[2] My Choice [IDR] ✔✔ (Revisi)

#26

Maaf baru muncul lagi, real life lagi ribet banget:))))

Happy reading📖

✉✉✉

(Namakamu) bangun dari tidurnya, hal utama yang dia lihat adalah jam yang menempel di dinding. Pukul 5 pagi. Kemudian mengambil ponsel yang semalam sengaja dia isi daya agar begitu bangun sudah full. Matanya terkejut begitu layar notifikasinya menunjukkan banyak panggilan dari Andini dan Syifa. Tidak hanya itu, dua manusia itu juga mengirimkan begitu banyak pesan notifikasi di Whatsapp yang jelas saja membuat dirinya kebingungan.

Dia membuka notifikasi tersebut, dan dahinya mengerut begitu membaca pesan ambigu yang dikirim oleh mereka berdua.

Dia memilih untuk masuk ke grup khusus ketiganya lalu mengetikkan sebuah pesan di sana.

Trio ceprik

(Namakamu)
Lo berdua ngechat gue ada apa?

Butuh waktu lima menit untuk mereka membalas pesannya.

Andini
Emg lo gabaca isi chat gue?
Astagaaaaaa!!!

Syifa
Gawat (Namakamu)
Buka ig lo gih
Lo dibully abis

(Namakamu) terkesiap begitu membaca pesan keduanya, dirinya dibully? Karena apa?

(Namakamu)
Kok dibully?

Andini
Gegara lo ngepost foto sm daxton
Celana lo pendek dan dikomen abis2an
Duh

Tanpa membalas, (Namakamu) beralih menuju Instagram. Menatap layar ponselnya dengan miris saat melihat banyaknya komentar pedas mengenai pakaiannya.

(Namakamu) menghembuskan napas kala baru menyadari bahwa apa yang semalam dia lakukan adalah kesalahan. Sejak dulu Syifa dan Andini selalu menahan dirinya agar tidak melakukan kesalahan yang berujung membuat penggemar Iqbaal mengamuk. Mengingat dirinya yang menjadi kekasih Iqbaal, otomatis dia harus bisa menjaga nama baik Iqbaal.

Tapi, jika dia menghapus postingan tadi pun rasanya akan percuma. Bullyan itu akan tetap ada bahkan terus bertambah.

(Namakamu)
Sadis bgt bullyannya:((

Andini
Yaudh, gk ush dipikirin, udah terlanjur jg
Mau diapus jg percuma pasti udh banyak yg repost itu foto

Syifa
Yg penting jgn lo masukin kehati omongan mereka yaaau

(Namakamu)
Thanks ya kalian
Kangeeennnn😧

Syifa
Miss you tooo
Udh siap2 sklh sana

(Namakamu) tidak membalas pesan mereka berdua, dia meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian memilih untuk melakukan kegiatan paginya seperti biasa meski keadaan hatinya kacau entah kenapa.

Setelah bersiap yang menghabiskan waktu lebih dari satu jam, (Namakamu) langsung pamit pada kedua orang tuanya tanpa mengikuti sarapan dengan dalih bahwa dia akan sarapan di sekolah. Aslinya, entah mengapa dia tidak nafsu makan.

(Namakamu) berjalan mendekat kearah mobil yang terparkir di perkarangan rumahnya, siap untuk mengantarnya kesekolah. Tepat saat (Namakamu) menutup pintu mobil dan terduduk manis di dalamnya, ponselnya berbunyi tanda ada notifikasi pesan dari Whatsapp. Awalnya, dia mengira bahwa pesan tersebut datang dari kedua temannya karena terakhir dia tidak membalas pesan di grup. Namun, rupanya dia salah. Pesan tersebut datang dari Iqbaal.