Hi:) adakah yang masih melek jam segini?????
Happy reading📖
✉✉✉
Iqbaal memperhatikan Aldi dan Kiki yang pandangannya fokus pada sosok laki-laki dengan usia yang lebih dewasa dari pada mereka. Dia memang tengah berada di basecamp CJR untuk membicarakan perihal mini konser mereka.
Iqbaal melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul satu siang, rupanya sudah hampir tiga jam dia berada di sini. Hari ini Iqbaal memang tidak datang ke sekolahnya karena hanya ada sebuah acara pentas, lagi pula Iqbaal sudah izin untuk tidak datang.
"Kakak maunya jadwal latihan kalian setiap Sabtu, sengaja aja sebenernya. Soalnya, kalo hari Minggu kalian pasti bakal Quality Time sama keluarga atau pacar, iya kan?" Kak Patrick berucap seraya melirik Iqbaal dengan tatapan menggoda membuat pipi Iqbaal merona.
Aldi dan Kiki terkekeh seraya melirik Iqbaal yang nampak salah tingkah, "Idih, Iqbaal merah-merah gitu pipinya." Kiki tergelak setelah melihat wajah Iqbaal.
"Si Iqbaal, udah kayak cewek aja." timpal Aldi.
Iqbaal menangkup pipinya menggunakan kedua tangannya, menatap Aldi dan Kiki dengan tajam secara bergantian. "Berisik lo berudua! Balik ke topik!"
"Geli banget gue ngeliat Iqbaal salitng gitu, serasa kayak baru pacaran kemaren."
"Jadi, gimana Iqbaal sama (Namakamu)? Awet banget pacarannya." ucap Kak Patrick membuat Iqbaal memandang laki-laki itu dengan pandangan memohon agar tidak lagi menggodanya.
Namun, raut wajah Iqbaal justru membuat mereka semua terkekeh geli. "Udah, lah. Pembahasan masalah mini konser kan udah selesai, sekarang kita sharing-sharing aja."
"Iya, tapi nggak harus ngeledekin Iqbaal juga kan?" ucap Iqbaal.
Kak Patrick kembali tertawa, "Yang nggak jomblo cuma kamu doang. Si Aldi udah deket sama siapa aja, tapi nggak pernah pacaran. Bang Kiki juga sama."
Iqbaal tersenyum malu seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Kalo masih sayang nggak bakalan di lepas lah, Kak."
"Cie elah, berarti sekarang masih sayang ya?" goda Aldi membuat Iqbaal mendengus kesal.
"Berisik, deh!"
Kak Patrick hanya bisa terkekeh melihat Aldi dan Iqbaal adu mulut satu sama lain hingga bunyi ponsel berdering membuat mereka semua bungkam seketika. Iqbaal terkesiap saat menyadari bahwa ponsel dirinya lah yang berbunyi.
Raut wajah Iqbaal semakin cerah seketika kala mengetahui bahwa nama sang gadis lah yang tertera di layar ponsel sebagai si pemanggil.
Pandangan matanya beralih kearah Kak Patrick, "Kak, aku izin angkat telpon dulu ya."
Kak Patrick tertawa diikuti oleh Aldi dan Kiki yang sibuk meledeknya, "Silahkan."
Iqbaal memilih untuk bangkit dari posisi duduknya, memutuskan untuk menjauh dari dua teman jahilnya yang saat ini begitu senang meledek Iqbaal.
"Hai, sayang." sapa Iqbaal dengan raut wajah sumringahnya. Namun, raut sumringanya tidak bertahan lama setelah mendengar suara parau sang gadis yang memanggil dirinya.
"Iqbaal.."
"Kamu kenapa, (Nam)?" tanya Iqbaal, raut wajahnya sulit untuk di jabarkan. Antara bingung dan khawatir sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)
FanfictionKarena kamu adalah pilihanku sequel of LDR Rank # 649 in Fanfiction [30/10/2017] 75 in fanfiction [7 maret 2018]