42. Jatuh

7 1 0
                                    

Jatuh Cinta itu jangan cuma di lihat dari bahagianya saja, jangan cuma di lihat cintanya saja.Tanpa Kamu sadari di awal sudah tertulis jelas Kata " Jatuh ".💕

~ Langit_Pelangi ~

" Lho balikin atau Gue...?? " Kata Glen yang terlihat sangat kesal dengan Boby.

" Gue apa !! " Tantang Glen tak gentar sambil cepat-cepat menghabiskan susu milk nya.

" Kalian berdua gak bisa apa ya sehari saja gak berisik. Gak ribut kayak gini " Kata Varen yang sudah bosan mendengar adu mulut dari keduanya. Lelaki itu berdiri di belakang Varen dan sepertinya hubungan mereka sudah membaik.

Canvi dan Reno pergi ke tempat keributan antara Glen dan Boby, dua temannya yang sama-sama aneh. Cika, Gadis itu hanya menatap tajam kepada keduanya, ingin rasanya Cika menyumbal mulut Glen dan Boby dengan tissue yang saat ini di pegang nya.

" Kalian kenapa hah !! " Lerai Reno memisahkan Glen dan Boby. " gak malu di liatin orang "

Namun, relaian Reno tak berdampak apapun kepada mereka. Canvi pun mendekat dan mencoba merelai keduanya. Canvi terus saja memisahkan keduanya, Dia berusaha menyingkirkan tangan Boby yang ingin mencengkram kerah baju Glen, tanpa sadar Boby mendorong tubuh Canvi hingga terpental kebelakang.

Buukkkkk....

" Canvi.... "

Semua mata menatap dengan tatapan nanar, Varen kini bersimpuh untuk membangunkan Canvi dan sepertinya Canvi pingsan karena Dia tetap saja tidak bisa terbangun. Boby dan Glen memandang satu sama lain, melihat kejadian di depan matanya yang benar-benar membuatnya merasa bersalah, terutama Boby yang dengan spontan telah mendorong Canvi.

Reno langsung membopong tubuh Canvi mengantarnya ke UKS .
Varen dan Viko pun menyusul ke arah mereka, sedangkan Boby dan Glen mengikuti mereka dari belakang.

Varen sangat panik, Viko berusaha menenangkan amarah Varen. Saat ini Reno menggenggam tangan Canvi, ada ketakutan di mata nya karena Gadis itu tak kunjung sadar dari tidurnya.

" Vi, bangun... Jangan buat Aku khawatir  " Kata Reno dengan suara parau.

Varen langsung menemui Glen dan Boby. Menatap mereka berdua dengan penuh amarah.
" Kalian liat, liat apa yang terjadi. Seneng liat temen terbaik Lho terbaring kayak gitu "

" Maafin Gue Ren..." Ucap Boby dengan penuh penyesalan.

" Gue juga " Sambung Glen juga meminta maaf, ungkapan maaf yang ber akibat.

Varen hanya memicingkan matanya, mengalihkan pandangannya dari dua sahabatnya itu. Reno yang mendengar ungkapan maaf Glen dan Boby langsung berdiri, Dia langsung mengarah ke arah mereka.

" Kalian berdua kayak anak kecil tau gak, ngaca !! Kalian udah gede, Gue tau kalian cowo beradu otot memang prioritas. Tapi coba Kalian pikir " Kata Reno menunjuk ke ujung alis Glen. " Liat di sana, Kalian seneng dengan keadaan Canvi saat ini, aaaaarrrgghhhhh " Marah Reno mengacak-ngacak rambutnya.

Semua yang berada di situ hanya diam, tidak ada yang berani beradu kontak dengannya. Bahkan saat ini Reno sudah seperti malaikat maut yang siap untuk membunuh.

Di samping keributan itu, Canvi tersadar dari Pingsan nya, Dia mencoba berdiri memegang pinggang dan bokongnya yang sangat nyeri.

" Au.." Ringis Canvi.

Semua nya mendekat ke arah Canvi, terutama Reno sedikit senyuman mulai menghiasi wajah Tampan nya.

" Glen dan Boby mana " Tanya Canvi sangat pelan.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang