Pt.45; It's A Happy Ending [Last]

3.5K 360 157
                                    

Un_Lucky adalah ketidakberuntungan yang disalah pahami
Judul ini adalah pardox dalam kehidupan Yoongi dalam story ini
Namun setiap tokoh, bahkan semua manusia, juga memiliki Un_Lucky mereka masing-masing
Yah, ketidakeruntungan yang disalah artikan
Setrip bawah setelah kata Un bukan hasil kreasi, melainkan diletakkan dengan penuh antisipasi
Yoongi bisa saja merutuk selalu dengan kehidupannya yang sial, yang harus menyamar menjadi laki-laki yang ia benci
Namun siapa yang bisa mengelak, dia seperti itu karena pilihannya sendiri
Ketidakberuntungan itu objektif, tergantung di mana letak pandangannya
Kalau di sisi yang lain, Un yang berdampingan dengan Lucky itu akan lenyap dan hanya menyisakan 'keberuntungan'
Kesialannya terjerumus dalam tantangan tak masuk akal membuat dirinya bertemu dengan Jimin
Dan Jimin di sini adalah Un_Lucky yang perlahan menghapus kata Un dalam ketidakberuntungan Yoongi
Jimin adalah Lucky dalam kehidupan Yoongi, membuat dirinya memilih sudut pandang yang berbeda sehingga setrip bawah itu tidak berguna lagi karena kata yang dipisahkan, lenyap seutuhnya

Dalam perjalanannya, Yoongi benar-benar menyadari kalau Jimin adalah keberuntungannya
Jimin membuat rutukannya menjadi rasa syukur
Jadi, begitulah perjalanan Min Yoongi dalam mengubah sudut pandangnya
Seperti pada akhirnya, dia bisa memotret seorang manusia selain objek dan alam
Jimin, hanya Park Jimin.

Karena Yoongi berharap, dan menetapkan jauh dalam lubuk hatinya.
Hanya Jiminlah 'Lucky' dalam kehidupannya..

.

.

Happy Reading!

.

.

.

.

Empat tahun kemudian..

"Jungkook!"

"Ah, ye"

Jungkook versi dua puluh puluh tiga tahun adalah Jungkook dengan tubuh tinggi dan tegap. Aura bocahnya menghilang kalau dia sedang serius, tapi jika tersenyum atau tertawa, gigi kelincinya membuat dia seperti anak lima tahun.

Jungkook berdiri canggung menunggu Seokjin berjalan ke arahnya.

"Kau ini sudah jalan-jalan, kakimu kan masih cedera"

Seokjin dalam balutan jas putihnya memarahi Jungkook yang memakai seragam pasien rumah sakit.

"Kookie bosan noona" rengek Jungkook manja

"Aish, tidak bisa. Gunakan tongkat atau kursi roda" Seokjin menyeret Jungkook ke ruangannya

"Kalau kau begini lagi, aku akan memotong kakimu biar kau tidak bisa lari lagi"

Jungkook mengangguk pasrah.

.

.

.

"Yak yak yak! Gerakannya bukan seperti yang itu" Hoseok mencak-mencak karena trainee yang dilatihnya itu payah sekali tariannya. Laki-laki itu berkacak pinggang dengan wajah marah yang membuat anak didiknya ketakutan.

"Ulangi gerakan itu sekaraaaaang"

.

"Arggh Kim Namjoon bagaimana bisa mereka debut kalau tubuh mereka kaku seperti itu" Hoseok datang ke ruangan produser dan langsung berteriak protes pada pd-nim mereka.

Namjoon memandang malas laki-laki Jung itu. Benar-benar tidak berubah sama sekali. Namjoon merasa Hoseok harusnya merasa malu dengan usianya yang seperti itu, dia sudah dua puluh enam, tidak muda lagi bung!

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang