Aku kembali....... ada yang nunggu kah???
Happy Reading📖
✉✉✉
"Tadi pulang sama siapa?"
(Namakamu) bergumam, menoleh kearah ponselnya sejenak sebelum kembali fokus ke layar Laptop.
"Sama temen, dianterin."
"Dianty?"
(Namakamu) menggelengkan kepalanya, "Bukan, sama Rian."
Tidak ada jawaban dari Iqbaal membuat (Namakamu) menghentikan kegiatannya, memilih untuk melihat apa yang tengah Iqbaal lakukan di seberang sana. Rupanya, laki-laki itu hanya diam sambil menopang dagu dengan bibir yang mengerucut karena topangannya.
(Namakamu) tersenyum kecil menyadari makna ekspresi wajah Iqbaal, dia sadar bahwa sedari tadi hanya Iqbaal yang membuka topik pembicaraan sementara dirinya nampak tak acuh dan fokus pada layar laptop.
Sebenarnya, kegiatannya memainkan laptop bukan hanya sekedar melakukan hal biasa. Dia tengah mengedit hasil video dirinya bersama teman-temannya yang lain setelah menghabiskan sekitar dua mingggu untuk memerankan naskah yang dibuat oleh dirinya.
Namun, kesibukannya nampak terlihat seperti tidak mempedulikan Iqbaal hingga laki-laki itu merajuk meski tidak menunjukkannya secara gamblang.
"Kamu sendiri gimana hari ini? Tadi, katanya habis promo kan?"
Mendengar pertanyaan dari (Namakamu), raut wajah Iqbaal sedikit berubah. Laki-laki itu mengangkat kedua bahunya, "Kayak biasanya aja, tadi juga hadir diacara talk show gitu."
(Namakamu) tersenyum manis sebelum akhirnya kembali fokus pada layar laptop, "Hm, terus di gosipin cinlok, kan?"
Iqbaal terkekeh kecil, merasa senang karena sang gadis mengetahui detail kegiatannya hari ini. "Iya, sama Resta. Tapi tetep aja, dari dulu aku cintanya sama kamu."
(Namakamu) tertawa geli mendengar ucapan Iqbaal yang terdengar menggelikan baginya, "Gombal banget."
"Bener ini, ungkapan jujur. Buktinya, dari dulu aku cuma sama kamu aja. Iya, kan?"
(Namakamu) menganggukkan kepalanya dengan senyum yang tak bisa dia hentikan. Lebih baik mengiyakan ucapan Iqbaal dari pada dia harus menahan rasa panas yang menjalar di pipinya karena ucapan laki-laki itu. Memang, tak dipungkiri bahwa dia senang setiap kali Iqbaal mengucapkan kata-kata seperti itu. Meski kesannya seperti menggombal.
"Masih belum selesai, (Nam)?" tanya Iqbaal membuat (Namakamu) menghentikan kegiatannya sejenak, memandang penuh kearah Iqbaal.
"Aku bahkan baru mulai tadi, Baal. Nggak secepet itu juga, kali."
Iqbaal nampak menunjukkan wajah tak berdosanya, "Emangnya kamu nggak capek? Ini udah hampir tengah malem, sayang."
"Kalo nggak begini, nanti nggak akan keburu. Deadlinenya udah mepet banget, minggu ini udah harus selesai."
"Ya, lagian kenapa mesti kamu sih? Kemarin udah sempet begadang bikin naskah, masa sekarang begadang lagi buat edit videonya." gerutu Iqbaal, kali ini laki-laki itu benar-benar menunjukkan kekesalannya pada (Namakamu).
(Namakamu) menghembuskan napasnya, lelah jika harus mengerjakan tugas seperti ini disertai dengan wajah kesal Iqbaal.
"Kalo aja diantara mereka bisa handle untuk edit video ini, aku nggak akan ikut turun tangan, Baal." (Namakamu) mencoba untuk memberikan senyuman lembutnya, "Udah, ya. Lagian, besok libur. Aku bisa istirahat banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)
FanfictionKarena kamu adalah pilihanku sequel of LDR Rank # 649 in Fanfiction [30/10/2017] 75 in fanfiction [7 maret 2018]