Pt.29; Aren't Twins

2K 313 70
                                    


Mempertimbangkan para teman senasib (para single keren not jomblo), saya memutuskan untuk update..

Hehe..

Hati-hati saltiknya..

.




Happy Reading!

.

.

.

Minggu pagi di Seiran, seperti biasa, para siswa berbondong-bondong keluar dari gerbang sekolah yang terbuka lebar sejak subuh tadi.

"Akhirnya bisa keluar juga. Sumpah mati aku iri pada asramamu"  ucap Bambam yang saat itu berjalan bersama Jungkook untuk pergi ke luar sekolah

Jungkook hanya menanggapinya dengan senyum kecil. Suasana hatinya yang kelewat buruk mungkin bisa ia tutupi, tapi fakta bahwa tubuhnya kelihatan lelah dengan wajah pucat itu tidak mudah disembunyikan. Bambam bahkan sudah beberapa kali menyuruh Jungkook untuk istirahat saja di kamarnya, atau di ruang kesehatan. Namun anak itu bersikeras ingin pergi keluar.

"Jadi, aka pergi ke mana kita kali ini?"

"Terserah kau saja Bam. Asal jangan bawa aku ke kampung halamanmu"

Bambam tertawa.

.

'Jimin-ah'

"Eoh Wae?"

Jimin belum bangun ketika panggilan masuk ke ponselnya. Ia mengerang dan menerima telepon masuk itu tanpa melihat id callernya.

"Namie Nii?" Ada apa?" Tanya Jimin serak

'Kau ingat hukumanmu untuk taruhan basket waktu itu?'

"Huh? Ne" Jimin kira Namjoon sudah melupakannya

'Aku tahu ini terdengar tidak adil, tapi maukah kau membantuku?'

"Eoh, tentang apa hyung?" Jimin menegakkan punggungnya

'Bisakah, pinjami aku uang?'

"Hah?"

Benar-benar tidak biasa.

"Hyung, kau baik-baik saja? Ada yang masuk rumah sakit? Apakah Haneul kecelakaan? Atau ibumu? Ayahmu?" Tanya Jimin beruntun dengan kecemasan di dalamnya

Namjoon terkekeh di sebrang sana. Sudah menduga reaksi Jimin pasti akan seperti itu.

'Keluargaku baik-baik saja Chim. Hanya saja, aku butuh uang untuk menarik hati seseorang'

"Hah? Memangnya uang bisa melakukannya?" Tepatnya Jimin tidak yakin Namjoon berpikiran demikian

'Tentu saja tidak Jim. Mungkin aku membutuhkan cukup banyak, dan bisakah kau berikan nomor ponsel pamanmu?'

"Pamanku?" Jimin mengernyit, ia punya beberapa paman, termasuk ayah Sana meskipun yang bibinya secara langsung adalah ibu Sana.

'Chanyeol hyung' Namjoon berucap

"Ah" Jimin mengangguk mengerti meskipun Namjoon tidak akan melihatnya. Chanyeol adalah paman dari ayahnya, Jimin menyebutnya Chanyeol hyung karena usia mereka hanya terpaut sembilan tahun. Lagipula, Chanyeol selalu menolak dipanggil Samchon.

"Memangnya untuk apa hyung? Kalau boleh tahu"

Namjoon menunduk, tersenyum tipis kemudian mendongak memandang langit biru dari tempatnya berdiri, atap gedung asrama yang hanya dirinya bisa ke sana.

'Untuk menanyakan bagaimana pasar saham saat ini, mungkin"

"APA??!"

Mata Jimin terbelalak tak percaya.

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang