Hiiii im back:)))
Happy reading📖
✉✉✉
(Namakamu) memandang dirinya di cermin yang sudah rapih mengenakan pakaian sekolahnya, dia pun langsung mengambil tas punggungnya dan juga laptop untuk dia bawa ke Sekolah. Karena teman-temannya sudah tidak sabar melihat hasil film mereka.Beruntungnya selama hari Sabtu dan Minggu kemarin Iqbaal membantunya mengedit hingga video tersebut dapat rampung lebih cepat dari pada perkiraannya.
(Namakamu) menyapa kedua orang tuanya yang tengah bersiap untuk sarapan, Indah pun dengan sigap menyiapkan sarapan buatannya pada sang anak. Nasi goreng kesukaan gadis itu.
"Tumben bawa Laptop, ada presentasi?" tanya Fauzi membuat (Namakamu) mengangkat wajahnya, memilih untuk menghabiskan nasi goreng yang ada di mulutnya terlebih dahulu sebelum angkat bicara.
(Namakamu) menggelengkan kepalanya, "Enggak, temen-temen aku cuma mau liat video yang udah aku edit kemarin."
"Yang dibantu sama Iqbaal itu?" tanya Fauzi memastikan yang dijawab anggukan semangat oleh gadis itu.
Fauzi tersenyum lalu mengacak puncak kepala sang anak, "Yaudah, lanjutin sarapannya."
(Namakamu) mengangguk dan bersigap untuk menghabiskan sarapannya, kemudian bersiap berangkat ke sekolah dengan Fauzi karena permintaan gadis itu. Sementara pulangnya akan di jemput oleh supir.
"Papa perhatiin kamu sibuk banget akhir-akhir ini, kalo udah masuk ke kamar pasti nggak keluar lagi. Sering banget ngelewatin makan malem kalo nggak dipaksa sama Mama."
(Namakamu) tersenyum kecil mendengar ucapan panjang lebar Fauzi, rupanya papahnya itu memperhatikan setiap perlakuannya di rumah.
"Kelas dua belas emang sibuk banget, Pa. Belum lagi nanti aku bakal sibuk ujian praktek, kerja kelompok, deadline yang mepet banget."
Fauzi mengusap puncak kepala sang anak, "Asal jangan terlalu memforsir diri kamu, ya. Mama sama Papa seneng ngeliat kamu aktif, tapi kita juga bakal sedih kalo kamu sakit akibat keaktifan kamu."
"Iya, Papa. Tenang aja, ada Iqbaal yang selalu ngingetin aku."
Fauzi terkekeh kecil, "Kalian harus saling mengingatkan satu sama lain, jangan cuma Iqbaal aja."
Perbincangan mereka kembali berlanjut hingga akhirnya sampai di Sekolah (Namakamu). Wajahnya nampak berseri selama perjalanan menuju kelas, entah karena apa. Teman-temannya banyak yang menyapa, bahkan menanyakan perihal video tugas mereka. Tapi, (Namakamu) menjanjikan pada mereka untuk menontonnya di jam pelajaran terakhir setelah tau bahwa guru tersebut tidak hadir.
"Cepet, (Nam)! Duh, nggak sabar gue." ucap Sinta yang mendapat bagian peran utama di video mereka. Jelas, paras gadis itu amat sangat cantik dengan rambut coklat indah yang bergelombang.
"Sabar, Sinta." ucap Dianty disertai kekehannya seraya memperhatikan (Namakamu) yang kini sibuk untuk menyalakan Laptopnya.
Sambil menunggu, mereka sibuk bercanda atau membahas kejadian lucu selama masa pembuatan film. Membuat kelas yang sudah ramai menjadi semakin ramai akibat gelak tawa mereka.
"Nggak ada yang bisa ngalahin gantengnya gue di situ." ucap Rian memuji dirinya sendiri membuat Tasya langsung saja meninju bahu laki-laki itu.
Dianty segera memasang wajah mualnya sementara yang lain berdesis sebal. Rian memang tampan, hanya saja terlalu percaya diri.
"Apalah daya gue yang kerjanya di belakang kamera." ucap Bimo dengan lesunya membuat yang lain tersenyum geli.
"Eh, (Nam). Mana videonya?" tanya Tasya memperhatikan (Namakamu) yang masih sibuk berkutat dengan Laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)
FanficKarena kamu adalah pilihanku sequel of LDR Rank # 649 in Fanfiction [30/10/2017] 75 in fanfiction [7 maret 2018]