Zidny menopang dagu seraya memandang teman-temannya yang sedang asik berbincang, sesekali dia menimpali atau hanya tersenyum jika ada hal lucu yang dilontarkan teman-temannya.
"Si Iqbaal udah di jalan." ucapan itu membuat pendengaran Zidny langsung terinterupsi, karena satu nama yang baru saja di sebutkan. Iqbaal.
"Iqbaal ke sini?" tanyanya pada Namira yang duduk di sampingnya, gadis yang di tanya oleh Zidny tersenyum seraya menganggukkan kepalanya membuat senyum sumringah kembali hadir di bibir Zidny.
Sorak sorai dari teman-temannya membuat pandangan Zidny beralih kesatu titik, di mana sosok laki-laki yang baru saja membuatnya tersenyum kini berada.
"Yomaaaan, artis kita sudah datang!" seru Fauzan setelah melihat kehadiran Iqbaal bersama sosok gadis disampingnya. Iqbaal berhighfive pada teman laki-lakinya sementara gadis yang berada di samping Iqbaal hanya tersenyum kearah semuanya, termasuk kearah Zidny.
Tidak ada yang bisa Zidny lakukan selain membalas senyuman itu, mencoba untuk tetap terlihat baik meski nyatanya tidak sama sekali. Dia pikir, Iqbaal hanya akan datang seorang diri. Nyatanya, (Namakamu) memang akan menjadi segalanya bagi Iqbaal.
Gadis berhijab yang terkenal dengan suara lembut namun melengkingnya langsung mendekat kearah (Namakamu), "Cie, yang sekarang menetap di Jakarta. Udah nggak bakalan LDR lagi." ledek Dianty membuat (Namakamu) terkekeh kemudian melirik Iqbaal yang kini tengah tersenyum tipis kearahnya.
Mereka kembali melanjutkan obrolan setelah menyuruh sepasang kekasih yang barusan hadir itu untuk terduduk.
"Lo nggak sibuk, Baal?" tanya Namira
Iqbaal menggelengkan kepalanya, "Kalo gue sibuk nggak bakalan ada di sini, Nami." jawab Iqbaal
"Eh, serius pacar lo bakal menetap di Jakarta?" tanya Rafto dengan pandangan antusias.
"Coba aja tanya orangnya langsung," ujar Iqbaal seraya menunjuk (Namakamu) yang duduk tepat disampingnya.
Langsung saja semua yang berada di sana mengalihkan pandangan kearah gadis yang di maksud Iqbaal.
"Beneran?" tanya Arin dengan wajah ingin tahunya. (Namakamu) tersenyum dan mengangguk kecil.
"Ih, gak usah malu-malu gitu! Kita kan udah pernah ketemu sebelumnya." ucap Zidny tersenyum kecil.
"Dia emang begitu, Zid. Tadi aja hampir nggak mau ikut karena malu." cibir Iqbaal membuat (Namakamu) mencebikkan bibirnya dengan kesal.
Mereka terkekeh karena ekspresi (Namakamu) yang terlihat lucu.
"Santai aja sama kita, mah." ujar Fauzan membuat (Namakamu) tersenyum kecil kearahnya. Mungkin tugas dia kedepannya adalah mendekatkan diri dengan teman-teman Iqbaal.
Mereka kembali berbincang hangat, menyalurkan rasa rindu dengan kembali bercerita mengenai masa lalu. Hal yang sudah jarang mereka lakukan karena kesibukan masing-masing. (Namakamu) hanya memperhatikan, sesekali dia tersenyum jika ada hal yang menurutnya lucu.
"Gue inget banget, si Zahra pernah diomelin sama Pak Slamet gara-gara bukannya sholat dzuhur malah live di Instagram." ucap Danu dengan hebohnya membuat semua orang yang ada di sana tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)
FanfictionKarena kamu adalah pilihanku sequel of LDR Rank # 649 in Fanfiction [30/10/2017] 75 in fanfiction [7 maret 2018]