Sorry For Typo(s)..hehe
Happy Reading!
.
.
.
"Kau benar-benar laki-laki?"
Lagi, pertanyaan itu meluncur dari sosok yang menjadi 'teman sekamarnya'. Yoongi mendengus, amat tersinggung meskipun kenyataannya itu benar.
"Aku ini laki-laki, sudah berapa kali aku katakan" balasnya kesal
"Kukira kau perempuan. Kau tahu, wajahmu itu-"
"Kenapa dengan wajahku?" sembur Yoongi galak
Sosok teman sekamar Yoongi, Park Jimin, meringis karenanya. Benar kata Hoseok kalau Min Yoongi itu orangnya ketus, plus judes dan galak kalau bisa Jimin menambahkan. Jimin sudah merasakan kalau Yoongi itu tidak menyukai kedatangannya, sangat terlihat jelas karena Yoongi tidak mencoba menyembunyikannya. Terang-terangan sekali benci punya teman sekamar baru.
'Mungkin dia kesal karena kamar ini nanti jadi terasa sempit' pikir Jimin
Berbeda dengan Jimin yang nampak santai-santai saja, Yoongi tidak. Bahkan jauh dari itu. Di balik wajah datarnya sekarang, dia sudah mengkhawatirkan banyak hal. Banyak sekali sampai kepalanya pusing sendiri. Yang jelas, punya teman sekamar akan menambah daftar hal merepotkan dalam kehidupan penyamarannya.
Bagaimana kalau ia ketahuan?
Bagaimana kalau Park Jimin mendapati kalau dirinya adalah perempuan?
Bagaimana, dan bagaimana lainnya yang membuat Yoongi ingin membenturkan kepalanya.
'Siaaal'
Kasihan sekali kau, Yoon.
.
Jimi tersenyum lebar begitu barang-barangnya sudah tertata rapi, bajunya sudah dimasukan dalam lemari dan buku pelajarannya sudah tersusun rapi di meja belajar beserta seperangkat peralatan lainnya.
"Ah, peralatan mandiku" katanya kemudian merogoh tas ransel besarnya untuk mengambil peralatan mandinya. Laki-laki itu kemudian berjalan ke kamar mandi untuk menaruh itu. Sementara Yoongi sudah tegang memandang gerak-geriknya meskipun wajahnya masih saja datar. Serius, sebagai seorang perempuan-Yoongi mengakui dengan berat hati, sangat berbahaya sekamar dengan seorang laki-laki bukan? Itu sudah ketentuan, ibarat kodrat. Bahkan mereka akan berbagi kamar mandi yang sama. Kuatkan Yoongi, tuhan.
"Aku tidur di mana?"
"Eoh?" Yoongi tersentak, sementara Jimin memandangnya bingung
Yoongi terlihat gugup dan melirik ke sana ke mari.
"Kau di bawah!" katanya tiba-tiba, nyaris berteriak saking paniknya
"Yah, karena aku di atas" lanjutnya dengan nada normal, tidak berani menatap balik Jimin yang heran memandang ke arahnya
"Oh, oke" Jimin mengangguk kaku
Canggung sekali. Yoongi berharap semua ini segera berakhir. Agar ia bisa lolos dari makhluk bernama Park Jimin, karena sungguh, Yoongi malu luar biasa. Dan dia tidak punya persiapan menghadapi teman sekamar barunya.
Nampaknya keberuntungan sedikit meliriknya sekarang, karena bel keras berbunyi tanda jam makan malam tiba.
"Ah, kebetulan sekali aku sudah lapar" Jimin berujar
Yoongi membeku
"Ayo kita ke aula bersama-sama"
Ternyata keberuntungan benar-benar hanya meliriknya. Itu pun hanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un_Lucky [Completed]
FanfictionYoongi tidak percaya laki-laki. Dia yakin tidak akan jatuh cinta pada makhluk berlumur dosa yang ia anggap sampah itu. Dan ia bertekad untuk hal itu. "Ck, siapa takut!" Sang kakak sepupu hanya menyeringai dalam hati. "kalau begitu mulai besok, kau a...