Haiiii semuanya, aku kembali
Happy reading📖
✉✉✉
(Namakamu) nampak asik menyandarkan punggungnya di kepala ranjang dengan mata yang fokus kearah ponsel digenggamannya, sibuk membalas pesan dari dua sahabatnya yang ada di Bandung. Andini dan Syifa.
Saking asiknya, (Namakamu) bahkan mengabaikan seruan Iqbaal dan juga Indah yang meminta dirinya untuk mandi sore terlebih dahulu.
"Ayolah, yaang! Kamu kusut banget diliatnya, biar lebih fresh." ujar Iqbaal.
"Bentar lagi," ucap (Namakamu) seraya melirik Iqbaal sekilas kemudian kembali fokus pada layar ponselnya.
"Dari tadi alesan kamu itu terus, ayolah." Iqbaal sudah terlihat seperti seorang Ayah yang tengah membujuk anak gadisnya untuk mandi.
"Kamu jangan jadi cowok ngeselin deh, Baal."
"Udah sore, (Namakamu). Nanti Mama kamu ngomel karena anak gadisnya belum mandi,"
Ponsel (Namakamu) berbunyi tanda ada panggilan masuk, gadis itu hampir saja memekik karena terkejut begitu Iqbaal dengan seenaknya merampas ponselnya.
"Itu panggilan video dari Syifa." ucap (Namakamu) kemudian berusaha untuk mengambil ponselnya dari tangan Iqbaal, panggilannya masih terus tersambung.
"Mandi dulu, baru videocallan kalo udah selesai mandi."
(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Yaudah, sini aku bilang dulu sama Syifa."
"Mandi," Iqbaal melotot tajam sambil bergumam pelan membuat nyali (Namakamu) menciut, gadis itu akan menyerah jika Iqbaal sudah membawa matanya untuk ikut serta. "Nanti aku yang bilang sama temen kamu."
Iqbaal menghembuskan napasnya dengan kasar begitu melihat (Namakamu) yang beranjak masuk ke dalam walk in closetnya, dia memilih duduk di tepi ranjang lalu mengangkat panggilan video dari Syifa yang sejak tadi tidak berhenti memanggil.
"Hai," sapa Iqbaal begitu wajah Syifa dan Andini muncul di layar ponsel gadisnya. Kedua gadis itu mengernyitkan dahi begitu melihat wajah Iqbaal yang muncul di layar ponsel mereka, bukan (Namakamu).
"(Namakamu) mana? Kok, lo yang angkat?"
Iqbaal menaikkan sebelah alisnya sebentar, "Dia lagi mandi, nanti telpon lagi aja."
Keduanya mengangguk pelan seraya tersenyum kaku, entahlah. Mungkin keduanya masih merasa segan dengan Iqbaal, karena masih dapat dihitung jari mereka berkomunikasi selama Iqbaal menjalin kasih dengan (Namakamu).
"Yaudah, nanti kalo dia udah selesai mandi suruh kabarin kita ya?"
Iqbaal mengangguk seraya mengacungkan ibu jarinya sebelum akhirnya panggilan itu diputus oleh Syifa.
Merasa tidak ada yang dilakukan selain menunggu gadisnya selesai mandi, Iqbaal memilih untuk membuka galeri milik gadisnya. Sepertinya, sudah lama dia tidak melihat ponsel gadisnya.
Rupanya, tidak terlalu banyak yang berubah dari ponsel gadis itu. Foto-foto bersama dirinya yang gadis itu kumpulkan sejak awal mereka berdua kenal pun masih tersimpan rapih. Hanya saja, sudah diberikan folder khusus dimasing-masing foto.
Setelahnya, Iqbaal memilih untuk membuka aplikasi Instagram sang gadis yang rupanya masih saja ramai. Memilih untuk mengabaikan, Iqbaal langsung beralih ke tempat dimana dia bisa membuat Instagram Story. Memilih menu tata letak yang terdiri 6 bagian yang kini siap membidik wajahnya.
Iqbaal tidak terlalu banyak bergaya, hanya sesekali merubah bentuk bibir dan posisi kepala saja. Namun, masih terlihat cool menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)
FanficKarena kamu adalah pilihanku sequel of LDR Rank # 649 in Fanfiction [30/10/2017] 75 in fanfiction [7 maret 2018]