[SMUT!] PARTITION (BTSxBLACKPINK)

ch.8 - truth or dare? fact or escape?

ch.8

truth or dare? fact or escape?

time discovers truth

.

.

Dia berniat untuk mengambil bir di dapur, tetapi Namjoon tak menyangka bahwa Jennie ada disana. Keduanya saling diam saat bertatapan. Dan Namjoon berusaha untuk tidak berbuat apapun, selain melangkah menuju lemari pendingin dan mengambil sekaleng bir.

Tetapi salahkan mengapa mulutnya memanggil nama itu, dan membuat Jennie yang hampir keluar dari dapur menghentikan langkahnya.

"Jennie..."

Jennie berbalik perlahan saat namanya disebut untuk yang kedua kalinya.

Namjoon menggenggam kaleng bir-nya, memantapkan diri sebelum mengatakan, "bisakah kita bicarakan tentang hal ini?"

"Tentang apa?" Jennie tertawa canggung padanya.

"Tentang... yang pernah kita lakukan sekitar lima bulan lalu."

Pupil matanya melebar mendengar kalimat itu. Dengan tergesa ia mendekat pada Namjoon, melirik sekitar dan bicara dengan nada berbisik padanya. "Listen, itu hanya kesalahan, kita berdua mabuk berat saat itu."

"Aku tahu, tapi—"

"Apa lagi?"

Namjoon mencoba menatap Jennie pada matanya, tetapi terlihat jelas bahwa gadis itu tidak memiliki apapun. "Apa kau tidak... berbekas atau—"

Jennie memotongnya dengan tawa merendahkan. "Apa?"

Melihatnya membuat Namjoon merasa putus asa. Ia menarik napasnya perlahan. "Lupakan..."

Gadis itu menggelengkan kepalanya, merasa tak percaya bahwa mereka akan membicarakan hal ini setelah dalam beberapa bulan ini mereka 'menjauh'.

"Apa kau memiliki perasaan pada salah seorang dari kita?"

Dan untuk yang kedua kalinya pupil mata itu membesar.

Membuat Namjoon mengangguk paham.

"Aku mengerti. Aku tahu cara kalian bicara satu sama lain."

Jennie terdiam, masih menatapnya dengan tak percaya. Seolah rahasia besar yang coba ia sembunyikan selama ini akhirnya terkuak.

"Lalu... aku ini hanya—"

"Just—shut up!" Jennie memotongnya. "Aku tidak memilik apapun dengannya."

"Aku tahu." Namjoon berkata lagi seolah harapannya pupus. "Kalian hanya saling menyimpan perasaan karena tahu kalian tidak bisa saling memiliki."

Jennie menunduk perlahan, menyetujui ucapannya. "Memang tidak bisa... dia terlalu jauh."

Namjoon tersenyum miris. "Dan apa yang membuatmu jatuh padanya? Dia... ya, aku tahu... dia itu—"

"Aku tidak tahu mengapa bisa merasakan ini," Jennie menatapnya lagi dengan perasaannya yang tertahan. "tapi aku tidak bisa menjauhkan Jisoo dari pikiranku."

Namjoon terkejut. Dia menatap Jennie dengan tidak percaya. "Tunggu! Jisoo?"

"Apa—" dan setelah itu Jennie tersadar bahwa dia baru saja mengatakan sesuatu yang sebenarnya belum Namjoon ketahui.

Gadis itu merasa rahasianya benar-benar terbongkar dan dia tak tahu harus menutupnya dengan apa. Ia segera bergerak untuk meninggalkan Namjoon, tetapi pemuda itu lebih dahulu menahan pergelangan tangannya.