Pt.36; See You Soon, Kookie.

2K 327 83
                                    


Ouh pada mau, yaudah nih. Aku baik kan? #plakk

Semoga teu cangkeul, semoga teu ceurik, semoga teu baper.

Kanade typo...

.


Happy Reading!

.

.

.

Jungkook keluar dan pulang malam. Sekitar pukul sembilan dia baru mencapai gerbang asrama. Habis melakukan pertemuan dengan gadis dari Hyera bernama Im Nayeon.

Taehyung menunggunya di lobi asrama. Jungkook memandang bingung laki-laki itu.

"Aku sudah mengambil barang-barangmu di kamar Hoseok hyung. Ayo ke kembali, aku bantu berkemas" lalu Taehyung menarik tangan Jungkook. Jungkook menerimanya tanpa penolakan. Debaran di jantungnya masih ada ketika Taehyung di dekatnya. Namun perlahan, jika waktunya, Jungkook akan memastikan hal itu akan hilang.

"Hyung tahu dari mana aku akan pindah?" Jungkook bertanya ketika mereka berdua sudah berada di depan kamar mereka. Taehyung sedang membuka kunci pada pintu.

"Namjoon hyung" Taehyung memang cukup kecewa karena Jungkook tidak berkata langsung padanya. Namun mengingat keadaan mereka beberapa waktu belakangan, Taehyung merasa dirinya tidak punya hak menyalahkan. Ia tidak akan mencegah Jungkook, tidak bisa. Hanya bisa berharap jika ini yang terbaik untuk ia dan Jungkook.

"Sabtu malam, ayo buat acara perpisahan."

"Tidak usah hyung"

"Tapi aku tidak menerima penolakan"

Jungkook memandang Taehyung dari belakang. Laki-laki itu sedang mengambil koper dari bawah ranjang bawah yang ditempatinya. Pandangan Jungkook penuh rasa bersalah. Taehyung pasti merasa sakit hati. Biarpun hubungan mereka bukan dalam konteks asmara, namun tetap saja, siapa yang tidak sedih seorang yang sudah dianggap adik, sudah dijaganya sejak kecil, akan pergi jauh dan tidak kembali untuk waktu yang lama.

Taehyung, sejujurnya tidak cukup percaya diri akan bisa menerima kepergian Jungkook dengan tegar. Namun, jika tentang Jungkook, Taehyung akan memaksa dirinya menerima meskipun hatinya meronta. Ia akan berpura-pura tegar, kalau memang tidak bisa tegar.

"Kau akan membawa semua pakaianmu?"

"Iya hyung"

Mereka berdua mulai mengemasi barang-barang Jungkook. Gerakan Taehyung terhenti ketika melihat boneka kelinci berwarna pink berwajah senga yang tergeletak di atas ranjangnya.

"Kook"

"Ye?"

"Bisakah kau meninggalkan Cookie bersamaku?"

Jungkook menoleh. Wajah Taehyung begitu sendu. Boneka kelinci itu adalah pemberiannya tahun lalu, boneka yang sekali melihat saja, langsung mengingatkan Taehyung pada Jungkook. Jungkook sangat menyukai boneka itu, terlepas dari siapa pemberinya, namun ia lebih dari suka jika melihat siapa si pemberi.

"Sebagai gantinya aku akan membiarkan kau membawa Tata, bagaimana?"

Jungkook tersenyum kecil. Mencoba menghibur hatinya yang berdenyut nyeri. Perpisahan memang selalu menyakitkan. Terjadinya mungkin hanya beberapa detik. Namun proses menujunya lah yang paling membuat pedih. Taehyung dan Jungkook, sedang merasakannya sekarang.

"Baiklah, Taetae hyung"

.

.

.

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang