungan ini.."

"Sora mencintaimu.. ia rela melakukan hal buruk seperti ini yang membuat semua orang benci kepadanya hanya untuk mendapatkanmu. Sedangkan aku? Aku egois. Aku hanya berdiam diri dan membiarkanmu berjuang sendiri" suara Yoona bergetar seiring dengan air matanya yang mengalir pelan menelusuri permukaan pipinya yang halus dan lembut itu.

Sehun mendongak dan menangkup wajah Yoona.

"Aku tidak akan pernah sekalipun meninggalkanmu Yoong. Cintaku tetap hanya pada dirimu seorang." Sehun menghapus air mata yang berhasil lolos dari pelupuk mata Yoona.

Yoona menggeleng, "Aku tidak menginginkan cobaan datang menghampiri hubungan kita berdua. Aku egois 'kan?"

"Memang tidak semua hubungan selalu berjalan dengan lancar layaknya air yang mengalir. Pasti banyak pasangan diluar sana yang berhasil memperjuangkan cinta mereka karena mereka sama-sama berjuang. Tapi aku? Aku lelah dengan semua ini. Aku egois hun."

Yoona menghela nafasnya panjang sebelum berkata..

"Untuk apa kau berjuang ketika aku sudah lelah untuk berjuang?"

*****

Seulgi POV

Pagi ini sungguh hari yang melelahkan. Semalam aku kerja lembur dan baru pulang sekitar jam 2 subuh, dan sekarang aku harus bangun pagi untuk mengunjungi mansion pamanku. Ya, pamanku hari ini berulang tahun, dan aku harus datang pagi hari karena ingin memberi kejutan pada paman Dongho.

Aku dan paman Dongho sangat dekat layaknya anak dan orang tua. Sejak kecil aku terus bermain dengannya, karena ia adalah orang yang baik dan menyenangkan. Tidak seperti anaknya yang seperti iblis, tidak punya hati ataupun belas kasihan.

Aku begitu heran dengan sikap dan karakter Sora. Ia sangat beda dengan ayahnya yaitu paman Dongho. Selama aku hidup, aku tidak pernah melihat sisi baik Sora. Tidak. Sora memang tidak memiliki sisi baik. Ia bagaikan iblis yang datang hanya untuk mengganggu kehidupan manusia.


Aku memeluk sebuah boneka beruang yang sangat besar, pemberian dari Chanyeol.

Aku memeluk erat boneka itu dan menghirup aromanya. Boneka ini mempunyai kenangan tersendiri bagiku dan Chanyeol. Baunya juga sama seperti Chanyeol, ya kerena memang boneka ini memakai parfum. Parfumnya Chanyeol. Aku suka aromanya.

Aku melirik jam yang menggantung di dinding kamarku. Sudah jam 6:20. Aku harus cepat-cepat sampai di mansion paman, karena aku ingin menjadi orang pertama yang memberinya hadiah.

Dengan cepat aku mengambil kunci mobilku dan tak lupa juga hadiah yang akan kuberikan pada paman.

.

15 menit kemudian aku sampai di mansion milik paman. Aku memarkir mobilku. Aku cukup terkejut kalau Ayahku sudah sampai duluan, mobil Ayah sudah terparkir sempurna di samping mobil paman.

Aku mengambil hadiah yang akan kuberikan pada paman dan berjalan memasuki mansion.

Saat aku memasuki mansion, hal pertama yang aku lihat adalah para pelayan-pelayan yang berbaris rapi sedang menunduk. Aku senyum kepada mereka dan berjalan menuju ruang tamu.

Samar-samar aku mendengar suara Ayahku dan Paman yang sepertinya sedang berbincang serius. Dengan langkah yang sangat pelan aku mendekati mereka dari belakang, namun tidak ada yang menyadari.

Author POV

"Aku sudah memutuskan kalau aku akan menjodohkan Seulgi dengan putra Siwon," ucap Ayah Seulgi.

"Kau sudah gila?! Seulgi sudah mempunyai kekasih dan dia bahagia bersama kekasihnya itu."balas paman Dongho

Seulgi yang mendengar hal itu langsung shock. Aku pikir rumor perjodohan itu tidak benar. Batin Seulgi.

Karena shock Seulgi tak sengaja menjatuhkan hadiah yang sudah terbungkus, yang akan ia berikan pada pamannya.

Sontak Ayah Seulgi dan pamannya menoleh. Kedua pria paruh baya itu membelalakkan matanya saat melihat Seulgi yang sudah mematung dengan air mata yang mengalir deras.

"Seulgi?!"

_________________

Haii semuaaa.. sorry banget updatenya lama:(

SORRY GAJE BANGET:(

AKU GAK PANDAI DALAM MENULIS TENTANG SAD FEELINGS:(

Btw, Kalian udah pada bosen ya sama cerita ff ini?? :(
Maaf banget ya kalo kalian udah bosen sama cerita ini grgr aku updatenya lama:((

Im so sorry, aku lagi sibuk banget disekolah apalagi sama tugas-tugas.

You know lah, aku setiap hari ke sekolah berangkat sunrise pulang sunset + tugas rumah.

Capek akutu:(( gak ada waktu nulis You & I

Jadi aku sengaja update pagi, krna udah gak punya bnyak waktu.
Dan sorry banget kalo partnya pendek banget. Ya aku nulisnya buru-buru karna gk mau klian kecewa dan bosen sma ff ini :(

Ntar klo aku updatenya lamaa banget (lebih lama dari ini),, readers Y&I nanti berkurang:(  aku hanya seorang penulis amatiran..
aku juga gk bisa memaksa waktu untuk melambat:(

Ohiya aku hari ini gak sekolah:(
Jangan tanya kenapa:'(

BTW, KEMAREN ADA YG NONTON MUBANK GK??

SUMPAH IRI BANGET AKU SAMA YANG NONTON MUBANK KEMAREN..

OH GOD, AKU KAPAN NONTON MUBANK??😢😢😭😭😭

BTW, ADA YANG NONTON KONSER NYA MAS JIDI GAK??

OH GOD, AKU KAPAN NONTON KONSER??😢😢😭😭😭

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

SORRY BANGET ATAS KE-ALAY-AN AKU..

×××××××××

PART SELANJUTNYA NYUSUL NTAR MALEM. HE HE :D

JADI BAKAL DOUBLE UPDATE,, HURAYY!🎉😂

SEE YA IN THE NEXT CHAP!😉

You And I  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang