Aku suka hujan, aku suka bulan, aku suka bintang tapi tidak untuk langit. 💕
~ Pelangi ~
Tak perduli dengan semua kebencian, saya tetap suka kamu.
~ Langit ~
Sore kali ini, Canvi sudah siap-siap menantikan kedatangan kedua temannya yang katanya ingin bermain di rumahnya, ya meskipun tujuan sebenarnya bukan untuk Canvi, tapi untuk Revano Adyasaka.
Tak perlu menunggu waktu lama, kedua temannya ini perlu di contoh, mereka datang tepat waktu dengan jam yang sudah di tentukan. Cika dan Varen pun kini berasa di ruang tamu keluarga besar Freedy.
" Kok gue baru tau ya... Vi, kalo lho anak orang Tajir, gile.. " kagum Cika dengan apa yang saat ini dilihatnya.
Dekorasi rumah yang elegan, cantik, indah dan Cika rasa Tuan Putri yang tinggal di tempat seperti ini.
" Lho tuch ya..., selain jadi Tuan Putri di sekolah, ternyata lho emang Tuan putri beneran Vi. Keturunan Raden Brawijaya ke berapa lho. " Ngayal Cika lagi.
" Apaan sich Cik, norak tau gak. " Kata Varen mengingatkan.
" Kan cuma tanya " Jawab Cika singkat.
" Baru tau gue, kalo kepo nya orang diam itu berkali-kali lipat, hahahha.. Makanya jangan diem terus, jadi ketinggalan jaman kan..?? " Tawa Canvi benar-benar nyaring di telinga Cika dan Canvi.
" Sudah lah, nich di minum dulu " dari arah dapur Canvi tiba sambil membawakan Juz Alpukat dan makanan ringan.
Merekapun mengobrol, saat sedang mengobrol mereka ingat akan tujuan utama datang ke rumah ini.
Cika pun memulai duluan.
" Mana abang Lho Vi. ? "" Oh ia.., Bang Revan mana..., katanya di sini. Gue kangen tau, pengen tau mukanya seganteng Shaun Mandes gak sich.." Tawa Varen Centil.
" Suuut...., kalian datang di waktu yang tidak tepat. Abang gue lagi tidur. " Kalimat Canvi barusan benar-benar mematahkan hati keduanya.
" Udah, jangan cemungut. Yuk ke kamar aja " Ajak Canvi pada kedua sahabatnya itu.
Di kamar Canvi.
Cika benar-benar kagum melihat tatanan kamar yang di tata sedemikian rupa, benar-benar amazing." Kamar lho banyak perubahan ya Vi... , udah lama gue gak kesini. Malah kayak tambah luas aja " Varen pun kini bertanya pada Canvi.
" Sumpah bagus banget, betah gue kalo ke sini terus. " jujur Cika yang lupa pada Revan.
" Yey... " cibir Varen.
Di kamar, mereka bertiga membicarakan masalah mereka masing-masing, tak hanya masalah mereka juga membicarakan para Cogan-cogan di Trovilet.
" Btw, gimana hubungan lho sama Viko Ren.. ? " Tanya Canvi aneh.
Varen mengerutkan dahinya,hingga alisnya terangkat. Entah tema apa yang di ambil Canvi dalam perbincangan kali ini.
" Di sini gak ada Viko, bisa gak gak bahas Viko. " Tegas Varen.
KAMU SEDANG MEMBACA
TE ODIO
Teen Fictionkarena sesuatu yang terlupakan... tidak untuk di ulang.... Lagi...lagi... dan lagi... #canvi-candi Langit, sebuah latar Tuhan yang menjadi takhta semua keindahan. Tanpa langit bintang tak bertebar dengan indah. Tanpa langit bulan tak bersinar dengan...