[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)

ch.18 - why don't you love me back?

follow instagram @yrllsjjk karena lebih banyak spoiler dan clue yang tidak aku post di wattpad~

ch.18

why don't you love me back?

i don't really know why i'm still hoping

.

.

Namjoon pulang saat sore menjelang malam, karena kelas sore yang harus ia lalui. Sebelum pergi ke kamar untuk beristirahat, dia mampir ke dapur. Setidaknya menginginkan sesuatu untuk melepas dahaga.

Dan di dapur dia menemukan Seokjin tengah memasak sesuatu. Yang meliriknya dan segera tersenyum.

"Syukurlah, kau datang disaat yang tepat."

Namjoon menatapnya bingung sambil tersenyum. Ia berjalan menuju lemari pendingin dan meraih sekaleng minuman bersoda dari sana.

"Happy birthday, bro." kata Seokjin. Lalu kembali pada sesuatu yang tengah di buatnya. "Kau bisa duduk disana."

"Untuk?" Namjoon terkekeh.

Seokjin meliriknya lagi. "Untuk ulang tahunmu, tentu saja." Seokjin terkekeh kemudian. "Maaf karena tidak membuat party untukmu. Kau tahu—"

"Aku bukan anak kecil, Seokjin." tawa Namjoon. Lalu membuka penutup kalengnya sebelum menyesap minuman tersebut.

Seokjin mematikan kompor dan selesai memasaknya. Ia pun meraih sebuah mangkuk dan menyajikannya untuk Namjoon.

"Sup rumput laut." Seokjin berbalik sambil tertawa pelan. Lalu menaruhnya di meja perlahan. "So, siapa saja yang sadar tentang ini?"

Namjoon duduk perlahan di depan kursi dan menatap sup rumput lautnya. "Kau. Jungkook, Lisa, Rose dan Yoon-gi—saat aku menengok Rose di kamar, Hoseok saat di kampus, dan... Jennie."

"Jennie? Whoa!" Seokjin terkejut.

Namjoon meliriknya bingung.

Seokjin pun menggeleng dan menunjuk sup tersebut dengan dagunya. "Come on, make a wish. Kau tahu itu kue ulangtahunmu." katanya terkikik.

Namjoon pun tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

"Ulangtahun itu sakral, kau tidak boleh melewatkan bagian memohon permintaan." serunya. Lalu berubah panik. "Tunggu sebentar!"

Namjoon melihat Seokjin membuka laci-laci di meja pantry dengan tergesa. Mencari sesuatu dan setelah menemukannya dia tampak senang. Seokjin pun kemudian mencari pemantik, dan menyalakan sebuah lilin kecil sebesar kelingking yang ditemukannya.

"Tak perlu, Seokjin." Namjoon terkekeh lalu mengedikkan bahunya.

Tetapi Seokjin menghampirinya dengan lilin yang menyala itu. Dia memberikannya pada Namjoon untuk memegangnya sendiri. Namjoon pun kemudian menyetujui saat menatap lilin di depannya.