Pt.19; Dilemma

2K 338 11
                                    


Sorry for (veryvery) late..

Happy Reading!

.

.

.

Semua orang punya rahasia.

Jimin tahu itu dengan baik.

Dan sejujurnya, ia penasaran apa yang teman sekamarnya sembunyikan.

.

"Dia sudah pergi"

Yoongi membuka matanya dan menoleh cepat ke arah sumber suara. Setelah memastikan benar Jeonghan tidak ada di dekatnya, ia bangkit dan duduk di atas ranjang.

"Kenapa kau di sini?" heran Yoongi

"Ini kan tempat di mana siswa mana pun bisa masuk" balas Jimin, mengundang dengusan sebal dari Yoongi.

Jimin memajukan tubuhnya hingga reflek Yoongi termundur. Gugup, itu yang Yoongi rasakan sekarang, mata Jimin tepat menatap matanya dengan penuh selidik.

"Me-menjauh" ujar Yoongi terbata

"Kenapa?" Jimin berucap dengan nada penuh tanya

"Kita ini sama-sama laki-laki, jadi tidak usah salah tingkah seperti itu" lanjutnya santai

"Mwo?" sungguh Yoongi tidak terima dikatakan salah tingkah meskipun nyatanya itu benar. Ia mendengus kesal kemudian mendorong kening Jimin menjauh.

"Justru karena kita sama-sama laki-laki, orang akan salah kaprah" ketusnya

"Memangnya siapa yang akan salah kaprah? Tidak ada siapa pun di sini" balas Jimin dengan nada semakin rendah.

Yoongi jadi gelisah dan rasanya ia ingin ke luar dari sini secepatnya.

"Kau kenapa?" tanya Jimin bertanya dengan nada biasa namun terdengar seperti ejekan bagi Yoongi yang tidak biasa-biasa saja.

"Menyingkir, aku harus pergi" ucap Yoongi masih dengan nada ketusnya yang ia pertahankan mati-matian di antara rasa gugup dan jantungnya yang berdebar tak karuan. Terlintas di benaknya jika dirinya sungguhan mengidap penyakit jantung.

Jimin menaikan alisnya melihat reaksi yang ditunjukan Yoongi yang agaknya aneh di matanya.

Sungguh. Jimin adalah orang yang peka.

"Kau yakin ingin ke luar dan ditemukan oleh Jeonghan?" ujar Jimin membuat gerakan Yoongi untuk turun dari ranjang berhenti. Yoongi terdiam dan nampak berpikir keras. Saat ini dirinya sungguh malah jika harus berhadapan dengan laki-laki berwajah cantik dengan hati bak penyihir itu.

Akhirnya Yoongi menghela napas kemudian tetap lanjut berdiri.

"Mau ke mana?" tanya Jimin

"Bukan urusanmu" jawab singkat Yoongi

"Kau tidak boleh ke mana-mana" ucap Jimin langsung mengundang delik dari mata sayu Min Yoongi.

"Apa urusan-"

"Ikut denganku"

"Yak!"

Yoongi tidak sempat mempertahankan diri ketika Jimin tiba-tiba menariknya-menyeret dengan paksa untuk mengikuti ke mana laki-laki itu pergi. Yoongi sungguh merutuk dengan kepura-puraannya sebagai laki-laki itu tidak berpengaruh dengan tenaganya.

Astaga. Lengan Jimin kuat sekali.

Yoongi kira dengan tubuh pendek laki-laki itu, tidak ada yang berarti.

Yoongi lupa saja kalau sebelumnya dia pernah melihat Jimin shirtless.

Jangan dibayangkan.

Mereka berdua bahkan melupakan kehadiran Namjoon dan Seokjin yang memandang kepergian keduanya dengan heran.

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang