ch.36 - because i don't know what to say

2.3K 454 242
                                    

Ah~ mian, mian, hanya mau mengingatkan, partition tentang 11 orang yaaaa ❤️













ch.36

because i don't know what to say

too much truth you can't handle

.

.

"Untuk kali ini, kubiarkan kau berontak, Jennie... agar kau tahu lelaki macam apa yang tengah hatimu perjuangkan."

Saat menyadari ada seseorang di hadapan mobil itu, tubuh Namjoon lebih membeku dari sebelumnya. Ia menatap lurus ke depan, membiarkan pandangannya bertemu dengan pandangan Jennie.

Dan disanalah Siyeon menyadari, bahwa fokus Namjoon benar-benar teralihkan.

Siyeon pun mengalihkan perhatiannya ke depan, melepaskan diri dari Namjoon. Dan bisa dilihatnya, Jennie berdiri disana. Menatap keduanya dalam diam.

Siyeon berpikir ini kesempatan yang bagus.

Tetapi yang tak ia bayangkan sebelumnya, Namjoon memilih untuk membuka pintunya.

"Oppa—"

Namjoon melangkah keluar dari sana, membiarkannya terkejut.

Siyeon dengan cepat keluar dari pintu lainnya dan menyaksikan Namjoon menghampiri Jennie disana.

"Jennie..."

Jennie menatapnya dengan hampa, kosong. Seolah ia tak hidup disana.

Jennie menggelengkan kepalanya dan berbalik.

Dia berjalan menjauh, dimana Siyeon sampai di samping Namjoon dan berdiri di sampingnya.

Bukan Namjoon tak ingin mengejar, tetapi semua yang Siyeon katakan masih tak bisa akal sehatnya cerna. Cerita itu sungguh masuk akal, walau Namjoon belum mendengar dari mulut Jennie sendiri.

Tetapi Jennie sudah terlebih dahulu menghentikan taksi yang melintas dengan tak disangka.

Namjoon tak mencegahnya, walau Siyeon meremas lengannya agar tidak mengejar gadis itu.

Ia hanya diam, menyaksikan Jennie masuk ke dalam bangku penumpang taksi di belakang dan melihatnya melaju pergi.

Siyeon melirik Namjoon yang tak mengatakan apapun.

Melainkan pemuda itu berbalik untuk kembali ke mobilnya. Siyeon segera mengikuti. Sayangnya, yang Namjoon lakukan adalah masuk ke dalam dan mulai menyalakan mesin.

"Oppa—"

"Siyeon, bisa kau tinggalkan aku sendiri?"

Siyeon terkejut di muka pintu.

Namjoon tak meliriknya sama sekali.

"Aku sedang tak ingin mendengar apapun."

"Kau akan mengejar Jennie? Kau tak percaya dengan—"

"Aku hanya ingin sendiri, Siyeon." Namjoon memotong kalimatnya. "Tolong."

Siyeon mengeraskan rahangnya menatap pemuda itu. "Kau akan membiarkan aku sendiri?"

Namjoon meliriknya dengan cepat. "Mengapa kau kembali padaku?"

"I-itu... itu karena aku masih mencintaimu, oppa!" jawabnya tergesa.

"Oleh karena itu, biarkan aku sendiri." ucap Namjoon lagi. "Hati-hati."

Siyeon terdiam sebelum menghela napasnya berat. Dengan kesal dia meraih tas tangannya yang terjatuh beserta beberapa barangnya yang tercecer. Dan kemudian ia pun membawanya bersamanya sebelum menutup pintu mobil dengan keras.

[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang