ch.9 - are you ready to stand behind your words?

3.6K 514 323
                                    

follow instagram @yrllsjjk untuk dapat spoiler (dan juga clue) seperti ini setiap harinya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

follow instagram @yrllsjjk untuk dapat spoiler (dan juga clue) seperti ini setiap harinya~



ch.9

are you ready to stand behind your words?

pain of mind is worse than pain of body

.

.

Mereka semua sudah tidur di kamar masing-masing setelah permainan truth or dare itu. Termasuk Jisoo, yang Jennie perhatikan sudah tidur sejak setengah jam dahulu. Tetapi dirinya masih terjaga sejak tadi. Merasa dadanya semakin tidak karuan setiap harinya. Terlebih ketika memperhatikan bagaimana gadis itu tertidur dengan damai.

Jisoo tertidur menghadapnya, dan Jennie tidak sadar bahwa jarak mereka sangat dekat. Sampai hembusan napas Jisoo yang tenang itu terasa di wajahnya. Sangat intens.

Dan memperhatikan wajahnya di antara temaramnya cahaya di kamar yang gelap itu, membuat hatinya semakin bergedup kencang.

Damai sekali rasanya.

Pikirannya terus bergelut pada kenyataan. Bahwa ini adalah cinta yang salah. Dan sayangnya kesalahannya ada dua. Mengenai Jisoo adalah teman baiknya dan mereka, dan juga karena keduanya sama-sama wanita.

Itu menyulitkan, tetapi Jennie sendiri tidak tahu mengapa.

Kecenderungannya tertarik pada wanita memang bukan pertama kali. Tetapi pada Jisoo adalah yang terkuat. Sampai-sampai Jennie benar-benar menginginkan ia menjadi miliknya.

Dan hal ini sangat menyiksanya.

Membuatnya sesak.

Membuatnya sadar bahwa ia tidak akan mendapatkan apapun selain memendam perasaan ini.

Jennie menghela napas pelan, memikirkannya hanya membuatnya lelah. Tetapi hal itu yang mengganggu pikirannya sejak tadi.

Apa ia bisa mendapatkan Jisoo? Bahkan walau hanya di dalam tidurnya?

Jennie memberanikan diri untuk semakin mendekat. Membuat tubuh mereka bersentuhan. Disentuhnya pipi putih merona itu perlahan. Begitu lembut, dan hal ini membuat Jennie semakin gila.

Ini memang salah, tetapi... bolehkah?

Jennie mendekatkan wajahnya, memantapkan hati hanya untuk menghapus jarak antara kedua bibir mereka.

Dan keinginannya selama ini akhirnya terwujud.

Ia mengecup bibir tersebut dengan lembut, untuk beberapa detik sebelum akhirnya melepaskannya.

Rasanya mencium seseorang yang kau cintai itu sangat mendebarkan. Bahkan membuat pikiranmu berantakan.

Jennie tersenyum miris dan teralih pada rambutnya, membelainya dengan lembut. Matanya terus memperhatikan Jisoo yang tak terusik sedikitpun.

[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang