Sorry for typo(s)!
Happy Reading!
.
.
.
Yoongi mematut pantulan dirinya di cermin, memastikan tidak ada yang salah dengan penampilannya yang mengenakan seragam Seiran High School yang terdiri dari kemeja putih panjang, celana berwarna abu, dan blazer yang juga berwarna abu serta dasi. Yoongi juga memastikan bebatan di dadanya cukup kencang dan tidak akan lepas meskipun dia banyak bergerak. Setelah merapikan sedikit tatanan rambut hitamnya, gadis itu tersenyum puas.
Sekarang baru jam setengah tujuh pagi dan artinya Yoongi masih punya waktu setengah jam untuk sarapan. Karenanya, setelah mengambil tas ransel, ia langsung ke luar kamar dan tak lupa mengunci pintu, kemudian berjalan menuju lift untuk sampai ke aula makan yang ada di lantai paling bawah asrama.
Di tengah jalan, Yoongi berpapasan dengan Hoseok yang tengah berjalan dengan seorang laki-laki tinggi berambut coklat gelap yang ketika tersenyum akan menampakan lesung pipit manis di kedua pipinya.
"Selamat pagiii Yoongi-ah" seperti biasa, Hoseok menyapa begitu ceria dengan senyum lebarnya yang seolah membuat cerah sekitarnya
"Kau mau ke aula makan kan? Kita pergi bersama" ujar lelaki Jung kemudian menyeret lengan Yoongi untuk digandengnya. Sementara lelaki tinggi yang Yoongi tidak tahu namanya nampak mengikuti mereka dari belakang dengan santainya.
Yoongi yang tidak siap, tentunya kaget, reflek ia melepaskan pegangan Hoseok pada lengannya dengan panik. Membuat kerutan di Kening Hoseok terbentuk dengan pandangan heran.
"K-kau tidak perlu menyeretku, aku bisa berjalan sendiri" ujar Yoongi agak gugup namun mencoba menutupinya dengan baik. Ia merutuk dalam hati, sungguh dirinya tidak biasa bersentuhan dengan orang lain, apalagi laki-laki! Yoongi jadi kaget setengah mati karena ini pertama kalinya ia bisa begitu dekat dengan sekumpulan lelaki. Padahal dari dulu, ia selalu menghindari yang namanya berurusan dengan kaum laki-laki. Yoongi tidak bisa mencegah rasa paniknya ketika siswa di sini mencoba berkenalan dengannya dengan cara yang menurut Yoongi terlalu ekstem.
"Spontantasmu Hosiki, kau membuatnya tak nyaman. Dia baru di sini" suara agak berat itu berasal dari sosok tinggi yang masih juga tidak Yoongi kenali
Hoseok nyengir mendengar pendapat sosok itu
"Hehe aku sampai lupa. Perkenalkan, dia Kim Namjoon. Ketua asrama kita" celoteh Hoseok
"Kim Namjoon" Ujar Namjoon ramah
Yoongi mengangguk, tidak berniat membalas karena ia yakin Namjoon sudah mengetahui namanya.
Tak terasa mereka sampai di depan aula makan yang sudah pasti ramai dengan siswa-siswa yang sedang sarapan dan mengatre sarapan. Suasana cukup berisik karena obrolan dan teriakan menggema di mana-mana, ini sekolah asrama khusus laki-laki, jadi mereka tidak akan repot-repot menjaga image karena di sini tidak ada perempuan sama sekali kecuali staff dan guru, itu pun jumlahnya sedikit.
Yoongi mematung dj ambang pintu, bagaimana tidak, pemandangan di hadapannya amat mengerikan baginya. Berpulu-tidak, ratusan siswa, tengah berkumpul di sana, sementara dirinya satu-satunya perempuan yang sial-atau untungnya tidak ada yang tahu. Yoongi tidak bisa membayangkan dirinya akan berada di antara mereka, makhluk yang Yoongi kutuk setengah mati. Yoongi merinding.
"Kenapa kau hanya berdiri di sana Yoon?" heran Hoseok yang tidak jadi melanjutkan langkah untuk pergi ke antrean
Yoongi tersenyum kaku, keringat sebiji jagung jatuh dari pelipisnya
"Tiba-tiba aku ingin ke toilet, aku jadi tidak bisa makan. Dah, aku pergi dulu" katanya cepat-cepat tanpa menunggu jawaban dari Hoseok, gadis itu membalikkan tubuh dan langsun mengambil langkah seribu untuk menjauh dari aula makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un_Lucky [Completed]
FanfictionYoongi tidak percaya laki-laki. Dia yakin tidak akan jatuh cinta pada makhluk berlumur dosa yang ia anggap sampah itu. Dan ia bertekad untuk hal itu. "Ck, siapa takut!" Sang kakak sepupu hanya menyeringai dalam hati. "kalau begitu mulai besok, kau a...