Pt.30; Seichiru Kara

1.9K 321 52
                                    

Ada yang ngerasa aneh sama judulnya?

.

Haha

.

Cieee yang nunggu#plakk

.

Cuss langsung baca aja wkwk

.

.

Happy Reading!

.

.

.

Yoongi sebenarnya ingin bertanya, namun gengsinya, seperti biasa selalu mengalahkan segalanya.

Park Jimin, si teman sekamar, sekelas, sebangkunya, mendadak jadi pendiam setelah pulang hang out bersama Sana dan kawan-kawan.

Tepatnya, Jimin mendadak setelah selesai berbicara empat mata dengan Momo.

Melihat wajah kaku Jimin dan wajah mendung Momo menjelaskan jika akhir pembicaraan itu tidak berjalan baik. Apabila itu tentang pernyataan cinta, pasti tidak berbalas. Yoongi yakin itu.

"Siapa yang mau ma-"

"Aku mandi duluan"

Bahkan Yoongi belum menyelesaikan ucapannya.

Aneh.

.

Jimin sendiri, berpikir tentang kejadian sebelumnya. Di mana Momo menyatakan perasaan padanya. Jimin memang cukup berat melakukan penolakan karena takut membuat gadis itu sakit hati. Namun menjadi tidak tegas juga bukan pilihan yang bijak, Jimin harus jelas jika menolak dan ia melakukannya dengan baik.

Namun yang membuatnya terdiam seribu bahasa adalah alasan gadis itu menyukainya.

Hal itu membuat Jimin berputar ke masa lalu. Alasan dirinya berpindah-pindah antar Korea Selatan-Jepang, dan alasan spesifik kenapa Momo bisa memiliki perasaan macam itu padahal mereka tidak saling kenal.

Itu, mungkin terjadi sekitar tiga tahun lalu.

Jimin, pindah ke Korea lagi setelah menetap di Jepang selama dua tahun. Terhitung setelah tahun pertama masa Junior Highschool-nya berakhir, dan Jimin lanjut ke tingkat dua di Korea.

Hari itu adalah hari pertamanya masuk sebagai siswa pindahan. Jimin mendapati seorang anak baru dibully karena alasan kewarganegaraan.

Masa lalu antara Jepang-Korea memang tidak bisa dilupakan bahkan oleh generasi muda zaman sekarang. Gadis itu-Momo, ditindas karena ia berasal dari Jepang. Entah kenapa, pikiran-pikiran anak-anak yang membully itu cukup ekstrim di mana mereka melampiaskan dendam masa lalu, yang bahkan mungkin saja tidak mereka pahami sebelumnya.

Seberapa parah pun masa lalu antara dua negara itu, generasi sekarang tidak berhak menghakimi sebagai bentuk pembalasan dendam. Pikiran itu tidak sama sekali masuk akal.

Mungkin, insiden itulah yang membuat Momo memiliki perasaan khusus padanya. Hari di mana Jimin menyelamatkan gadis itu dari pembullyaan karena masalah status kewarganegaraan, adalah akhir penderitaan gadis itu yang dialaminya sejak pertama kali pindah ke Korea dua tahun sebelumnya.

Jimin sendiri merasa insiden itu tidak begitu berpengaruh. Ia hanya menolong teman senasib.

Karena di masa lalu, Jimin pernah mengalaminya.

Bahkan jauh lebih parah.

Karena bukan hanya dirinya yang mendapatkan caci dan maki, melainkan wanita yang melahirkannya pun mengalami hal serupa.

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang