8. Buket Bunga

26 4 0
                                    

Tak perlu bikin planning dalam hidup, biarlah saat-saat seperti ini menjadi kejutan.💕

~ Pelangi ~

Untuk saat ini pemikiran kita berbeda, karena saya selalu bikin planning dalam hidup saya.

~ Langit ~


" Emang kamu mau ngajak gue kemana sich..? " tanya Canvi pada Reno yang saat ini menyetir di depan.

" Ada lach..?, kenapa takut kemaleman..?, tenang aja gue gak berani bawa pulang malem anak orang. " Bibir Reno sedikit mengembang dengan pembicaraaannya sendiri.

Renopun menghentikan motornya tepat di toko Bunga Flowers Rose. Bunga..?? Reno...?
Apa yang ingin Reno lakukan di toko bunga ini, itu menjadi pertanyaan tersendiri dalam benak Canvi.

Canvi dan Reno turun dari motor nya, mereka mulai memasuki area Toko bunga itu.

" Lho pilihin gue bunga ya...? lho kan cewe, lho pasti tau donk bunga yang bagus gimana "

" Oh ternyata dia mau beli bunga "

" Emang untuk siapa Ren..., untuk pacar lho ? " Canvi pun bertanya.

Senyum Reno sedikit di picikkan.
" Kalo gue punya pacar lho orang pertama yang harus tau " Namun, senyuman itu benar-benar manis saat ini. Haduh.. Kapan emang Reno gak manis Vi... (Author greget).

Canvi pun mulai memilih bunga yang dia suka, dari semua bunga yang berjejer. Bukan rose yang Canvi pilih melainkan Bunga Tulip yang berwarna Violet.

" Nich bagus loh Ren.. " pendapat Canvi di tujukan pada Reno.

Reno langsung memegang bunga itu.
" Bagus.., Cantik.., emm kenapa gak milih mawar ? " Heran Reno.

" Gue gak begitu suka mawar, sebenernya gue juga gak begitu suka bunga. Gue pilih tulip karna bunga ini beda dari yang lain dan alasan yang ke dua gue suka warna nya. " senyum Canvi memandangi bunga yang saat ini dipegang Reno.

" Gue kira lho suka mawar, karena cewe-cewe kan biasanya suka mawar "

" pilihan bunga itu banyak Ren, gak cuma mawar, kenapa kamu gak suka ya.. pilihan aku.. ? " Canvi pun mengambil bunga yang di pegang Reno sejak tadi.

Reno pun langsung mengambil kembali Bunga Tulip dari tangan Canvi.
" Enggak.. Vi justru pilihan kamu bagus " Reno memanggil si penjual dan langsung membayar kontan.
" Mbak saya beli yang ini "

Mereka pun pergi dari tempat itu dan melanjutkan perjalanan untuk pulang.

" Kita beli Ice Cream dulu ya Vi, sebagai tanda terimakasih gue "

Tak bisa menolak Canvi nurut apa kata Reno.

Merekapun memakan Ice Crem, Capucino Ice punya Reno dan Melon Ice punya Canvi. Disaat mereka memakan Ice, Reno memulai pembicaraan terlebih dahulu.

" Canvi..., lho kan Cewe. Jika ada cowo yang suka sama lho. Lho mau di tembak kayak gimana...? " Tanya Reno berhasil membuat Canvi berhenti memakan Ice nya.

"  Intinya gak usah bawa apa-apa, gak usah bawa bunga ataupun coklat, emang mau nyogok gue. Jangan nyanyi-nyanyian gak jelas kayak Boby tadi. Gue gak suka, udah kayak pengamen. " Terang Canvi membuat Reno benar-benar heran.

Benar-benar berbeda dari gadis pada umumnya, Canvi tidak Suka semua cara yang para cowo biasa lakukan. Jadi dia menginginkan cara gak mainstream.

Reno manggut-manggut tanda mengerti.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang