ch.19 - what am i to you?

2.9K 489 777
                                    

oke, masih hari rabu ceritanya




ch.19

what am i to you?

you don't have me but i'm filled with you

.

.

Sebuah ketukan di pintu membuat Jisoo yang tengah menangis meliriknya. Dia menyedot ingusnya sebelum berteriak, "aku sedang tak ingin diganggu!"

Tetapi bersamaan dengan pintu kamar itu terbuka dan menampilkan Seokjin disana, yang masuk secara perlahan walau tidak diizinkan.

Jisoo mengusap airmatanya berulang kali sebelum memperhatikan bagaimana Seokjin mengambil sebuah kursi dan menaruhnya di hadapannya. Lalu dia duduk, menghadap Jisoo yang duduk di tepi ranjang.

Gadis itu mencoba tidak menatapnya, sembari berusaha menghentikan airmata yang terus jatuh.

Namun ia terus saja menangis.

"Kau terlalu peduli..." Seokjin mulai bicara dengan lembut. "sehingga kau terlalu memikirkannya dan hal itu akan menyiksamu..."

Tangisan Jisoo menjadi lebih deras, walau ia mencoba menahannya.

Seokjin terdiam sebentar. Memperhatikan Jisoo sebelum menunduk dan menarik napas.

"Apa kau tersiksa menanggung beban dari orang yang menyukaimu?"

Jisoo terdiam, menutupi mulutnya sendiri dengan punggung tangan.

Dan Seokjin masih memperhatikannya.

Jisoo mulai menjawabnya perlahan. "A-aku tidak suka dengan... kenyataan bahwa... huks, salah satu dari kalian menyukaiku... huks..." gadis itu berhenti sebentar dalam isak tangisnya. "karena aku tidak mau kita semua rusak... d-dan menanggung perasaan seseorang itu berat j-jika kita tahu tentangnya..."

Seokjin menahan napasnya karena secara tak langsung dirinya tersinggung disana.

Dan dia mungkin akan menjadi salah satu alasan Jisoo menangis pilu seperti ini.

Seokjin menekan perasaannya, sejauh ini, bukan karena tidak berpikir. Ia sendiri tak berharap semuanya menjadi rusak.

"Aku t-tidak bisa... menerimanya... huks, semuanya terlalu membebaniku..." lanjut Jisoo.

Seokjin berusaha mencerna semua kalimat-kalimat dari Jisoo. Tetapi ada sebuah celah dari yang Seokjin tangkap.

Jisoo bukan seperti ini hanya karena menanggung beban dari seseorang yang menyukainya. Yang mana adalah Jennie, seseorang yang tak pernah disangka sama sekali.

"Mungkin yang kau maksud bukan itu, Jisoo..."

Jisoo meliriknya dengan mata penuh airmata.

"Mungkin kau memiliki perasaan pada seseorang... tetapi otakmu menolak, dan itu menjadi beban tersendiri..."

Jisoo tidak membalasnya, melainkan membiarkan tangisnya selama mendengar Seokjin bicara.

"Menanggung perasaan seseorang itu memang berat..."

Jisoo masih diam.

"Tapi aku yakin bukan karena itu kau mengatakan hal kasar pada Jennie..."

Jisoo mengatupkan bibirnya, membiarkan rasa asin airmata terasa di lidahnya.

"Yang membuat kita semua tahu apa yang terjadi di balik layar."

Seokjin melihat Jisoo menjauhkan pandangannya walau menunduk.

[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang