[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)

FLASHBACK : Another Bonds

hanya mau mengingatkan (lagi) bahwa chapter 40 sudah di update pada tanggal 31 Maret menuju tanggal 1 April pukul 00:00 dan private. jika belum membacanya, dimohon pengertian bahwa wattpad sering error sehingga harus refresh berulang kali. terima kasih banyak sayang-sayangku ❤️❤️❤️

semua flashback hanya akan dibuat singkat

flashback

yoongi-jennie-namjoon-lisa

how us became bestfriends?

.

.

Pintu itu diketuk dengan sangat keras dan tak sabar.

Membuat Yoon-gi harus bangun dari posisi berbaringnya di sofa apartemennya.

Yoon-gi sangat malas dan ia bersumpah untuk membunuh siapapun yang membuatnya terpaksa untuk bangun.

Yoon-gi membuka pintu tersebut dan mendapati seseorang di depan pintunya.

Seseorang yang belum lama dikenalnya setelah Jisoo memperkenalkan mereka pada bulan Oktober lalu. Mungkin ini sudah sekitar dua bulan berlalu.

"Bagaimana bisa kau tahu apartemenku?"

Jennie—gadis yang mengetuk itu—tak menjawab. Dia hanya mengulurkan satu tangannya.

Yoon-gi mengangkat salah satu alisnya.

Masih jengkel karena gadis itu dengan berani menendang perutnya seminggu lalu. Hanya karena Yoon-gi membangunkannya karena tidur di sofa rumah Seokjin dimana ia ingin tidur disana.

"Kembalikan."

Yoon-gi tak menjawab.

Jennie menatapnya dengan marah. "Kembalikan jaketku yang sering kau ejek jelek itu!!"

Yoon-gi mendengus. "Untuk apa aku menyimpan jaket hijau seperti kotoran kuda itu?"

Jennie memukul pintu dengan keras. "Kembalikan!!"

"Tidak ada padaku."

Jennie melewati tubuh Yoon-gi untuk masuk ke dalam apartemen.

Yoon-gi berbalik untuk memperhatikannya.

Jennie segera berjalan ke ruang tengah dan mencari apa yang ia inginkan. Tetapi tak bisa ia temukan.

Gadis itu mencoba mencarinya di setiap sudut ruangan. Menggeledahnya seperti orang kehilangan uang bernilai besar, tetapi masih tak bisa ia temukan.

Lalu ia menatap Yoon-gi lagi dengan marah sembari mendekat.

"Kau mau balas dendam hanya karena aku menghilangkan headset-mu?"

Yoon-gi menjawabnya dengan wajah tanpa ekspresi.

Jennie mendecih. "Kau tahu itu semua tidak sebanding!"

Yoon-gi masih tak menjawab.

"Seokjin-oppa bilang padaku bahwa dia melihat kau membawa jaketku tadi pagi!"

Yoon-gi tetap diam.

Jennie menghentakkan kaki dengan kesal sembari menatap ke arah lain.

Dan hal itu membuat Yoon-gi berdecak.

"Di balkon."

Jennie meliriknya. "Apa?"

"Di balkon. Ambil sendiri, mungkin sudah kering."