Cahaya matahari pagi menembus jendela kamar yang bernuansa biru muda. Seorang gadis yang sedang tertidur itu mengucek matanya dengan gerakan malas.
"MELODY!! UDAH JAM SETENGAH TUJUUH. KAMU GAK SEKOLAH??" teriak Dinda, bunda Melody dari dapur.
Mendengar teriakan itu mata Melody terbuka sempurna.
Kok bisa kesiangan sih?, batin Melody. Dengan segera ia menyambar handuk dan bergegas mandi.
Setelah selesai bersiap-siap, Melody langsung menuruni tangga rumahnya menuju meja makan.
"Bun, kok gak bangunin aku?" tanya Melody dengan wajah yang masih mengantuk.
"Bunda udah bangunin kamu dari jam 05.00." jawab Dinda.
Melody hanya bergumam mendengar jawaban bundanya itu. Ya, ini pertama kalinya Melody telat bangun karna asik nonton drakor sampai larut malam. Melody melirik jam tangan warna hitamnya.
"ASTAGAAA BUN!! Udah jam 07.00. Aku bisa telat kalo gak berangkat sekarang." teriak Melody. Ia langsung berdiri dari duduknya dan menyalami tangan bundanya.
"Bun aku berangkat dulu ya. Sarapannya di sekolah aja." ujar Melody sambil berlari keluar. Dinda hanya geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.
***
Melody kini menatap gelisah ke arah jam tangannya itu.
"Maaf kang bisa ngebut? Saya udah telat kang." ujar Melody.
"Iya neng." balas tukang ojek itu.
Yap, ketika baru saja keluar dari rumah, Melody langsung menyetop ojek yang melaju di depan rumahnya. Walaupun Melody termasuk orang berada, ia tak pernah malu berangkat sekolah dengan ojek ataupun angkot. Karna bagi Melody naik angkot/ojek lebih seru ketimbang harus diantar supir pribadi ke sekolah.
Setelah sampai di depan sekolah, Melody langsung membayar ongkos ojek itu dan tak lupa mengucapkan terimakasih. Melody berlari menuju gerbang sekolahnya itu.
Beruntung, gerbang sekolah itu belum ditutup. Jadi Melody tidak akan dihukum gara gara telat.
Melody mempercepat langkah menuju ke kelasnya. Karna bel akan berbunyi beberapa menit lagi. Ia juga harus mengikuti kuis di jam pertama.Karna terlalu terburu buru,
Bruk. Melody tidak sengaja menabrak seseorang. Melody kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke lantai."Jalan tuh pake mata." ketus orang itu.
"Apaansih? Orang jalan pakai kaki bukan pakai mata." balas Melody dengan kesal. Lalu ia mengangkat kepalanya memandang orang itu.
Melody terdiam melihat cowok di hadapannya. Ya, dia menabrak seorang cowok. Melody terpukau melihat cowok dengan rahang tegas, alis tebal dan hidung mancung. Penampilan cowok itu tidak bisa dibilang rapi. Seragamnya terlihat berantakan dan rambutnya juga acak- acakan, tapi malah membuat cowok itu bertambah ganteng.
"Kalo orang ngomong tuh didenger jangan ngelamun." sentak cowok itu.
Mendengar sentakan itu Melody tersadar dari lamunannya.
Ia berusaha berdiri dan menepuk rok belakangnya yang kotor."Yaudah gue min-" ucapan Melody itu terpotong karna cowok yang ditabraknya itu sudah melangkah dan menghilang menuju koridor kelas 12.
Untung ganteng, batin Melody.
***
Melody melanjutkan langkah menuju kelasnya, XI IPA 7. Saat sampai di kelas, Melody mendapati dua sahabatnya sedang bergosip. Bahkan mereka tidak menyadari kehadiran Melody.
Melody memutar bola matanya malas. Ia langsung menduduki bangku kesayangannya itu.
"Lagi ngegosipin siapa sih? sampe gak nyadar kalo gue udah datang." tanya Melody.
"Eh Mel tumben lo telat. Gue yakin lo pasti habis begadang nonton drakor kan?" tebak Nala. Melody menganggukkan kepala.
"Ini loh Mel kita lagi stalk cogan SMA kita." ujar Sophia sambil fokus melihat ponselnya.
"Nih Mel. Namanya Alden Putra Wijaya, kelas 12 IPS 1." sambung Sophia menunjukkan foto cogan yang berhasil ia dapat dari akun instagramnya. Melody mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia pernah bertemu dengan orang itu. Cowok itu kan yang tabrakan dengannya tadi.
"Loh, dia kan yang tabrakan sama gue tadi." ujar Melody.
"Serius lo Mel? Lo tabrakan sama kak Alden?" tanya Nala yang penasaran.
"Ya iyalah lah La. Gue tuh tabrakan sama dia. Lebay banget sih lo." gerutu Melody.
"Ish. Lo tuh beruntung bisa tabrakan sama dia Mel." sambung Sophia. Beruntung apanya? Melody dihadiahi ketusan dari cowok yang sialnya cowok itu adalah senior mereka. Meskipun tak dapat dipungkiri kalau senior mereka itu memang ganteng.
"Gini ya Mel. Kak Alden itu punya tiga sahabat dan mereka berempat itu most wanted di sekolah ini." ujar Nala.
"Iya Mel denger-denger mereka berempat masih JOMBLO!!" seru Sophia.
Melody bingung dengan apa yang dibahas kedua sahabatnya itu. Ia memilih membaca novel ketimbang ikut membicarakan cogan atau apalah itu.
Seketika ia teringat dengan kakak kelasnya itu.
Alden Putra Wijaya - gumam Melody.
Jangan lupa vote dan commentnya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN
Teen Fiction[SELESAI] Melody Kevinda Purnama. Gadis cantik juga pintar yang bersekolah di SMA PANCASILA di Bandung. Siapa sangka ia harus berurusan dengan seniornya karena telah membuat seniornya marah. Tidak lain adalah Alden Putra Wijaya. Seorang most wanted...