Pt.24; Before An Adult

2.1K 292 43
                                    

Happy Reading!

.

.

.

Hadiah kejutan bagi pemenang kompetisi tahunan ini adalah terbukanya gerbang sekolah bagi mereka selama satu bulan penuh tanpa kenal waktu. Bisa menggunakan fasilitas asrama mau pun sekolah tapa kenal waktu pula.

Jadi, bayangkan saja betapa senangnya mereka setiap hari bisa keluar dari penjara sesuka hati, meminta makan seenak jidat.

Sesuka hati.

Jam malam saja tidak berlaku selama satu bulan itu.

Definisi surga di Seiran.

Dan Namjoon, sebagai ketua asrama akan dibebastugaskan untuk patroli jam malam.

Sungguh senangnya~

Dan artinya ini saat yang tepat untuk melakukan pendekatan besar-besaran pada Kim Seokjin.

Namjoon sungguh sangat bersemangat.

.

.

.

Setelah jam sekolah selesai, Namjoon langsung tancap gas ke ruang kesehatan di mana seharusnya ada Kim Seokjin di sana. Tapi ternyata, gadis bermarga sama dengannya itu tidak ada sama sekali.

Namjoon bingung tentu saja.

"Apa aku harus merentes cctv sekolah agar tahu dia pergi ke mana?" Gumam Namjoon

"Mencari Jin noona ya?" Namjoon terkaget saat sosok Kim Mingyu ada di hadapannya, bersama laki-laki berwajah tembok, Jeon Wonwoo, yang seingat Namjoon adalah teman sekelasnya.

Ketahuan sekali kau sering membolos, Kim.

"Kau tahu ke mana perginya?" Tanya Namjoon dan Mingyu mengangguk

"Dia pergi ke kampusnya, kami berdua disuruh untuk berjaga di sini. Kau tahu, Wonwoo hyung itu calon dokter keren yang akan menjadi idola para pasiennya, blablabla".

Namjoon tidak mengidahkan ucapan panjang Mingyu selain kalimat pertama. Laki-laki bertubuh tinggi meskipun lebih tinggi Mingyu itu langsung berjalan pergi menuju luar sekolah.

Kebetulan. Namjoon ingin tahu bagaimana wujud Seoul University yang diidamkan para anak SMA itu.

Kecuali dirinya. Mungkin.

.

.

.

Namjoon melewati gerbang Seoul University selayaknya anak sekolah berandalan yang tidak masalah mengumbar identitas sekolah mereka ke mana-mana. Sembari mengulum lolipop rasa mangga di mulutnya. Namjoon suka mangga, tapi di Korea Selatan, mangga sangat mahal. Beda kalau di Indonesia, kalau sedang musim harga perkilonya ada yang cuma sepuluh ribu meskipun rasanya tidak konsisten. Testernya arumanis tapi yang dibawa pulang arumasam.

Banyak mahasiswa atau mahasiswi yang memandangnya aneh. Berpikir untuk apa anak sekolahan macam Namjoon datang ke Universitas. Sekarang bukan musimnya ujian masuk Universitas, masih jauh malahan. Tapi maaf saja, kalau Namjoon boleh sombong sedikit, dia tidak akan ikut ujian karena Universitas mana pun pasti akan menerimanya tanpa tes-tesan segala.

Menurut pak satpam yang ditanyainya tentang letak gedung fakultas kedokteran, gedung itu terletak di bagian barat Universitas. Namjoon sudah nyaris sampai untuk mencari gebetannya yang cantik. Cukup nekad dan terkesan konyol memang, tapi orang jeniusmah bebas.

Demi lirik rap yang ditulisnya dengan teman underground-nya, Namjoon cuma iseng. Iseng-iseng untung berhadiah, hehe.

"Hoyyy. Kau Namjoon kan?"

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang