Pt.37; Chaos

1.8K 297 47
                                    


Kenapa saya update sekarang? Karena saya sayang kalian! Tapi hati-hati aja ya, siapin guling atau bantal buat diremes atau ditonjok.

Btw, sangkaan kalian sungguh mesyum, kenapa pada ngarep naik rated yaa wkwk

No no, saya gak bakalan naikin rated, maaf kalau kalian kecewa

Sesuatu yang dimaksud di sini adalah... Baca ada deh ya, wkwk

.

Happy Reading!

.

.

.

Seminggu setelah kepergian Jungkook, semua kembali seperti biasa. Tidak ada yang berlarut karena rasa kehilangan ketika fakta menyeret tentang cita dan impian. Siapa pun tahu, Jungkook berhak menggapai impiannya. Taehyung tahu benar hal itu dan ia sudah mendapatkan kembali dirinya, senyumannya, juga tawanya yang sempat bersembunyi.

Tidak terasa juga, coretan merah pada kalender duduk yang di tempel di samping ranjangnya, menyisakan dua puluh dua hari tersisa. Dan saat esok membuka mata, Yoongi hanya memiliki dua puluh satu hari lagi di Seiran. Entah kepuasan atau rasa ketidakrelaan, akan terlihat pada akhirnya saat waktunya tiba.

Jimin adalah yang berusaha paling keras untuk melupakan fakta itu. Kepergian Yoongi yang tidak lama lagi membuatnya selalu berpikiran buruk. Padahal mereka tidak diberi jarak samudera, namun Jimin selalu merasa bukan hanya jarak yang dapat memisahkan, melainkan ketidakjelasan.

Jimin tidak punya harapan, karena Yoongi masih tidak memberinya kepastian.

Namun sekali lagi, Jimin belajar jika cinta bukan hanya tentang status kepemilikan. Ia menekan ego dan keserakahannya yang mengakar. Bahwa Yoongi, berhak memutuskan, untuk menggenggam tangannya balik atau malah balik melepaskan. Dan jika itu terjadi, Jimin harus siap merasa kehilangan, juga ketidakrelaan yang menjerit dalam benaknya setiap detik

Tugasnya saat ini, hanya membuat semuanya seolah tidak akan terjadi.

Seolah.

.

.

.

"Yoon, bangun"

Jimin membangunkan Yoongi yang sedang balas dendam. Tidur sampai setengah sebelas siang di hari minggu, padahal sudah ada janji dengannya untuk pergi menonton film.

Jimin sudah bekerja keras agar Yoongi mau menemaninya menonton film yang baru dirilis, jangan sampai rencana gagal total, Jimin tidak mau usahanya sia-sia.

"Yoooon" panggilannya semakin panjang, ia mengguncang bahu Yoongi cukup keras namun gadis itu tetap bergeming. Memang berniat mengabaikan.

"Yoongi, kau kan sudah berjanji kencan denganku hari ini"

"Kencan dengkulmu" Yoongi bangun dan langsung membalas ucapan Jimin dengan kasar

"Aku tidak mau keluar" Yoongi menyentak tak mau dibantah

"Kenapa kenapaaaa?" Jimin tentunya tidak terima, ia bahkan sudah berdandan rapi

"Aku mau di kamar saja" Yoongi menjawab cuek

Jimin cemberut maksimal.

"Yasudah, kalau begitu kita nontonnya di kamar saja" ujar Jimin mengalah

"Aku mau keluar untuk membeli camilan. Kau mandi sana, badanmu bau"

Jimin cepat-cepat keluar sebelum Yoongi mengamuk.

"PARK JIMIIIN"

'Blam'

Un_Lucky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang