Maaf atas ketelatan yang amat sangaaatt...#bow#nangisdarahAh, dan saya ucapkan selamat menjalani ibadah puasa bagi yang menjalankan 😊
Mohon maaf lahir batin...
Maaf kalo ceritanya makin gak jelas 😥
Hati-hati typo(s)..
Semoga masih ada yang nunggu cerita ini#plakk
#penulistaktaudiri
Happy Reading!
.
.
.
Dalam perjalanan, Yoongi menyimpan keheranannya dalam hati. Kenapa Park Jimin menjadi begitu pendiam hari ini.
Malam tadi bahkan ia tidak melihat laki-laki itu masuk kamar karena dirinya sudah tidur, entah jam berapa Jimin kembali. Dan paginya, laki-laki itu sudah menghilang lagi dan tidak didapatinya di aula makan ketika sarapan.
Aneh.
"Kau simpan alamatnya kan Jim?" suara Hoseok membuyarkannya
Jimin nampak mengangguk malas menanggapi dan Hoseok pun langsung kembali diam. Tidak secerewet biasanya.
"Ehm" Yoongi berdehem untuk meleburkan canggung di antara mereka bertiga
'Ting'
Jimin mengambil ponsel miliknya di saku jaket dan membaca pesan yang ternyata dari sang wali kelas.
'Jimin, aku melupakannya. Istriku juga meminta tiramisu yang berada di Namsan, tolong belikan itu juga dan kembalilah sebelum jam makan malam. Dan sebagai tanda bukti, kau harus mendapat tanda tangan pemilik kedai itu yang jelas sekali Himchan tahu'
Jimin tercenung membaca pesan singkat yang tidak singkat itu Dari Bang ssaem.
Melihat hal itu membuat Yoongi bertanya dengan heran.
"Ada apa?"
Jimin menormalkan ekspresinya dan memasukan kembali ponsel miliknya ke saku celana.
"Kita dapat tugas tambahan"
"Mwo?" kompak Yoongi dan juga Hoseok
Jimin mendengus karenanya.
.
Setelah kaki mereka melangkah ke luar dari bus, ke tiganya menoleh ke sana ke mari dengan raut wajah cukup bingung.
"Jimin, apa nama kedainya? Dan di mana letaknya?" tanya Hoseok, karena memang yang mengetahui hanya Jimin.
"Entah, aku juga belum membacanya" jawab Jimin seadanya, kemudian dia merogoh saku jaketnya untuk mengambil sobekan kertas kecil bertuliskan alamat dan nama kedai yang mereka cari yang diberikan oleh Bang ssaem sebelumnya.
Pergerakan Jimin terhenti ketika tidak merasakan lembaran kertas di sakunya.
"Umm wae?" Hoseok bertanya heran begitu melihat raut wajah Jimin yang berubah
Jimin menoleh cepat dengan wajah memucat
"Sepertinya, kita kehilangan kertas itu" ujar Jimin membuat ke dua orang di sisi kiri dan kanannya menoleh dengan ekspresi kaget
"MWO?!" kompak Hoseok dan Yoongi dengan ekspresi shock mereka.
Mendengar keduanya berucap bersamaan seperti itu membuat Jimin kesal, entah kenapa. Dia pun mendengus.
"Kertasnya hilang, mungkin saja jatuh" katanya dengan nada ketus
Ekspresi Hoseok berubah horror seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un_Lucky [Completed]
FanfictionYoongi tidak percaya laki-laki. Dia yakin tidak akan jatuh cinta pada makhluk berlumur dosa yang ia anggap sampah itu. Dan ia bertekad untuk hal itu. "Ck, siapa takut!" Sang kakak sepupu hanya menyeringai dalam hati. "kalau begitu mulai besok, kau a...