33. Kotak Music

7 3 0
                                    

katanya orang yang istimewa akan kalah sama yang selalu berusaha....
Jadi Aku disini tetap Optimis saja dengan kata-kata itu..

~ Reno ~

Kotak music itu mengalun sangat indah dengan dua orang yang sedang menari nari bersama.

💓Flash back

Canvi meraih kotak music di samping tangan Reno.

" Kok ada nama Gue... ?? " Heran Canvi pada Reno.

Kenapa Canvi harus tau sekarang..., kenapa kotak music itu sampai ketahuan sama Canvi....?
" Em... Ia itu buat Lho " Putus Reno jujur pada Canvi, mengelak percuma saja karena Reno sangat mengenali Canvi seperti apa.

" Buat Gue... ? Kenapa Lho beliin ini buat Gue...? " Tanya Canvi sambil melihat Kotak music itu dari berbagai sisi.

" Em... Gak papa Gue udah lama mau kasih itu sama Lho, cuma nunggu waktu yang pas aja. "

Canvi malah mengernyitkan dahinya bingung, tidak tahu harus berkata apa.., tidak tahu mau menerimanya atau tidak.
Canvi menaruh kembali kotak music itu pada tempatnya, tidak Canvi tidak berhak menerima itu.

" Maaf Ren, kayak nya Gue gak bisa nerima pemberian Lho ini. " Tolak Canvi halus.

Sekarang justru Reno yang dibuatnya bingung.
" Kenapa..?? , Lho gak suka ya.. ? "

" Enggak bukannya Gue gak suka, hanya saja Gue gak berhak menerimanya, sorry... " Mohon Canvi tidak enak.

Reno hanya tersenyum menatap kecanggungan Canvi.
" Mungkin dengan membuat Lho Canggung, Lho akan selalu mikirin Gue "

💓Flash back Off.

Canvi memegang kepalanya yang rasanya berputar, Dia pusing dengan semua ini. Terlebih lagi dia harus ikut Olimpiade Sosiologi dan Sejarah, sebenarnya kalau untuk Olimpiade Canvi biasa saja, bukannya menyombongkan diri, tapi itu sudah menjadi keahlian seorang Canvi.

Yang Canvi pikirkan kenapa Reno niat banget membelikan nya Kotak Music, Canvi juga sempat melihat bandrol harganya yang sangat mahal untuk sebuah Kotak Music. Apa gak berlebihan ...???

Keseharian Canvi di habiskan untuk belajar, Canvi jarang berkumpul dengan teman nya Dia lebih sering di Perpustakaan bersama Guru Pembimbingnya, sesekali Canvi merasa jenuh karena Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Seperti Pertemuan ke 2 untuk acara Party, Canvi tidak bisa berkumpul dan mengutarakan pendapatnya saat ini, mungkin di pertemuan akhir Canvi sudah bisa berkumpul lagi.
Bukannya Canvi tidak mau izin untuk Planning acara itu, tapi Canvi hanya bertanggungjawab saja kepada Sekolah dan Guru-guru yang sudah mensupport Canvi hingga sekarang.

" Bosen... !! " Kata Canvi pada buku yang saat ini di pegang nya.

Lalu seseorang datang mengangkat buku yang di pegang Canvi dengan menunjukkan jiwa maco nya.

" Gak usah terlalu difikirin, ntar malah sakit. " Kata Gio Menarik kursi di belakang dan duduk di hadapan Canvi, jarak mereka hanya terhalang oleh meja Perpus.

Canvi memang dikelilingi orang-orang yang baik, mereka semua selalu ada di sampingnya, menyayangi nya selalu, membantunya tanpa pamrih, bahkan meskipun sudah di tolak sosok Gio masih bisa bersikap seperti tidak ada sesuatu diantara keduanya.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang