Happy Reading!
.
.
.
Yang Yoongi tahu, dia tidak akan selamanya berada dalam jangkauan Park Jimin.
Keberadaannya di Seiran akan berakhir tiga puluh hari lagi.
Yoongi merasa ia hanya harus bertahan selama itu.
Ia hanya harus bertahan selama tiga puluh hari lagi dengan Park Jimin yang tak mengacuhkannya.
.
Yoongi tidak menyalahkan Jimin, laki-laki itu berhak bersikap tidak peduli pada dirinya karena ia sudah bersikap tak pantas pada laki-laki itu.
Yoongi melukai Jimin untuk melindungi dirinya sendiri.
Pikirnya waktu itu.
Namun kenyataan berbanding terbalik. Lukanya malah bertambah banyak setelah ia melukai Jimin.
Kenyataan berubah begitu drastis.
Yoongi ingin menertawai dirinya sendiri karena prediksinya selalu meleset belakangan ini.
.
.
.
Malam itu berakhir tidak baik bagi Jimin maupun Yoongi. Meskipun laki-laki itu tetap menuntunnya untuk kembali ke asrama, namun Jimin sendiri tidak masuk ke sana dan berbalik pergi ke gedung olahraga.
Saat Yoongi membuka mata di pagi hari, Jimin tidak ada meskipun jejak laki-laki menggunakan kamar mandi ada.
Jimin positif menghindari Yoongi.
.
Pagi ini, tanpa bisa dicegah, Yoongi sarapan dengan tidak bersemangat. Hanya dua suap makanan yang masuk ke dalam mulutnya, lalu dia pergi ke ruang kesehatan dan berbaring malas-malasan seharian.
"Yoongi kau kenapa?" Seokjin bertanya padanya tetapi Yoongi tidak mau menjawab
"Kau sangat tidak bersemangat. Seperti yang baru saja patah hati" komentar gadis itu
Apa ini bisa disebut sebagai patah hati?
Yoongi sendiri yang mendorong Jimin menjauh.
Yoongi sendiri yang memaksa laki-laki itu untuk berbalik.
Yoongi sendiri yang meminta laki-laki itu untuk tidak lagi peduli.
Kalau ada yang mesti disalahkan, tentu dirinya sendiri. Yoongi tahu dengan jelas hal itu.
Ini adalah akibat dari keputusan yang ia ambil. Resiko dan sesal harus ditanggung sendiri.
Yoongi tahu dan tidak usah diberi tahu. Jangan juga mengingatkannya melulu.
Bikin kesal saja.
.
.
.
"Bagaimana hubunganmu dengan ketua asrama?"
Yoongi nyeletuk setelah bungkam selama satu jam lebih.
"Biasa saja" jawan Seokjin santai membuat Yoongi mengerutkan kening dan bangkit dari pembaringannya
'Sreek'
Dia membuka tirai pembatas dengan cepat sehingga bisa melihat Seokjin yang sedang sibuk di meja kerjanya.
"Maksudnya apa? Kalian belum resmi?" Heran Yoongi
"Resmi bagaimananya?" Seokjin malah balik bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Un_Lucky [Completed]
FanfictionYoongi tidak percaya laki-laki. Dia yakin tidak akan jatuh cinta pada makhluk berlumur dosa yang ia anggap sampah itu. Dan ia bertekad untuk hal itu. "Ck, siapa takut!" Sang kakak sepupu hanya menyeringai dalam hati. "kalau begitu mulai besok, kau a...