Ehm, hati-hati typo..
Happy Reading!
.
.
.
"Apa masih sakit?"
"Pakai nanya"
Jimin menghela napas.
Laki-laki itu melirik teman sekamarnya yang tengah duduk di kursi belajarnya. Sibuk mengerjakan tugas. Tanyanya dijawab dengan keketusan luar biasa tanpa tolehan kepala.
Benar-benar.
Jimin bingung apa benar laki-laki itu bisa PMS?
Contohnya, Yoongi ini, dari tadi selalu saja pasang wajah jutek plus datarnya. Jangan lupakan mulutnya kalau berkata, tajam sekali.
Jimin jari bingung sendiri kalau mau menanggapi.
"Makan malamnya, mau di bawa ke sini atau kugendong ke aula?" tanya Jimin
Yoongi langsung menoleh cepat
"Tidak usah. Aku bisa masak ramyun di sini" katanya kelewat datar
Jimin menghela napas panjang
"Tidak baik makan makanan instan terlalu sering"
"Bodo. Bukan urusanmu"
"Yasudah. Kalau begitu aku juga di sini saja makan ramyun"
"Mwo?!"
Yang Yoongi baru sadari dari teman sekamarnya adalah..
Pemaksa.
Jimin pemaksa.
Yah, memang.
Fakta.
Tapi kenapa Yoongi yang biasanya keras kepala itu malah tidak bisa melawan ya?
Hm..
Kenapa?
Yoongi tersentak, kemudian menggelengkan kepala untuk menghilangkan lintasan memori di kepalanya.
"Jangan diingat lagi" desisnya
"Apanya yang jangan diingat?"
"Haish. Apasih. Mendengar saja"
Jimin mengerutkan kening heran.
.
.
.
Entahlah. Yoongi tidak tahu kenapa dirinya malah berakhir berjalan mengekori Park Jimin tepat satu menit bel tanda jam makan malam berbunyi.
Seperti biasa, aula makan sungguh ramai. Para siswa mulai mengantre untuk mendapatkan jatah makan malam mereka. Obrolan random dan teriakan ribut menguar ke mana-mana. Terdengar seperti raungan lebah di telinga Yoongi yang benci suara berisik.
Jelas saja Jimin dan Yoongi langsung ikut mengantre bersama siswa lain. Beberapa lama kemudian mereka sudah memegang nampan jatah makan malam mereka masing-masing.
Dari kejauhan sudah ada lambaian heboh Hoseok dan Taehyung yang meminta ke duanya untuk duduk bersama mereka. Seperti biasa.
"Kukira kalian tidak akan turun" Hoseok berujar tepat setelah Jimin dan Yoongi duduk
"Kami hanya telat sedikit" Jimin berucap sambil memutar malas bola matanya
Hoseok tertawa dan Yoongi hanya diam saja mencoba fokus menyelesaikan makan malamnya. Rasa-rasanya, belakangan ini dia sadar kalau kunyahannya itu lambat sekali. Jadi dirinya selalu terakhir dalam urusan menghabiskan makanan. Pernah Taehyung berujar heran karena hal itu, Yoongi jadi waswas kalau sampai dicurigai. Tapi saat Itu, Park Jimin berujar
KAMU SEDANG MEMBACA
Un_Lucky [Completed]
FanfictionYoongi tidak percaya laki-laki. Dia yakin tidak akan jatuh cinta pada makhluk berlumur dosa yang ia anggap sampah itu. Dan ia bertekad untuk hal itu. "Ck, siapa takut!" Sang kakak sepupu hanya menyeringai dalam hati. "kalau begitu mulai besok, kau a...