ch.3
would you tell me i was wrong?
sometimes i just wanna hide because it's you i miss
.
.
"Apa Rose baik-baik saja? Apa Rose sudah tenang?" Yoon-gi memberi pertanyaan bertubi pada Seokjin dan Namjoon yang berdiri di hadapannya, di ruang tengah itu.
Seokjin mengangguk menjawab pertanyaan Yoon-gi, lalu melirik ke atas, tepatnya ke arah tangga. "Tadi Jisoo membantunya membersihkan badan, dan sisanya Jimin yang urus."
"Dimana dia sekarang?" lanjut Yoon-gi.
"Di kamarnya. Kamarnya yang bersama Lisa." jawab Seokjin lagi.
"Lisa menemaninya?"
Namjoon menggeleng. "Lisa tidak tidur disini."
Yoon-gi melirik Namjoon kemudian. "Kenapa?"
"Aku tidak tahu." jawab pemuda yang paling dekat dengan gadis itu. "Tadi Jungkook yang bersamanya."
"Dan sekarang Jungkook dimana?" tanya Yoon-gi lagi, yang terus melontarkan pertanyaan pada mereka.
"Di lantai dua juga." jawab Seokjin.
"Ada apa sebenarnya?" Yoon-gi belum selesai dengan pertanyaannya. "Kalian tidak membiarkan aku menemuinya."
"Karena jika kau menemui Rose, kami sudah hapal apa yang akan kau lakukan." ucap Seokjin, melirik pada Namjoon.
"Menghawatirkannya seperti dia hampir mati." lanjut Namjoon kemudian. "Rose kehujanan saja kau paniknya setengah mati. Heran sekali orang dingin sepertimu bisa melakukannya."
Seokjin hanya menggelengkan kepala, mengingat tingkah Yoon-gi kala itu. "Rose baik-baik saja. Jisoo dan Jennie menemaninya juga di atas."
Yoon-gi menarik napas, berpikir bahwa dia memang selalu berlebihan mengenai Rose. Oh, dirinya sendiri tahu apa alasannya.
"Jadi, ada apa? Bagaimana bisa Rose pulang dengan darah-darah itu? Dan tidak ada luka, bukan?"
"Jimin bilang, Rose menemukan seekor anjing kurus yang tampak kelaparan, saat dia dalam perjalanan ke rumah ini. Dan kebetulan Rose memiliki makanan di tas-nya." ucap Seokjin.
Namjoon pun melanjutkan kalimatnya. "Dan dia mau memberi makan anjing itu. Tetapi anjingnya ketakutan, dan sayangnya anjing malang itu berlari ke jalanan dan sebuah motor tiba-tiba menabraknya."
"Dan Rose memeluk dan menangisi anak anjing itu." Seokjin mengakhiri cerita dengan kalimatnya.
Yoon-gi terkejut. Antara takjub dengan sifat Rose dan... ah sulit sekali untuk dijelaskan.
Namjoon menggelengkan kepalanya. "Dia yang terbaik dan terlembut disini. Kalian semua tahu hatinya sangat rapuh."
"Kau tahu dia memang seperti itu." ucap Yoon-gi, tanpa kalimat pertanyaan.
"Ya, dan kita semua juga tahu se-sayang apa dia dengan anjing." kata Seokjin.
Yoon-gi pun melirik Namjoon dan Seokjin bergantian, saat sebuah ide terbesit di kepalanya.
"Kalian pikir kita harus memelihara anjing?"
Namjoon dan Seokjin mengangguk setuju untuk pertanyaan terakhirnya.
-:o+o:-
"Aku akan jaga dia sampai merasa lebih baik." Jimin berdiri di muka pintu, menatap Jisoo di hadapannya. "Kau bisa tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)
Fanfiction18+ • MATURE CONTENT • DRAMA Sebelas sekawan; berbeda umur, berbeda karakter, berbeda keinginan, terjebak dalam problematika yang tidak mereka sangka. Berawal dari terkuaknya hubungan tersembunyi Lisa dan Jimin, yang dimana ketika mereka memutuskan...