You And I

09 - Him

[Flashback;kembali ke part 6]
*Pada saat Yoona keluar dari kelas dan ditampar oleh Sora

"Jangan mengatainya atau menamparnya"kata perempuan disamping Sora.

Yoona membelalakkan matanya ketika melihat dua orang ia kenal tengah berdiri didepannya termasuk orang yang menamparnya.

'Tidak mungkin,aku salah lihat bukan?perempuan yang disamping Sora adalah--Yura.kakak dari Yunho'batin Yoona.

"Kang Sora?!"suara Yuri menginterupsi lamunan Yoona.

.

.

Setelah selesai beradu mulut dengan Sora,Yoona langsung ditarik oleh Yura yang notabenenya adalah kakak dari Yunho teman masa lalu Yoona.

"E-Eonni?!"kata Yoona tergagap.

"Apa kabarmu?"tanya Yura datar.

"Aku b-baik"balas Yoona tergagap.

"Apa kau masih ingat pada adikku Yunho?"

Hati Yoona mencelos ketika mendengar pertanyaan mendadak dari Yura. Dan juga tubuh Yoona membeku ketika mendengar nama yang tidak pernah dia lupakan itu, orang yang membuatnya jatuh cinta, namun orang itu juga yang membuat kenangan bersama Yoona dimasa lalu menjadi pahit.

"E-e-i-it-itu a-aku masih i-ingat"

"Maukah kau sepulang sekolah menemaniku?"

"Um-a-aku tid-, b-baiklah"

"Hei,apakah ada masalah dengan pita suaramu?jangan terlalu gugup"

"Eh?i-iya"balas Yoona tersenyum masam.

○○○

Diperjalanan suasana didalam mobil Yura hening.

"Um-E-eonni kita mau kemana?"tanya Yoona takut.

"Kita keRumah Sakit"jawab Yura tanpa menoleh pada Yoona

"Eh?u-untuk apa?"

"Kau lihat saja nanti"

.

.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah Rumah Sakit mewah ditengah kota Seoul.

Mereka berjalan melalui koridor rumah sakit dan menaiki lift menuju ke lantai 25.

Terdapat disana ada sebuah kamar VVIP yang dijaga oleh beberapa bodyguard khusus.

Setelah memasuki kamar tersebut, terdapat seorang pemuda yang tampan terbaring lemah diatas brankar dan dipenuhi selang-selang infus beserta alat oksigen.

Yoona hanya terdiam dipintu, sambil mencoba melihat pemuda tersebut lebih jelas.

"Yoona?"lamunan Yoona buyar ketika Yura memanggilnya.

"Kemarilah"lanjut Yura.

Yoona berjalan perlahan kesamping brankar tersebut dan melihat siapa pemuda yang sedang terbaring lemah tersebut.

Seketika badan Yoona mematung, hatinya merasa teriris ketika melihat pemuda tersebut,keringat beserta air mata mengalir deras dari wajahnya yang putih pucat itu.

Seorang yang sangat ia rindukan dan ia sayangi terbaring lemah diatas brankar dengan dipenuhi selang-selang infus beserta oksigen disampingnya.