31. Kenapa tidak masuk..??

12 5 0
                                    

Kenapa saat ini aku merasa separuh hati ku hilang.💕

~ Pelangi ~

Kamu tahu sebenarnya semua orang itu salah..., kenapa...?
Mungkin banyak dari mereka yang mengatakan kalau Gula dan madu adalah yang paling manis..., tapi menurut ku yang paling manis itu adalah kamu.. Canvi.

~ Reno ~

Dari balik tangga Cika datang membawa beberapa buku dari Perpus, Canvi dan Varen sangat jelas melihat kalau Gadis yang saat ini sedang mengarah ke arah mereka sangat bahagia, dapat terlihat jelas dari caranya berjalan serta senyuman tanpa bebannya.

" Cika.... " Kini Canvi melambaikan tangannya pada Cika menyuruhnya cepat-cepat ke arahnya.

" Canvi..... Varen....., Gue dapet hadiah " Girang Cika pada kedua sahabatnya.

" Dalam rangka apa ? " Tanya Varen penasaran.

Dengan bangganya Cika menjawab.

" Gue siswi paling rajin baca buku di Perpus, jadi gue di nobatkan sebagai Ratu Perpustakaan... "

Yah... Cuma itu, Author kira apa..?

Jelas saja Cika mendapatkan prestasi itu, karena dia memang sering ke Perpustakaan, berbeda dengan Canvi dan Varen yang lebih suka ke Gramedia, Cika juga orang nya  tegaan selalu meninggalkan Canvi dan Varen berdua, entah dia lebih mencintai bukunya dari pada Sahabatnya.

" Wah selamat Cika... " Cium Canvi pada kedua pipi Cika.

Cika pun membalas Canvi dengan pelukan.

" Drama macam apa ini.. ? " Batin Varen.

" Udah udah ah lebay banget " Ucap Varen melepaskan pelukan mereka.

Namun usahanya gagal, karena justru dirinya yang sedang terancam, Canvi dan Cika saling berkedip dan langsung memeluk Varen yang kini berada di tengah.

" Au ..... , kalian apa-apa an sich lepasin... Lepasin Lebay tau gak.. Lapasin Vi Cik " Varen terus meronta meminta untuk di lepaskan.

" Gimana kalo kita Cium Varen aja...?? " Fikiran Canvi sudah mulai aneh kemana-mana.

Mungkin, keberuntungan berada di pihak Varen saat ini, tiba-tiba saja suara speaker sekolah memanggil nama Cika, yah Cika di panggil Bu Ratna di perpus. Akhirnya Varen bisa terlepas dan kini hanya tinggal mereka berdua.

" Apa masih mau meluk, gue tendang lho.. !! " Angkuh Varen tak mau kalah.

Canvi hanya membalas Varen dengan senyuman tanpa dosanya. Keduanya kini masuk ke kelas, Varen mengingat sesuatu, satu pertanyaan yang belum sempat dia tanyakan pada Canvi.

" Vi...., ada suatu hal yang ingin gue tanyain sama lho.. " Ucap Varen pada Canvi yang masih sibuk dengan Ponselnya.

Tangan Canvi yang sedang sibuk mengotak atik ponselnya seketika terhenti melihat sorot mata Varen yang sangat serius.

" Tentang.... ? "

" Langit.... ! " Kata Varen mengejutkan.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang